'Harta Karun' Soekarno Ditemukan, Begini Penampakannya

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 24 Januari 2022
0 dilihat
'Harta Karun' Soekarno Ditemukan, Begini Penampakannya
Penampakan harta karun Soekarno di Gedung Sarinah. Foto: Repro cnbcindonesia.com

" 'Harta karun' tersebut ditemukan dalam proses pemugaran Gedung Sarinah yang berlokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat "

JAKARTA, TELISIK.ID - Sebuah 'harta karun' yang berusia setengah abad ditemukan. Penemuan ini dinilai dibangun atas perintah presiden pertama Indonesia, Soekarno atau Bung Karno.

Melansir cnbcindonesia.com, 'harta karun' tersebut ditemukan dalam proses pemugaran Gedung Sarinah yang berlokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam kunjungannya ke gedung Sarinah pekan lalu memamerkan relief tersebut, yang telah berhasil direstorasi setelah terkubur sekian lamanya.

Terlihat relief yang tadinya hanya mejeng di basement itu, kini diletakkan pada lokasi yang akan ramai dilalui pengunjung.

"Sarinah merupakan pusat perbelanjaan berstatus cagar budaya dengan konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space di jantung Kota Jakarta," tulis Erick dalam postingannya di akun Instagramnya, seperti dikutip dari cnbcindonesia.com, Minggu (23/1/2022).

Relief ini memang kembali ditemukan pada basement bahkan sudah tertutup mesin pendingin gedung yang besar, saat sebelum Sarinah direnovasi.

Sementara itu, mengutip batamnews.com, Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati menjelaskan, Sarinah sebagai gedung dengan predikat cagar budaya juga memiliki sebuah karya seni rupa patung relief tersebut.

Baca Juga: IKN Disebut Megaproyek Asing dan Menghina Akal Bangsa Indonesia

Relief ini dibangun, kata dia, atas perintah presiden pertama Indonesia, Bung Karno. Pembuatannya dinilai sebagai simbol keberpihakan ekonomi pada rakyat. Ekonomi ini bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan kerajinan.

Relief ini menurut catatan beberapa ahli sejarah dan seni rupa nasional, dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi (1962-1966) yang menampilkan para penjaja dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah.

Menurut catatan pencipta, pembuatan relief ini dilakukan oleh kelompok pematung serta pelukis dari Yogyakarta.

Namun hingga kini siapa arsitek atau desainer patung ini masih ditelusuri oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), termasuk juga blue print atau cetak birunya, karena penting untuk pekerjaan restorasi.

Baca Juga: Punya Tanah Warisan? Ini Cara Mengurus dan Syarat Pemecahan Sertifikatnya

TACB mengatakan, karya seni ini ukurannya sangat epik serta gigantik. Bahkan pada saat dibuat sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani HambaliĀ 

Baca Juga