Ini Dia 3 Golongan yang Merasakan Manisnya Iman dan Ketaatan pada Allah
Haerani Hambali, telisik indonesia
Senin, 27 Desember 2021
0 dilihat
Manisnya iman tidak bisa dirasakan kecuali bagi orang yang beriman. Foto: Repro hidayatullah.com
" Sejatinya, bagi seorang Muslim, tak ada yang bisa mengalahkan manisnya rasa iman "
KENDARI, TELISIK.ID - Sejatinya, bagi seorang Muslim, tak ada yang bisa mengalahkan manisnya rasa iman. Iman, jika telah masuk ke dalam relung hati, maka hati akan berseri dan akan menimbulkan keindahan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Manisnya iman tidak bisa dirasakan kecuali bagi orang yang beriman. Iman akan membuat hidup bahagia, dan dada menjadi lapang.
Siapapun yang merasakan manisnya iman maka ia akan merasakan kelezatan dalam beribadah, ia akan berjuang di atas jalan-Nya, dan akan berkorban apapun demi Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Qs. Yunus : 58).
Jika manisnya iman telah merasuk dalam relung hati maka akan menjadikan pemiliknya selalu bersama Allah di setiap waktu dan di setiap tempat, dalam gerakannya dan diamnya, siang dan malam, ia selalu bersama Penciptanya dan Penolongnya.
Meninggalkan maksiat karena Allah, orang yang meninggalkan maksiat karena takut dan malu kepada Allah maka ia akan merasakan manisnya Iman.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Pandangan (haram) adalah anak panah beracunnya Iblis, barang siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah maka Allah Azza wa Jalla akan memberinya ganjaran keimanan, yang ia rasakan manisnya iman tersebut di hatinya.” (sanadnya shahih).
Baca Juga: Ini Rumus Menghadapi Masalah Dalam Pandangan Islam
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kita untuk selalu berkata,
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai nabi.” (HR At-Tirmidzi).
Dilansir dari Islampos.com, dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Tiga perkara yang bila seseorang memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) Ia mencintai saudaranya hanyalah karena Allah, (3) ia benci kembali pada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya sebagaimana ia tidak suka jika dilemparkan dalam api,” (HR. Bukhari no. 21 dan Muslim no. 43).
Beberapa hikmah dari hadis di atas adalah:
1. Keutamaan mendahulukan kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya.
2. Keutamaan mencintai Allah
3. Orang Mukmin mencintai Allah dengan cinta yang tulus.
4. Orang yang memiliki tiga sifat ini adalah yang paling utama daripada yang tidak memilikinya walau orang yang memilikinya dahulu kafir dan masuk Islam atau dahulu adalah orang yang terjerumus dalam kubangan dosa lalu bertaubat.
5. Wajib membenci kekafiran dan pelaku kekafiran (orang kafir) karena barangsiapa yang membenci sesuatu, ia juga harus membenci pelaku yang memiliki sifat tersebut. Begitu pula dengan maksiat.
Melansir minanews.net, siapa yang ridha Allah sebagai Rabbnya, maka ia akan mencintai-Nya dan bertawakkal kepada-Nya serta memohon pertolongan hanya kepada-Nya. Ia merasa cukup dengan-Nya. Ia tidak akan meminta kepada selain-Nya, karena selain-Nya adalah lemah dan tidak mampu.
Siapa yang tidak merasa cukup dengan Allah maka tidak sesuatupun yang akan mencukupkannya, dan siapa yang ridha kepada Allah maka ia akan meraih segalanya, siapa yang merasa cukup dengan Allah maka ia tidak akan butuh kepada apapun, dan siapa yang merasa mulia dengan Allah maka ia tidak akan hina kepada sesuatu pun.
Baca Juga: 3 Sumpah Nabi Muhamad SAW yang Pasti Terjadi, Apa Saja?
Allah berfirman,
“Bukankah Allah cukup untuk hamba-hamba-Nya.” (Qs. Az-Zumar : 36).
Siapa yang ridha Muhammad sebagai Rasul, maka ia akan mencukupkan Muhammad sebagai teladannya dan pemimpinnya, serta pemberi arahan baginya, dan ia akan semangat untuk mempelajari sejarahnya dan menjalankan sunnahnya.
Siapa yang ridha Islam sebagai agama maka ia akan merasa cukup dengan Islam, ia akan menjalankan kewajiban-kewajiban dalam Islam, menjauhi yang dilarang, dan meyakini bahwa semua yang ada dalam ajaran islam adalah benar, adil, dan petunjuk.
Harga manisnya iman adalah ”Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada selainnya.“ Yaitu Allah dalam bacaan Qur’annya dan Nabi dalam sunnahnya lebih dicintai oleh seorang Mukmin daripada selain keduanya. Wallahu a’lam. (C)
Reporter: Haerani Hambali