IKT Buton Raya Dituding Lakukan Pungli ke Ratusan Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP
Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Kamis, 15 Mei 2025
0 dilihat
Area lobi Institut Kesehatan dan Teknologi Buton Raya Kota Baubau. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik
" Institut Kesehatan dan Teknologi (IKT) Buton Raya Kota Baubau dituding melakukan pungutan liar (pungli) dengan dalih biaya administrasi kepada ratusan mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) "

BAUBAU, TELISIK.ID - Institut Kesehatan dan Teknologi (IKT) Buton Raya Kota Baubau dituding melakukan pungutan liar (pungli) dengan dalih biaya administrasi kepada ratusan mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Besaran pungli yang dipatok oleh pihak kampus bervariatif antara Rp 9 juta hingga Rp 12 juta.
Seorang mahasiswa IKT, yang enggan disebutkan namanya, mengaku dimintai uang Rp 4 juta sebagai syarat mendapatkan bantuan beasiswa KIP.
Setelah itu, korban dimintai lagi uang Rp 5 juta oleh Rektor IKT dengan dalih untuk biaya administrasi selama mengurus beasiswa KIP. Total keseluruhan nilai pungli yang diminta kepada mahasiswa adalah Rp 9 juta.
Baca Juga: Heboh Video Vulgar Devita Tengger 1 Menit 50 Detik Viral di Medsos, Netizen Ramai Buru Link Asli
"Pertamanya kita disuruh bayar 4 juta rupiah untuk mengurus KIP. Setelah menerima KIP kita dimintai uang sebesar 5 juta rupiah, katanya buat biaya administrasi," ungkap korban kepada telisik.id, Kamis (15/5/2025).
"Saya baru membayar 3,5 juta dari nominal yang diminta sebesar 5 juta rupiah itu," imbuhnya.
Melalui salah satu oknum dosen, korban mengaku membayar Rp 4 juta sebagaimana yang sudah ditentukan sebelumnya oleh Rektor IKT.
Korban merasa seperti mempunyai hutang dengan pihak kampus sebab mereka didesak untuk segera melakukan pelunasan pembayaran Rp 5 juta.
"Kita ditagih-tagih terus, dimintai yang lalu itu harus dilunasi," ujarnya.
Korban menuturkan, penerima KIP yang dibebani hingga belasan juta rupiah atas instruksi dari Rektor. Hanya saja tahapannya diperintahkan kepada dosen yang mengurus KIP.
Secara keseluruhan, menurut korban, mahasiswa yang menjadi korban pungli beasiswa KIP dari kampus mencapai sekitar 100 orang.
Sementara itu, pada 14 Mei 2025, beberapa awak media berusaha menemui Rektor IKT Buton Raya, La Ode Muhammad Irwin Syawal, untuk dikonfirmasi perihal kasus tersebut. Namun yang bersangkutan tengah berada di luar menghadiri sebuah kegiatan.
Ketika kembali dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Irwin menolak untuk memberikan tanggapan.
Baca Juga: Satpol PP Muna Turun Bersihkan Material Bangunan Indomaret di Masjid Baitul Makmur
"Lebih baik ketemu saja dulu karena jangan sampai saya tidak fokus," kata Irwin.
Kemudian pada Kamis (15/5/2025) awak media mendatangi kampus IKT Buton Raya untuk memperoleh jawaban yang jelas. Melalui seorang Satpam yang berjaga, W, mengatakan bahwa Rektor sedang dalam perjalanan ke luar kota.
"Sementara lagi ke luar daerah, mungkin dua hari ke depan baru kembali ke Baubau," katanya.
Sampai berita ini ditayangkan, telisik.id telah tiga kali menghubungi Irwin melalui sambungan telepon, namun belum mendapatkan respons dari yang bersangkutan. (A)
Penulis: Ali Iskandar Majid
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS