Gubernur Khofifah Dinilai Tak Berhasil Entaskan Kemiskinan di Madura
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 12 Februari 2023
0 dilihat
Anggota fraksi PPP DPRD Jawa Timur, Musyafak Noer beberkan angka kemiskinan di Jawa Timur masih tinggi jelang berakhir jabatan Gubernur Khofifah pimpin Jawa Timur. Janji politik ke warga Madura tak kunjung direalisasi. Foto: Ist.
" Jelang berakhirnya kepemimpinan Khofifah-Emil selama memimpin Jawa Timur yang saat ini memasuki tahun ke empat, dinilai belum berhasil mengentas kemiskinan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, salah satunya di Madura "
SURABAYA, TELISIK.ID - Jelang berakhirnya kepemimpinan Khofifah-Emil selama memimpin Jawa Timur yang saat ini memasuki tahun ke empat, dinilai belum berhasil mengentas kemiskinan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, salah satunya di Madura.
Anggota Fraksi PPP DPRD Jawa Timur, Musyafak Noer mengatakan, kalau sampai saat ini janji-janji kampanye Khofifah-Emil saat Pilgub Jawa Timur belum dirasakan masyarakat Madura.
"Sampai detik ini memasuki akhir kepemimpinannya, kesejahteraan masyarakat Madura tak kunjung tercapai. Kemiskinan masih tinggi dan pemenuhan infrastruktur di Madura tak kunjung terealisasi," ungkapnya dalam refleksi empat tahun kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (12/2/2023).
Baca Juga: Kemenag Konawe Selatan Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Pelunasan Ongkos Haji
Dibeberkan Musyafak, salah satu contoh yang tak kunjung terealisasi adalah dibangunnya pusat peradaban Islam di Madura.
"Dulu pernah dalam kampanyenya di sekitaran Suramadu dibangun Indonesia Islamic Science Park. Namun sampai saat ini tak kunjung direalisasi," lanjutnya.
Menurut Musyafak, taman rekreasi bernuansa islami yang akan jadi pionir di Indonesia itu akan dikembangkan Pemerintah Jawa Timur bekerja sama dengan developer yang membangun Jatim Park. Selain itu, untuk melengkapi arena tersebut, juga akan didirikan pusat kuliner halal dan museum augmented reality yang menceritakan kisah Wali Songo.
Kemudian, saat itu Gubernur Khofifah juga berjanji akan mengembangkan kampung keris dan kampung batik agar bisa menjadi referensi tentang kekayaan Madura ke dunia. Tujuannya agar Indonesia secara umum, dan khususnya Madura bisa menjadi tujuan wisata muslim internasional.
"Tentunya tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat Madura. Tapi sampai sekarang tak kunjung terealisasi," jelasnya.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kabupaten Bangkalan masih tinggi dengan jumlah penduduk miskin mencapai 196.011 jiwa. Jumlah tersebut menjadikan kabupaten ujung Barat Pulau Madura itu peringkat kedua daerah termiskin di Jawa Timur.
Kepala BPS Bangkalan, Moch Sonhaji menyampaikan, angka kemiskinan di Kabupaten Bangkalan per Maret 2022 yakni 19,44 persen. Angka tersebut terbilang lebih rendah dari tahun 2021 yang mencapai 21,57 persen. Artinya, terdapat penurunan 2,13 persen.
Baca Juga: Pemkab Muna Barat Bakal Gelar Pasar Murah, Bulog Raha Siapkan 60 Ton Beras
Meski demikian, kemiskinan di Bangkalan masih terbilang tinggi. Pasalnya, daerah berjuluk Kota Dzikir dan Shalawat ini masih menduduki peringkat 37, atau nomor dua dari bawah setelah Sampang di urutan ke 38 berdasarkan angka kemiskinan di Jawa Timur.
“Angka kemiskinan saat ini memang ada penurunan di Bangkalan, tapi kita masih di posisi 37 se-Jawa Timur,” tuturnya,beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, angka kemiskinan dengan peringkat 38 atau terbawah di Jawa Timur yaitu Sampang sebanyak 21,61 persen. Kemudian dilanjut Bangkalan di peringkat ke 37 dengan total persentase 19,44 persen. Setelah itu di peringkat 36 yakni Kabupaten Sumenep dengan jumlah presentase 18,76 persen. Dilanjut Probolinggo di peringkat ke 35, dengan presentase kemiskinan 17,12 persen. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS