Hilang Seminggu, Pria Usia 93 Tahun Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak
Ashar Hamka, telisik indonesia
Kamis, 07 April 2022
0 dilihat
Lokasi ditemukannya tulang belulang milik lansia yang pamit ke kebun, namun selama seminggu tak kunjung pulang kerumah. Foto: Ist.
" Sekitar pukul 06.30 Wita, pria lanjut berusia 93 tahun tersebut telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Pencarian Najamudin atas orang tuanya bernama Lungga, yang sudah hampir seminggu tak pulang ke rumahnya di Desa Pamandati, Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan, berakhir.
Selasa (5/4/2022) lalu, sekitar pukul 06.30 Wita, pria lanjut berusia 93 tahun tersebut telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kasi Humas Polres Konsel AKP Muslimin Ganyu memaparkan kronologis kejadiannya. Selasa (29/3/2022) lalu, korban Lungga pulang ke rumah anaknya, bernama Najamudin, yang beralamat di Desa Pamandati, Kecamatan Lainea, untuk menginap selama dua hari.
Setelah itu, korban pamit ke kebun untuk bermalam. Namun tak dinyana, selama satu minggu korban tidak pernah muncul lagi. Sang anak, Najamudin lalu berinisiatif untuk mencari di kebunnya bersama dua orang temannya, yakni Sarmin (30 thn) dan Gisar (32 thn).
Baca Juga: Warga Kota Medan Ditemukan Tewas dengan Hidung Berdarah
Setibanya di kebun, Najamuddin dkk menemukan sesosok mayat yang sudah tinggal tulang belulang.
Tanpa menunggu lama, mereka menghubungi keluarga dan pihak kepolisian Polsek Watumeeto. Berselang kemudian, aparat kepolisian tiba di lokasi dan langsung melakukan olah TKP, mencari saksi – saksi dan melengkapi Mindik.
Baca Juga: Mama Muda dan Dua Anak Kembarnya Tewas di Dalam Kamar, Mulut Berbuih
“Keterangan saksi bahwa korban ditemukan sudah jadi mayat dengan ciri-ciri berbaju kemeja warna cokelat dan celana warna cokelat, “ ujar AKP Muslimin Ganyu.
Atas kejadian itu, lanjut AKP Muslimin, keluarga korban sudah menerima dan menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat berita acara penolakan autopsi.
“Keterangan saksi, korban memiliki penyakit bawaan yang diderita yaitu Hipertensi. Juga korban tinggal di kebun seorang diri,” katanya lagi. (C)
Reporter: Ashar Hamka
Editor: Haerani Hambali