Gubernur Ali Mazi Resmi Kukuhkan RKM Sultra, Sitti Saleha Jadi Ketua Umum
Siswanto Azis, telisik indonesia
Sabtu, 12 Juni 2021
0 dilihat
Suasana pelantikan RKM Sultra. Foto: Siswanto Azis/Telisik
" Ali Mazi menyebut bahwa Ketua RKM Sultra, Sitti Saleha, merupakan seorang perempuan Moronene yang tangguh, sudah menduduki berbagai jabatan pemerintahan mulai "
KENDARI, TELISIK.ID - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Ali Mazi, resmi mengukuhkan pengurus Kerukunan Keluarga Moronene (RKM) Sultra periode 2021-2024, Sabtu (12/6/2021).
Dalam pengukuhan pengurus RKM Sultra tersebut, turut dihadiri Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas, Sekda Sultra, Nur Endang Abbas, Kapolda Sultra, Irjend Pol Yan Sultra, Wali Kota Kendari Sulkarnain, dan Ketua DPRD Bombana, Arsyad.
Dalam kesempatan tersebut, yang dilantik sebagai Ketua Umum adalah Sitti Saleha SE, MSi, Sekretaris Masrul SAg MSi, dan Bendahara Syawal Rigay serta kurang lebih 120 pengurus RKM Sultra.
Ketua RKM Sultra, Sitti Saleha mengatakan, perjalanan RKM mengalami pasang surut, selama kurang lebih 20 tahun vakum dan hingga saatnya ia dipercaya untuk mengemban amanat ini sebagai ketua RKM.
"Alhamdulillah saya dipercaya untuk menjadi ketua RKM oleh teman-teman pengurus. Saya berkomitmen akan curahkan seluruh potensi yang ada agar organisasi ini bisa berkontribusi terhadap pembangunan Sultra," kata Saleha yang juga Kepala Dinas Perindag Sultra ini.
Menurut Saleha, selama ini figur Moronene belum terlalu diperhitungkan di kancah perpolitikan di Sultra. Dimana kemungkinannya, karena belum ada wadah aktif untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi.
Baca Juga: Dewan Pengawas RS Bahteramas Mendadak Diganti, Diduga Salahi Prosedur
"Sehingga melalui pelantikan ini menjadi spirit bagi kami untuk memperkuat konsolidasi dan silaturahmi internal dalam menatap setiap moment, termasuk moment politik," katanya.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengaku sudah memiliki hitungan pertalian dengan Moronene karena keluarganya yang sudah menjalin hubungan perkawinan dengan orang Moronene.
Daerah Moronene yang sekarang meliputi Kabupaten Bombana memiliki banyak potensi, diantaranya tambang emas, nikel, dan potensi pariwisata.
"Ada satu ikon wisata di Bombana yang terkenal itu adalah Pulau Sagori. Saya sudah pernah berkunjung, memang indah pantainya dengan pasirnya yang putih, sehingga kata Sagori dijadikan nama kapal cepat saya," katanya.
Tetapi sayangnya, ada keluhan bahwa di pulau itu sering terjadi pengeboman ikan oleh nelayan sehingga itu akan merusak karang sekitar pulau.
"Saya minta pihak berwajib untuk senantiasa melakukan pemantauan di tempat itu untuk menyelamatkan kawasan wisata itu," ungkapnya, Sabtu (12/6/2021)
Selaku pimpinan daerah, Ali Mazi mengaku menyambut baik pelantikan RKM Sultra sebagai sarana dan wadah perkuat silaturahmi dan pertemuan memupuk semangat kekeluargaan, baik silaturahmi sesama anggota RKM, sesama etnis Moronene se-Sultra hingga silaturahmi dengan pemerintah daerah.
"Semoga melalui RKM ini maka semangat kekeluargaan tetap terjaga dan terpelihara, yang bisa menjadi salah satu modal untuk memperkokoh kesatuan bangsa dan negara," katanya.
Baca Juga: Kinerja Lurah dan Camat Diukur dari Kebersihan Lingkungan Warganya
Ali Mazi menyebut bahwa Ketua RKM Sultra, Sitti Saleha, merupakan seorang perempuan Moronene yang tangguh, sudah menduduki berbagai jabatan pemerintahan mulai dari Kabupaten Bombana hingga Pemerintah Provinsi Sultra, bahkan pernah menjadi pejabat Bupati Bombana.
"Kalau hari ini Sitti Saleha mengatakan kenapa belum ada tokoh muncul dari Bombana atau Moronene, maka harapan kita mudah-mudahan tokoh itu akan muncul dengan terbentuknya kerukunan ini," ujarnya.
Ali Mazi mengaku, RKM merupakan salah satu etnis besar di Sultra sehingga wajib memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan dan pertumbuhan di Sultra, khususnya di daerah Bombana.
Ali Mazi juga menyebut beberapa tokoh pemekaran Kabupaten Bombana diantaranya, Santun Agus dan Telpon S Limba yang masih terhimpun dalam RKM Sultra.
"Saya ingat betul perjuangan pembentukan Kabupaten Bombana saat ini, tidak mudah, mulai perselisihan persoalan nama, letak ibu kota dan berbagai permasalahan lainnya. Tetapi Alhamdulillah berkat semangat kita semua sehingga Bombana bisa mekar," pungkasnya.
Baca Juga: BPJN Sebut PT Asmindo Belum Ada Izin Gunakan Jalan Umum Muat Ore Nikel
Tetapi biasanya yang sering terjadi, kata ali Mazi, seperti telur mata sapi, ayam punya telur tapi sapi punya nama. Lain yang berjuang untuk pemekaran tetapi lain yang merasakan hasilnya.
Dengan bertambahnya usia Bombana, maka semakin dewasa pula, semoga masyarakat Bombana bisa memanfaatkan potensi besar yang ada untuk kemaslahatan, masyarakat jangan jadi penonton atau hanya menjadi penjaga kebun akibat tidak adanya kekompakan masyarakat, tetapi harus menjadi pelaku utama terhadap pembangunan dan pengelolaan potensi yang ada.
Untuk diketahui, pengukuhan pengurus RKM Sultra masa bakti 2021-2024 berlangsung khidmat. Kegiatan diawali penampilan tari Morengku dan Lumense yang merupakan salah satu tradisi masyarakat Bombana dalam menyambut tamu.
Sebelum memasuki ruangan, para peserta dicek suhu badan, memakai masker dan handsanitizer. (B)
Reporter: Siswanto Azis
Editor: Fitrah Nugraha