Informasi Tak Akurat, Anggota DPRD Warning Pemkot Baubau

Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Jumat, 17 April 2020
0 dilihat
Informasi Tak Akurat, Anggota DPRD Warning Pemkot Baubau
Muhamad Ahadyat (kiri) warning pemerintah Kota Baubau. Foto: Ist.

" Dan juga di beberapa informasi yang diberikan Tim Satgas banyak data yang hilang, ada yang bilang tinggal 71 orang, ada juga yang bilang tidak dari Baubau dan dari daerah lain, ada juga yang bilang tidak murni dari Baubau. "

BAUBAU, TELISIK.ID -  Anggota DPRD Kota Baubau dari Partai Nasional Demokrasi (NasDem) Muhamad Ahadyat Zamani mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, terkait positifnya 26 ABK KM Lambelu yang sementara dikarantina di Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel).

Itu disampaikan Ahadyat usai Rapat Paripurna DPRD dengan Wali Kota Baubau di Kantor DPRD Baubau, Kamis (16/04/2020).

"Mestinya, dengan positifnya 26 ABK Kapal Lambelu, menjadi warning yang besar bagi pemerintah Kota Baubau dengan kondisi seperti ini. Namun, ternyata di dalam penjelasan-penjelasan Tim Gugus Tugas hanya 206 yang dipantau secara ketat, dan kita tidak tahu model pemantauannya seperti apa", ucapnya dihadapan wali kota dan Anggota DPRD lain.

"Dan juga di beberapa informasi yang diberikan Tim Satgas banyak data yang hilang, ada yang bilang tinggal 71 orang, ada juga yang bilang tidak dari Baubau dan dari daerah lain, ada juga yang bilang tidak murni dari Baubau," lanjutnya.

Baca Juga: ODP COVID-19 di Kota Kendari Berkurang

Ahadyat menyebut apabila ini dibiarkan, informasi yang diberikan dari TG Satgas akan semakin meresahkan masyarakat. Olehnya  itu Ahadyat berharap agar cara-cara komunikasi Tim Satgas diperbaiki.

Lebih lanjut Ahadyat menyampaikan kepada wali kota, terkait biasnya informasi dua warga yang terindikasi positif COVID-19 hasil rapid tes.

"Berikutnya, agar kecepatan dan keakuratan informasi yang diberikan Tim Satgas, tidak membingungkan masyarakat. Jangan seperti kasus semalam, Media sosial sudah duluan ramai baru keluar rilis pers dari Satgas. Dengan kondisi semalam saya melihat informasi yang diberikan seperti ada hal yang ragu-ragu untuk disampaikan," ujarnya.

Baca juga: Anggaran Penanganan COVID-19 di Busel Belum Jelas

"Yah walaupun bahasa yang digunakan benar, tetapi ada bahasa yang orang awam tidak pahami. Karena tidak muncul penjelasan dua warga positif terindikasi COVID-19 walaupun hanya hasil tes rapid, yang ada hanya bahasa medis yang orang awam tidak mengerti," jelasnya.

Mengenai hasil positif hasil rapid test terhadap dua warga Baubau, Ahadyat berharap TG Satgas tidak lagi melakukan karantina mandiri terhadap dua pasien tersebut.

"Dalam press rilis juga itu tidak terlihat tindakan pemerintah, dan saya berharap dua orang ini tidak lagi dikarantina mandiri. Harus segera diisolasi. Karena jangan sampai masyarakat berpikir ini biasa-biasa saja," tambahnya.

Terakhir, Ahadyat menyampaikan permintaan beberapa dokter di Baubau agar TG Satgas segera melakukan rapid tes secara masal.

"Ini penyampaian dokter-dokter, agar Pemerintah dalam hal ini TG Satgas untuk melakukan tes rapid secara banyak," tukasnya.

 

Reporter: Ridwan Amsyah

Editor: Sumarlin

Artikel Terkait
Baca Juga