Hanya dengan Kotoran Burung, Negara Ini Jadi Terkaya di Dunia
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 02 Februari 2022
0 dilihat
Nauru pernah jadi negara terkaya di dunia. Foto: Berlingkse.dk
" Nauru hanyalah sebuah negara yang sekitar 75 persen wilayahnya sudah tidak layak huni "
KENDARI, TELISIK.ID - Mungkin tidak ada orang yang membayangkan jika Nauru, negara kepulauan kecil yang berjarak 4 ribu KM dari Sydney Australia ini, dulunya merupakan negara makmur yang membuat cemburu seluruh dunia.
Namun kini, Nauru hanyalah sebuah negara yang sekitar 75 persen wilayahnya sudah tidak layak huni.
Melansir Merdeka.com, kekayaan Nauru bermula saat ditemukannya fosfat atau pupuk yang berasal dari kotoran burung yang berumur lebih dari seribu tahun pada tahun 1960-an.
Penemuan tersebut yang kemudian mengundang perusahaan asing untuk membuat tambang di negara tersebut untuk kemudian mengeruk semua persediaan fosfat yang ada. Pada era kejayaan fosfat, Nauru adalah negara dengan pendapatan per kapita pendudukan paling tinggi di dunia.
Dikabarkan bahwa negara Nauru pada ratusan bahkan ribuan tahun ke belakang merupakan tempat singgah burung-burung.
Saking banyaknya burung yang pernah singgah di negara Nauru, maka kotoran burung tersebut bertumpuk.
Beratus-ratus tahun bahkan beribu-ribu tahun kemudian, kotoran burung yang mengandung fosfat tersebut menumpuk.
Baca Juga: WHO Ingatkan Bukan Cuma COVID-19 yang Jadi Ancaman Manusia Tapi...
Sehingga sekitar tahun 1960an, fosfat di eksploitasi besar-besaran oleh negara Nauru.
Berkat hasil ekspor fosfat tersebut, negara Nauru dinobatkan menjadi salah-satu negara kaya pada tahun 1960-1970an.
Karena menjadi negara Kaya, semua warganya pun hidup dengan penuh kemewahan. Mulai dari pajak yang dibebaskan oleh negara, hingga banyaknya mobil-mobil mewah yang dimiliki warga Nauru.
Dilansir Jurnalsoreang, Pemerintah pun menanggung semua biaya kesehatan dan pendidikan warganya. Bahkan untuk berobat dan bersekolah keluar negeri pun dibiayai pemerintah.
Selain itu warga Nauru pun selalu makan makanan yang serba enak dan mewah.
Saking gemarnya makan, membuat sebagian besar warga Nauru gemuk. Bahkan kabarnya mencapi 95 persen warga Nauru mengalami Obesitas atau kelebihan berat badan.
Sayangnya, ekspor fosfat di negara Nauru tidak berlangsung lama. Pada akhir tahun 1970an, fosfat di Nauru dinyatakan telah habis.
Baca Juga: Pengakuan Algojo Eksekusi Mati dengan Sekali Tebas di Arab Saudi, Sehari 10 Kepala Manusia
Alhasil dari negara terkaya di dunia kini negara Nauru menjadi negara termiskin di dunia, sebab fosfat telah habis di negaranya.
Dampak dari tambang fosfat tersebut, kini tanah di Nauru menjadi tanah gersang.
Berbagai upaya pun telah dicoba pemerintah Nauru untuk membangkitkan kembali ekonomi, namun hingga kini belum tampak berhasil.
Pernah mencoba membangun sektor pariwisata, namun jarang ada turis yang tertarik ke Nauru, sebab alamnya yang dikabarkan telah rusak. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin