Es Cendol Toge Panyabungan Ibu Ini Laris Manis di Bulan Ramadan
Reza Fahlefy, telisik indonesia
Rabu, 05 April 2023
0 dilihat
Ibu Tuti wanita yang menjual es cendol Toge Panyabungan yang berada di Jalan Letda Sujono Medan ketika ditemui awak media. Foto: Reza Fahlefy/Telisik
" Tuti, wanita berusia 51 tahun dengan telaten melayani pembeli es cendol Toge Panyabungan yang dijualnya. Bahkan, dia sejak tahun 2003 sudah menggeluti bisnis itu dan menetap di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara "
MEDAN, TELISIK.ID - Tuti, wanita berusia 51 tahun dengan telaten melayani pembeli es cendol Toge Panyabungan yang dijualnya. Bahkan, dia sejak tahun 2003 sudah menggeluti bisnis itu dan menetap di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara.
Ibu rumah tangga yang memiliki tiga orang anak itu selalu tersenyum ketika melayani pembeli es cendol Toge Panyabungan yang dijual. Bahkan, tidak sedikit yang harus dilayani setiap harinya, apalagi di bulan suci Ramadan ini.
"Iya setiap harinya selama bulan ramadan penjualan mencapai 200 bungkus atau 200 porsi. Itulah rezeki dan nikmatnya bulan ramadan," kata Tuti kepada Telisik.id ditemui di sela-sela aktivitasnya, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: Bukan Hanya Nuzulul Qur'an, 6 Peristiwa Penting Ini Juga Terjadi di Bulan Ramadan
Menurut Tuti, setiap harinya dia berjualan di Jalan Letda Sujono. Omzetnya mencapai 50 porsi. Akan tetapi, selama bulan suci Ramadan 1444 Hijiriah ini. Bisa mencapai 200 porsi.
"Alhamdulillah, setiap hari usaha ini selalu saya tekuni. Kami berjualan sejak tahun 2003 bersama suami," ungkapnya.
Akan tetapi, nasib berkata lain. Suami tercintanya meninggal dunia di tahun 2007. Sejak saat itu dia menjadi ibu dan ayah bagi ketiga anaknya yang masih kecil.
"Alhamdulillah, anak saya sekarang sudah besar-besar. Satu sudah tamat kuliah dari Unimed. Suami saya sejak tahun 2007 meninggal dunia dan saya berjualan dengan adik saya saat ini," tambahnya.
Diakuinya, es cendol Toge Panyabungan yang dijualnya merupakan minuman khas Panyabungan, Mandailing Natal. Bahan utamanya terbuat dari pulut dan tepung beras asli.
"Almarhum suami saya asli orang Panyabungan. Jadi, bahan baku dalam es cendol ini semuanya alami. Ada Lupis, Candil, Tape, Pulut Hitam, dikasih gula alami atau gula maga, cendol terbuat dari tepung beras dan ditambah santan jadilah es cendol Toge Panyambungan namanya," tuturnya.
Untuk satu porsinya, mereka menjual dengan harga yang relatif murah. Yaitu hanya Rp 13 ribu. Bahkan mereka juga menerima pesanan dalam dan luar kota. Selain itu, dalam aplikasi online go food juga bisa melakukan pemesanan.
"Jika ada pesanan dalam jumlah yang banyak, harganya saya buat Rp 10 ribu. Sedangkan beli melalui aplikasi juga bisa," ucapnya.
Terakhir, wanita itu juga bercerita sejarah nama es cendol Toge Panyabungan yang dijualnya itu. Minuman itu adalah minuman yang biasa diminum oleh toke atau pimpinan pekerja yang ada di Kabupaten Mandailing Natal.
Baca Juga: Faskes Vaksin COVID-19 di Dinkes Kota Kendari Sepi di Bulan Ramadan
"Dulunya seperti itu ceritanya, itu kata almarhum suami saya, beserta mertua saya. Makanya namanya es cendol Toge Panyabungan. Toge itu maksudnya toke yang berada di Panyabungan dan mereka yang sering meminum es cendol dengan bahan baku alami ini," terangnya.
Terpisah, Nuraini salah satu pelanggan es cendol Toge Panyabungan milik Tuti mengaku sudah menjadi langganannya.
"Sudah lama saya menjadi langganan beli es cendol Toge Panyabungan ini. Rasanya enak, alami dan segar. Ini menjadi menu atau minuman berbuka puasa kami di rumah," terangnya. (B)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS