Harga Bahan Pokok di Kolaka Melonjak Naik Jelang Ramadan
Muh. Sabil, telisik indonesia
Minggu, 11 April 2021
0 dilihat
Pedagang di pasar raya Kabupaten Kolaka. Foto: Muh. Sabil/Telisik
" Iya, Pak. Sudah kurang lebih seminggu ini rata-rata naik mi, kayak itu cabe, tomat, sama telur juga. "
KOLAKA, TELISIK.ID - Menjelang bulan suci Ramadan, harga bahan pokok atau sembako di Pasar Raya Kabupaten Kolaka mengalami kenaikan.
Ketua Asosiasi Pedagang Kecil dan Menengah (APKM) Kolaka, Dembahar mengatakan, terdapat beberapa jenis bahan pokok komoditas yang mengalami kenaikan harga sejak seminggu menjelang bulan puasa.
Dembahar menyebutkan, harga bahan pokok yang meningkat dan cukup mencolok dalam sepekan terakhir ini seperti komoditas cabai rawit, tomat, dan telur.
"Iya, Pak. Sudah kurang lebih seminggu ini rata-rata naik mi, kayak itu cabe, tomat, sama telur juga," katanya.
Ia juga menjelaskan, salah satu penyebab naiknya harga bahan pokok di Kabupaten Kolaka dikarenakan sebagian besar kebutuhan bahan pokok berasal dari luar Kolaka, tepatnya didatangkan dari daerah Sulawesi Selatan.
Selain itu, ia menambahkan, akibat cuaca buruk dan pasang naik air gelombang laut beberapa hari terakhir juga menjadi faktor naiknya harga.
Berdasarkan hasil penulusuran Telisik.id di Pasar Raya Kabupaten Kolaka, beberapa jenis bahan pokok yang mengalami lonjakan harga selama sepekan terakhir diantaranya, harga telur yang sebelumnya berkisar antara Rp 38 ribu - Rp 40 ribu, kini menjadi Rp 45 ribu - Rp 48 ribu per raknya.
Harga tomat juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp 5 ribu, naik menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Berikutnya. Cabai rawit yang naik cukup signifikan dari Rp 25 ribu naik menjadi Rp 50 ribu - Rp 55 ribu per kilogram.
Berdasarkan keterangan salah seorang pedagang, Ernawati, untuk cabai sendiri bahkan sudah mengalami kenaikan harga sejak 2 bulan sebelumnya.
"Iye memang ini cabe semua naik mi harganya, itu bahkan 2 bulan yang lalu ji sudah naik harga cabe," terangnya.
Untuk komoditas bawang merah dan bawang putih tidak mengalami kenaikan harga, masih berada pada taraf harga normal, yaitu untuk bawang merah Rp 35 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 30 ribu per kilogram.
Begitupun dengan harga beras yang tidak mengalami kenaikan, harganya pun bervariasi dari beras kualitas rendah Rp 7.500 per liter sampai kualitas tinggi Rp 9 ribu per liter.
Untuk beberapa jenis sayur-sayuran sendiri juga mengalami kenaikan, seperti sayur koll dari Rp 8 ribu per kilogram naik menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Kemudian kentang dari Rp 14 ribu per kilogram naik menjadi Rp 18 ribu per kilogram.
Kemudian, wortel dari harga Rp 10 ribu naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram.
Akibat kenaikan harga dari beberapa bahan pokok komoditas, sebagian pedagang mengaku mengalami penurunan omzet, yang disebabkan daya minat pembeli berkurang akibat kenaikan harga.
Hal senada disampaikan Muliana, salah seorang pedagang di pasar raya Kolaka.
Baca Juga: Menderita Infeksi Paru-Paru, Balita Ini Butuh Donasi
"Mau bagaimana juga kasian kita ini pedagang beli juga bahan dari petani lain, baru jual kembali di pasar, jadi begini mi kita menyusaikan juga harga, akhirnya banyak pembeli mengeluh karena harga," ungkapnya.
Kendati demikian, tidak sedikit pula pedagang yang justru omzetnya naik, seperti yang dialami Ibu Fatmawati. Ia mengaku pendapatannya meningkat saat harga naik.
"Alhamdulillah untuk saya pribadi biarpun naik harga, tapi kalau untuk omset malah berapa hari ini naik-naik terus ji," ungkapnya.
Sebelumnya, sebagian besar pembeli di Pasar Raya Kolaka, mengeluhkan karena harga yang naik. Apalagi dalam hitungan hari akan memasuki bulan suci Ramadan. sehingga keperluan dan permintaan masyarakat akan bahan pokok sangat tinggi.
Namun, hal itu terpaksa dipenuhi demi memenuhi kebutuhan di rumah. Sebagaimana yang dirasakan Anti, salah satu pembeli di pasar tersebut.
"Iya pada naik ini harga, mengeluh juga. Tapi, yah, mau apa kita juga butuh ini, baru mau masuk mi puasa," tuturnya. (A)
Reporter: Muh. Sabil
Editor: Fitrah Nugraha