Gerindra Minta Pihak yang Izinkan TKA Masuk ke Sultra Introspeksi Diri
Rahmat Tunny, telisik indonesia
Kamis, 25 Juni 2020
0 dilihat
Waketum Gerindra, Sufmi Dasco. Foto: Internet
" Kalau DPRD menemukan itu (cacat prosedur), ya tindak lanjuti dong, kan gampang itu. Kalau benar. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Sikap tegas masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menolak kedatangan ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China beberapa hari kemarin menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta, agar semua pihak yang berkepentingan dengan memasukkan TKA asal China ke Sultra untuk introspeksi diri.
“Saya pikir ini isu (bergulir) dari bulan April. Seharusnya semua pihak menahan diri, semua pihak mengintrospeksi diri, terutama bagi yang memasukkan tenaga kerja. Kalau sudah terlihat penolakan begitu banyak, seharusnya, ya introspeksilah,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks DPR-MPR RI.
Anak buah Menteri Pertahanan (Menhan) ini menuturkan, introspeksi diri sangat diperlukan untuk menghindari meluasnya kericuhan yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya bisa dengan mengurangi jumlah TKA yang akan masuk ke Indonesia, kemudian bisa juga dengan melakukan sosialisasi secara massif.
“Kalau sudah ricuh begini kan semua repot,” ucapnya.
Baca juga: Dubes China Sebut Pekerja Indonesia Kurang Terampil, Rizal Ramli: Kurang Ajar
Dia tegaskan, saat ini menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat jauh lebih penting daripada investasi.
“Kita bukan tidak memikirkan investasi. Tapi soal keamanan, soal ketentraman, soal masyarakat banyak, itu juga penting,” tegasnya.
Dasco meminta, jika kedatangan 156 TKA asal China tersebut cacat prosedur, agar segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang.
“Kalau DPRD menemukan itu (cacat prosedur), ya tindak lanjuti dong, kan gampang itu. Kalau benar,” pungkasnya.
Diketahui, massa berunjuk rasa yang menolak kedatangan 500 TKA asal China di simpang empat menuju Bandara Haluoleo di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Massa juga melakukan aksi sweeping kepada setiap kendaraan khususnya roda empat yang keluar dari bandara.
Sebelum berhasil didesak mundur oleh aparat kepolisian pada, Rabu (24/6/2020) dini hari dengan menggunakan water canon dan tembakan gas air mata, massa melemparkan batu dan kayu ke arah pihak kepolisian.
Reporter: Rahmat Tunny
Editor: Sumarlin