Ini 8 Populasi Kunci Penyebaran HIV di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dan Baubau Tertinggi

Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Kamis, 28 Desember 2023
0 dilihat
Ini 8 Populasi Kunci Penyebaran HIV di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dan Baubau Tertinggi
Dinkes Sulawesi Tenggara saat memberikan pelatihan terkait HIV. Foto: Ahmad Badaruddin/Telisik

" Penyebaran HIV di Sulawesi Tenggara termasuk cukup tinggi, utamanya di dua kota yakni Kota Kendari dan Baubau. Dalam penyebarannya sendiri, ada 8 populasi yang menjadi kunci penyebaran HIV "

KENDARI, TELISIK.ID - Penyebaran HIV di Sulawesi Tenggara termasuk cukup tinggi, utamanya di dua kota yakni Kota Kendari dan Baubau. Dalam penyebarannya sendiri, ada 8 populasi yang menjadi kunci penyebaran HIV.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, Muhammad Ridwan yang membagi 8 populasi kunci tersebut yakni: Wanita pekerja seks (WPS), waria, lelaki seks dengan lelaki (LSL), pengguna napza suntik (Penasun), ibu hamil, warga binaan lemasyarakatan (WBP), orang dengan pasangan Positif HIV dan pasien TBC.

Dari 8 populasi kunci penyebaran HIV tersebut, populasi LSL menjadi populasi dengan penyebaran terbesar. Populasi LSL belakangan ini diketahui makin meningkat.

“Saat ini yang meningkat penyebarannya itu LSL,” jelasnya saat diwawancarai Telisik.id saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Viral, Dosen Diduga Arahkan Mahasiswa Pilih Salah Satu Calon BEM UHO Kendari

Muhammad Ridwan juga menambahkan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan edukasi terkait penularan penyakit HIV/AIDS ini, namun proses penemuan kasusnya yang tak mudah, menjadi kendala.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Sulawesi Tenggara, Rosmawati menambahkan, upaya pemberantasan HIV/AIDS butuh kerja bersama dari berbagai pihak termasuk media.

“Kami berharap adanya kolaborasi dari berbagai pihak dalam upaya pemberantasan penyakit ini termasuk pihak-pihak media,” ujarnya pada Telisik.id.

Sementara itu, Pendamping Orang Dengan HIV (ODHIV) dan Praktisi Sulawesi Tenggara, Samsu Appe mengatakan, kasus HIV/AIDS  yang tinggi di Sulawesi Tenggara bisa dinilai sebagai bentuk kewaspadaan mengingat tipe penyakit ini yang kadang disembunyikan penderitanya.

Baca Juga: Pasca Vonis Bebas, Pengacara Sulkarnain Kadir Tunggu Upaya Hukum Jaksa

“Sebenarnya semua waspada teruslah. Terkait dengan kasus yang tinggi itu, hanya memang, kalau kita mau lihat data itu, cukup tinggi untuk Kota Kendari dan itu pun juga bukan Kota Kendari asli,” ujarnya.

Ia menambahkan, populasi LSL yang suka gonta-ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman dapat menjadi penyebaran terbesar, karena sering melakukan hubungan seksual yang tidak aman.

Diberitakan sebelumnya, angka terinfeksi HIV di Kota Kendari saat ini mencapai 219 orang berdasarkan data terakhir di Desember 2022.

Angka ini meningkat pesat di banding tahun sebelumnya yang hanya 155 kasus. Peningkatan kasus juga terjadi di Kabupaten Muna, dari 31 kasus menjadi 36 kasus. Bombana, dari 18 kasus menjadi 19 kasus. Baubau, dari 32 kasus menjadi 51 kasus. Buton Selatan, dari 12 kasus menjadi 27 kasus. Buton Tengah, dari 12 kasus menjadi 28 kasus. (A)

Penulis: Ahmad Badaruddin

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga