Ingin Nonton Film Tentang Kemerdekaan RI? Ini 5 Daftar Film Bertema Perjuangan
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 17 Agustus 2021
0 dilihat
Salah satu cuplikan film tentang kemerdekaan RI. Foto: Repro pikiran-rakyat.com
" Tepat 76 tahun yang lalu, Presiden Pertama RI Ir. Soekarno, didampingi Mohammad Hatta, membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI "
KENDARI, TELISIK.ID - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) jatuh hari ini, Selasa (17/8/2021).
Dilansir dari cnnindonesia.com, tepat 76 tahun yang lalu, Presiden Pertama RI Ir. Soekarno, didampingi Mohammad Hatta, membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI.
Mencapai kemerdekaan tentu bukan perkara mudah. Ada perjuangan panjang hingga tumpah darah di balik tercapainya sebuah kedaulatan negara.
Oleh karena itu, tak heran jika hari kemerdekaan selalu mendapatkan posisi penting bagi setiap bangsa, termasuk Indonesia.
Di tengah pandemi, hari yang ditandai sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia tak bisa dirayakan secara meriah seperti biasanya. Tak ada lomba makan kerupuk, balap karung, atau karnaval bocah-bocah cilik menggemaskan yang menggunakan busana tradisional dari berbagai daerah.
Alih-alih berpesta dan berkerumun, Anda disarankan untuk tetap berada di rumah demi mencegah penularan COVID-19.
Sebagai gantinya, Anda bisa merasakan semangat kemerdekaan itu dengan menonton film bertema perjuangan.
Film tentang kemerdekaan RI kerap menyuguhkan adegan-adegan pejuang zaman sebelum kemerdekaan atau saat mempertahankan kemerdekaan RI. Adegan penuh semangat dan terkadang diselingi cerita sedih bikin penonton merefleksi—apa yang sudah dilakukan untuk negeri ini.
Dikutip dari Suara.com, berikut daftar film tentang kemerdekaan RI yang dapat Anda nonton:
1. Merah Putih (2009)
Merah Putih merupakan bagian dari Trilogi Merdeka dan rilis pada tahun 2009. Film ini diklaim sebagai salah satu film sejarah terbaik.
Film ini bercerita tentang perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1947. Lukman Sardi, Darius Sinathrya, dan Donny Alamsyah tampil memukau sebagai pejuang dalam film ini.
2. Sang Pencerah (2010)
Sang Pencerah mengisahkan perjalanan hidup pendiri Muhammadiyah, yaitu KH Ahmad Dahlan. Sederetan bintang film kawakan beradu akting di sini, di antaranya Lukman Sardi, Sujiwo Tedjo, hingga Zaskia Adya Mecca.
Ceritanya berrawal dari kepulangan KH Ahmad Dahlan dari Mekah. Ia melihat warga kampungnya keliru dalam melaksanakan ajaran agama. Ia pun merasa wajib meluruskannya. Dalam usahanya itu, ia harus berhadapan dengan pihak Belanda.
3. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Daftar film tentang kemerdekaan RI selanjutnya ialah Soekarno: Indonesia Merdeka. Film ini berkisah tentang riwayat hidup presiden pertama Indonesia, Soekarno—yang saat kecil bernama Kusno dan sakit-sakitan.
Semangat kemerdekaan betul-betul tergambar dari dari orasi-orasi Bung Karno yang ada dalam film ini. Tokoh Soekarno diperankan oleh Ario Bayu.
Baca Juga: Ini Kronologi Peristiwa Rengasdengklok, Penculikan Soekarno-Hatta dan Proklamasi Kemerdekaan
Baca Juga: Ini Deretan Negara Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia, Semuanya Negara Islam
4. Sang Kiai (2013)
Mirip dengan Sang Pencerah, film ini juga mengisahkan tokoh ormas agama Islam, yaitu NU. Di sini, KH Hasyim Asyari (Ikranagara) pendiri Nahdlatul Utama (NU) menolak melakukan ritual penghormatan kepada matahari (Seikerei) karena hal tersebut menyimpang dari agama Islam. Akibatnya, ia ditangkap oleh Jepang.
Untuk menghindari konflik, KH Wahid Hasyim (Agus Kuncoro) berupaya berdiplomasi dengan Jepang, tapi ternyata seorang pria bernama Harun (Adipati Dolken) tak terima kemudian mencoba mengusir penjajah dengan cara kekerasan yang justru menimbulkan konflik bersenjata.
5. Jenderal Soedirman (2015)
Adipati Dolken kembali muncul di film ini sebagai pemeran utama. Film ini mengisahkan perjuangan Jenderal Soedirman dalam bergerilya dalam kondisi sakit sekalipun. Dalam kondisi sakit parah, Soedirman mampu membuat pasukan Belanda takluk dan akhirnya bersedia menandatangani perjanjian Roem-Royen. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali