Ini Alasan Ngantuk Setelah Makan Berat
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 17 Agustus 2023
0 dilihat
Terkadang kita merasa lelah dan mengantuk setelah makan berat. Padahal tidak kekurangan tidur, tidak lelah, dan dalam keadaan sehat bugar. Foto: Tribunnews.com
" Terkadang kita merasa lelah dan mengantuk setelah makan berat. Padahal tidak kekurangan tidur, tidak lelah, dan dalam keadaan sehat bugar. Makan berat sering membuat tubuh lemas dan mengantuk seketika "
KENDARI, TELISIK.ID - Terkadang kita merasa lelah dan mengantuk setelah makan berat. Padahal tidak kekurangan tidur, tidak lelah, dan dalam keadaan sehat bugar. Makan berat sering membuat tubuh lemas dan mengantuk seketika.
Para ilmuwan belum dapat menunjukkan dengan tepat satu proses untuk menjelaskan rasa kantuk setelah makan. Namun ada beberapa teori soal ini.
Dilansir dari Kemenkes.go.id, rasa kantuk yang muncul sehabis makan dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain konsumsi makanan atau minuman tertentu dan gaya hidup atau kebiasaan yang sering dilakukan.
Baca Juga: 5 Buah Tinggi Kalori Bisa Tambah Berat Badan
Berikut faktor penyebab ngantuk sehabis makan:
1. Pengaruh hormon selama proses pencernaan
Makanan dan minuman yang dikonsumsi akan dicerna oleh lambung dan usus. Saat proses pencernaan berlangsung, tubuh akan melepaskan hormon tertentu seperti serotonin dan melatonin. Peningkatan kedua hormon tersebut bisa menimbulkan rasa kantuk setelah makan.
2. Perubahan aliran darah di otak
Selain faktor hormonal, perubahan aliran darah pada otak yang terjadi setelah makan juga kerap disebut sebagai penyebab munculnya fenomena habis makan ngantuk. Setelah makan, aliran darah akan lebih banyak dialihkan ke saluran pencernaan agar tubuh dapat mengolah dan menyerap energi serta nutrisi dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Baca Juga: 5 Obat Panas Dalam Alami
3. Adanya keterlibatan serotonin
Dikutip dari Kompas.com studi lain mengisyaratkan ada keterlibatan serotonin dalam proses mengantuk setelah makan. Serotonin adalah neurotransmitter (zat kimia yang menyampaikan pesan di sepanjang neuron) yang mendorong tidur.
Prekursornya adalah triptofan, asam amino yang hanya dapat ditambahkan melalui makanan kita. Namun, triptofan dalam aliran darah tidak begitu saja diubah menjadi serotonin.
Dilansir dari Cleveland Clinic, Julian Zumpano, RD, LD seorang ahli diet terdaftar menjelaskan seringkali saat makan makanan yang kaya karbohidrat dan protein, seseorang merasa lebih mengantuk karena menyerap triptofan dari protein yang menyebabkan meningkatkan serotonin. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS