Duet Tina Nur Alam-LM Salmar Dinilai Tepat Pimpin Sulawesi Tenggara

Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 14 Juli 2024
0 dilihat
Duet Tina Nur Alam-LM Salmar Dinilai Tepat Pimpin Sulawesi Tenggara
LM Salmar bersama Nur Alam dan Fadli Zon. Foto : Ist.

" Duet pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara, Tina Nur Alam-LM Salmar terus menjadi perbincangan hangat "

MUNA, TELISIK.ID - Duet pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara, Tina Nur Alam-LM Salmar terus menjadi perbincangan hangat.

Politisi Muda Sulawesi Tenggara, LM Rabiali menilai, kedua sosok itu sangat tepat memimpin Bumi Anoa. Menurutnya, sangat ideal jika pasangan itu terwujud. Dimana, keduanya selain merupakan representasi daratan-kepulauan, juga pasangan politisi dan birokrasi.

Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu melihat, Tina Nur Alam bukan saja sebagai politisi dan anggota DPR RI dua periode, melainkan dalam dirinya ada sosok Nur Alam sebagai suami dan juga mantan Gubernur Sultra dua periode.

Nur Alam sendiri bagi masyarakat daratan dianggap sebagai tokoh pemersatu antar etnis. Hadirnya tentu akan memberi kekuatan lebih untuk Tina.

Baca Juga: ASR Komitmen Hadirkan Kebijakan yang Berpihak pada Masyarakat

Sedangkan, LM Salmar adalah mantan Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 2014-2017.

Ia menilai, Salmar adalah mantan birokrasi dengan jabatan strategis yang paham benar terkait tatanan good governace yang berorientasi pada sistem penyelenggaraan manajemen pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang solid dan bertanggungjawab sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, pencegahan korupsi, baik secara politik maupun administratif, dan dianggap mampu menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political frameworks (kerangka dasar hukum dan politik) bagi tumbuhnya kewiraswastaan.

Keilmuan dan pengalaman Salmar yang juga pernah mengikuti pelatihan dan pendidikan sistem tata pemerintahan di University Harvard Cenedy School USA, menurut Rabiali, adalah modal untuk menciptakan kinerja birokrasi yang partisipasipatif, rule of law, transparansi, responsive, consensus orientation, equity, efisien dan efektif, akuntabilitas dan strategic vision.

Jika kekuatan birokrasi Salmar dipadukan dengan struktur berfikir politisi Tina yang paham benar akan persoalan dan potensi sumberdaya alam dan Munusia Sulawesi Tenggara, tentu akan menghadirkan the New Energy for Sulawesi Tenggara yang lebih maju dalam multi dimensi baik secara ekonomi, sosial budaya, dan edukasi termasuk pada tatanan sistem perlindungan ekologi sebagai kerangka menuju Indonesia Emas 2045 dari Sulawesi Tenggara untuk Indonesia.

"Jika duet Tina Nur Alam dan LM Salmar ini terealisasi, peluang menangnya itu pasti besar," kata Rabiali, Minggu (14/7/2024).

Ada empat point utama menurut Rabiali yang bisa memenangkan pasangan itu. Pertama, Tina Nur Alam dari berbagai survei, elektabilitasnya sangat kuat di daratan dibanding figur lain. Parameter awalnya, lolos pada Pileg DPR-RI Dapil Sulawesi Tenggara  dengan 68.683 suara, menang tipis dari saingannya Ali Mazi sesama Partai Nasdem yang notabene adalah mantan gubernur.

Kedua, tampilnya Tina Nur Alam sebagai Cagub, berkonsekuensi pada naiknya Ali Mazi untuk menggantikannya sebagai anggota DPR-RI terpilih 2024, dimana suara Ali Mazi pada Pilcaleg lalu adalah 68.099 suara. Timbal baliknya, Ali Mazi sebagai representase masyarakat Buton Raya pasti akan all out memenangkan NasDem dan Tina Nur Alam di Buton Raya.

Ketiga, jika Tina Nur Alam fokus untuk berjuang di daratan dan Alimazi di Buton Raya Kepulauan, maka desain logisnya kemenangan adalah Tina Nur Alam harus memilih orang Muna sebagai wakilnya. Dalam konteks itu, mengingat Ridwan Bae secara logika politik tidaklah mungkin mau menjadi 02, dan juga La Ode Ida telah dipinang oleh Lukman Abunawas, maka sosok yang tepat untuk menjadi wakilnya adalah Salmar yang merupakan tokoh masyarakat Muna di Jakarta, dan memiliki keluarga besar khususnya di Muna dan Muna Barat.

Jejaring keluarga, tentunya menjadi modal utama kekuatan Salmar untuk meraih suara besar di Muna Raya.

Keempat, istri dari Salmar berasal dari etnis Bugis Bone sebagai etnis yang juga punya kuantitas besar di Sulawesi Tenggara. Tentu ini adalah modal untuk mendulang suara pada masyarakat pendatang termasuk masyarakat trans dari Bugis.

Jika pasangan Tina Nur Alam-La Ode Muhammad Salmar ini terwujud, maka sisa mencari partai pendukung untuk menguatkan koalisi Nasdem (6 kursi)-PKS (4 kursi) yang telah berkomitmen mendukung Tina.

Untuk kemenangan, menurut Rabiali, partai Gerindra (5 kursi) dan PKB (3 kursi) sebaiknya harus direbut oleh pasangan ini. Dalam konteks itu, Salmar memiliki jejaring yang kuat dan jalinan hubungan emosional dengan Fadli Zon di Jakarta sebagai salah satu pendiri Partai Gerindra dan Nur Alam dengan jejaringnya bisa berkomunikasi dengan Jaelani sebagai Ketua PKB.

Baca Juga: Mantan Bupati Bakal Gandeng Wakil Ketua II DPRD Sultra di Pilkada Kolaka Utara

Jika kedua partai ini bisa mereka rebut, maka itu bukan saja potensi melaikan juga menjadi kekuatan besar untuk merebut kemenangan. Paling tidak dengan mempertahankan suara  116.246 yang dimiliki Jaelani (PKB) di Pilcaleg 2024 dan 85.596 suara Bahtra (Gerindra) yang keduanya adalah Caleg DPR RI asal Sulawesi Tenggara terpilih.

Jika skenario ini dilakukan maka akan mudah bagi pasangan Tina Nur Alam dan Salmar memenangkan konstalasi Pilgub.

Sementara itu, Nur Alam saat berkunjung di Muna beberapa waktu lalu memastikan, bila untul pasangan istrinya berasal dari kepulauan. Ia membocorkan kriterianya yang berdarah asli Muna.

"Saya pastikan calon wakil putra terbaik yang berdarah Muna," tegasnya. (B)

Penulis: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga