Hama Tikus dan Irigasi Penyebab Petani Padi di Kolaka Timur Gagal Panen

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Selasa, 16 Mei 2023
0 dilihat
Hama Tikus dan Irigasi Penyebab Petani Padi di Kolaka Timur Gagal Panen
Area persawahan di Kecamatan Lambandia yang mengalami gagal panen akibat hama tikus dan irigasi yang kurang baik. Foto: Ist.

" Produksi hasil pertanian padi di Kecamatan Lambandia dan Kecamatan Aere Kabupaten Kolaka Timur mengalami penurunan drastis, dibandingkan panen sebelumnya "

KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Produksi hasil pertanian padi di Kecamatan Lambandia dan Kecamatan Aere Kabupaten Kolaka Timur mengalami penurunan drastis, dibandingkan panen sebelumnya.

Penurunan produksi hasil panen itu diakibatkan hama tikus yang melanda dua Kecamatan tersebut, selain itu sistem pengairan yang belum maksimal diakibatkan air sungai kering, sehingga warga hanya mengandalkan sumur pompa.

Menurut salah seorang petani sawah Desa Mokupa, Aras mengatakan, panen tahun ini ada sebagian yang berhasil namun ada juga gagal.

Baca Juga: Sambangi Kolaka Timur, Ivan Gunawan Cicipi Sinonggi bersama Plt Bupati

"Sedangkan hasil panen rata-rata per hektare sekarang maksimal hanya 30 karung, dibandingkan tahun lalu 60 karung per hektare," ungkapnya, Selasa (16/5/2023).

Sementara Kades Mokupa, Azis dikonfirmasi terkait pantauan hasil panen di wilayahnya mengatakan, saat ini sebagian ada yang panen, namun ada pula baru menanam dan ada yang gagal.

"Gagal ini diakibatkan hama tikus yang merata di semua desa yang memilki lahan pertanian padi sawah, namun harga gabah  saat ini normal sekitar Rp5.350 per kilo gramnya atau per karung itu Rp530.000," bebernya.

Hal senanda juga disampaikan Kades Bou mengungkapkan, panen kali ini banyak gagal, sebagian petani ada yang hanya mendapatkan 15 karung per hektare.

"Gagal panen ini diakibatkan hama tikus yang merusak padi petani," ungkapnya.

Sementara di Kecamatan Aere hampir seluruh areal persawahan mengalami masalah hama tikus yang menyerang padi mereka, seperti di Desa Pekorea yang diungkapkan salah satu petani, kondisi pertanian sawah di wilayahnya saat ini mengkwatirkan, belum panen tapi padi sudah diserang hama tikus.

Terkait permasalahan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kolaka Timur, Ketut Maria Asmara menuturkan, ada beberap solusi bila petani di dua kecamatan tersebut mengalami gagal panen akibat hama tikus, pertama harus melakukan penanaman secara serentak, minimal kalau ada serangan dia merata.

"Kedua, pemerintah dalam hal ini dinas terkait harus memberikan racun atau kompos yang digunakan untuk membunuh tikus dan dilakukan secara serentak, tahun lalu sudah diberikan bantuan dari Distanak cuman belum semua terakomodir," terangnya.

Baca Juga: Rusak 32 Tahun, Ratusan Warga Lalembuu Minta Jokowi Ambil Alih Pengaspalan Jalan Provinsi Jalur Konawe Selatan-Kolaka Timur

Ketut maria juga mencontohkan petani di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Dangia dengan melakukan pengomposan secara serentak untuk memberantas hama tikus dan berhasil.

"Kemudian terkait irigasi bila disana tada hujan dan salah satu solusinya bila ada aliran air di buatkan bendung atau cekdam, dan solusi terakhir lagi bila di sana tidak ada aliran air dilakukan pompanisasi, kemudian itu ada asuransi bila petani gagal panen, tapi lebih jelasnya ada di distanak terkait asuransi tersebut," tutupnya.

Akibat sebagian petani gagal panen di dua kecamatan tersebut berdampak pada lambatnya perputaran ekonomi, ini belum lagi pada saat tanam padi berikutnya mereka harus mengeluarkan biaya, baik saat menanam hingga pemupukan, sementara hasil yang mereka dapat tidak sesuai harapan, lebih banyak pengeluaran di bandingkan hasil panen. (A)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga