Ini Alasan Masyarakat Tidak Gunakan Minyak Tanah di Tengah Kenaikan Harga Gas Elpiji

Tim Telisik, telisik indonesia
Selasa, 07 November 2023
0 dilihat
Ini Alasan Masyarakat Tidak Gunakan Minyak Tanah di Tengah Kenaikan Harga Gas Elpiji
Meski harga minyak tanah mahal, masyarakat tetap memilih menggunakan gas elpiji. Foto: Rosmawati/Telisik

" Di tengah kenaikan harga gas elpiji di Kota Kendari, masyarakat masih tetap menggunakan gas untuk memasak, meskipun harganya mahal "

KENDARI, TELISIK.ID - Di tengah kenaikan harga gas elpiji di Kota Kendari, masyarakat masih tetap menggunakan gas untuk memasak, meskipun harganya mahal. Namun demikian, masih ada beberapa masyarakat yang memilih menggunakan minyak tanah.

Wa Ina (51) penjual minyak tanah eceran mengatakan, saat ini harga minyak tanah dibanderol Rp 15.000 per liter. Meskipun demikian, kenaikan harga gas tidak berpengaruh besar terhadap penjualan minyak tanah.

"Semenjak harga gas naik, minyak tanah laris tapi gak terlalu juga. Pendapatan juga masih begitu-begitu saja," kata Wa Ina, Selasa (7/11/2023).

Hal serupa diungkapkan oleh Alimuddin (48) yang juga penjual minyak tanah ecer. Dia mengatakan, minyak tanah dijual seharga Rp 15 ribu per liternya. Harga minyak tanah tersebut sudah naik, meskipun naik seribu sampai dua ribuan saja, harga sebelumnya masih Rp 12.000 dan sekarang naik jadi Rp 15.000 per liter.

Sementara penjual minyak tanah ecer lainnya, Fatma (45), menjual minyak tanah dengan harga beragam sesuai ukuran botol, ada yang Rp 10.000, Rp 12.000, Rp 15.000 hingga Rp 23.000.

Baca Juga: Siap-Siap, Kota Baubau akan Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji Tahun Depan

"Jarang orang pakai minyak tanah, karena repot, mahal ji juga. Mendingan juga cari gas. Biar gas elpiji mahal, penjualan minyak tanah tetap biasaji, biar harganya Rp 50 ribu-Rp 70 ribuan, orang-orang tetap cari gas. Karena kalau pakai minyak tanah lama masaknya, terus beli minyak tanah satu liter pakainya satu hari. Kalau beli gas Rp 60.000 pakainya bisa sampai 4 hari," pungkasnya.

Selain itu, selama ini masyarakat sudah terlanjur menggunakan kompor gas. Dan jika mau menggunakan kompor minyak, harus beli segala sesuatunya lagi. Seperti yang dikatakan Weni pada Telisik.id, ia lebih memilih membeli gas elpiji daripada minyak tanah.

Baca Juga: Nasib Penjual Minyak Tanah di Tengah Gempuran Gas Elpiji

"Kalau mau pakai kompor minyak ada lagi yang harus saya beli, seperti saringannya, sumbunya, karena lamami kita tidak pakai," ucapnya.

Sementara itu Nur Faizah (21) salah satu mahasiswi Universitas Halu Oleo Kendari mengatakan, ia telah menggunakan minyak tanah sejak awal masuk kuliah sampai sekarang, jadi ia tidak panik dengan kenaikan harga gas.

"Iya saya pakai minyak tanah sejak masuk kuliah. Apalagi sekarang kan gas mahal, jadi yah aman lah. Biasa saya bawa minyak tanah dari kampung, soalnya murah. Kalau di sini agak mahal, Rp 15.000 per botol, itu pun tidak penuh," tuturnya. (A)

Penulis: Rosmawati

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga