Ini Dia Beberapa Amalan yang Paling Dicintai Allah

Irawati, telisik indonesia
Jumat, 18 Juni 2021
0 dilihat
Ini Dia Beberapa Amalan yang Paling Dicintai Allah
Nilai suatu amal tergantung pada niatnya. Foto: Repro kompasiana.com

" Nilai suatu amal berdasarkan pada niat si pelaku. Sebab, demikianlah Allah SWT menilainya, yakni dari niat seorang hamba. Ada tiga jenis amal, yaitu amal jariah, amal ibadah, dan amal saleh. "

KENDARI TELISIK.ID - Nilai suatu amal berdasarkan pada niat si pelaku. Sebab, demikianlah Allah SWT menilainya, yakni dari niat seorang hamba. Ada tiga jenis amal, yaitu amal jariah, amal ibadah, dan amal saleh.

Dikutip dari Republika.co.id, amal jariah berarti perbuatan yang berkelanjutan. Nama lainnya adalah wakaf. Kata itu berasal dari waqafa yang berarti menghentikan, mengekang, atau menahan. Amal jariah disebut wakaf karena benda yang jadi objeknya ditujukan bagi kemaslahatan umum dan agama.

Pahala amal jariah tidak akan terputus walaupun pemberinya sudah meninggal, selama benda yang diamalkan tersebut masih memberikan manfaat bagi kepentingan umum. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW, “Bila anak Adam meninggal dunia, terputuslah amalnya, kecuali tiga (hal): sedekah jariah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya” (HR Muslim).

Jariah berasal dari kata jara yang artinya mengalir tidak putus-putusnya. Maka amal jariah agar manfaatnya berlangsung abadi, harus dikelola dengan baik. Pengelola amal jariah adalah badan wakaf.

Wakaf sebagai amal jariah ada dua macam, yaitu waqaf ahli dan waqaf khairi. Waqaf ahli adalah wakaf yang pada awalnya ditujukan untuk orang-orang tertentu, namun saat pemberi wakaf meninggal, benda wakaf dialihkan untuk kepentingan umum.

Waqaf khairi adalah wakaf yang sejak awal sudah ditujukan untuk kepentingan umum, atau waqaf ahli yang penerima pertamanya sudah tidak ada.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Penghuni Neraka Mayoritas Berasal dari Kaum Hawa

Ibadah dan Kesalehan

Amal yang kedua, amal ibadah, berarti perbuatan pengabdian. Ibadah berasal dari kata abada yang berarti melayani, mengabdi, dan menyembah. Perintah untuk beribadah terdapat dalam Al-Qur'an surat Adz Dzaariyaat ayat 56 yang artinya, “Aku tidak jadikan jin dan manusia kecuali agar mereka mengabdi kepadaku."

Ibadah hanya ditujukan kepada Allah SWT sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Az-Zumar ayat 11 yang artinya, “Katakanlah, bahwasanya aku diperintahkan menyembah Allah seraya mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya." Ibadah juga mesti didasarkan pada perintah dari Allah SWT melalui Rasul-Nya, Muhammad SAW.

Amal yang ketiga adalah amal saleh. Amal saleh meliputi semua perbuatan, lahir maupun batin, yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat. Amal saleh bisa mencakup pengertian amal jariah dan amal ibadah.

Amal bisa diterima dan bisa pula tidak diterima oleh Allah SWT. Syarat diterimanya amal ibadah dua.

Pertama, amal dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih. Kedua, untuk amal ibadah dalam arti khusus seperti salat, zakat, ibadah haji, puasa, dan sebagainya harus dilakukan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan hadis.

Ada beberapa perbuatan yang bisa merusak amal. Pertama adalah riya, yaitu beramal bukan ditujukan kepada Allah SWT, melainkan agar dilihat orang lain. Kedua tasmi, yaitu menceritakan amalnya kepada orang lain dengan tujuan yang sama dengan riya. Ketiga, beramal ibadah dalam arti khusus namun tidak sesuai dengan tuntutan Al-Qur'an dan hadis. Keempat, beramal dalam arti umum yang tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan.

Dilansir dari Detik.com, Amalan-amalan sehari-hari ternyata memiliki keutamaan besar yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Ada 3 amalan paling utama yang dicintai oleh Allah SWT.

Hadits yang menjelaskan tentang 3 amalan yang paling dicintai Allah SWT disebutkan dari Abu 'Abdirrahman 'Abdullah bin Mas'ud ra, dia bercerita: "Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ''Amal apa yang paling dicintai Allah Ta'ala? ''Beliau Rasulullah SAW: "Salat pada waktunya. ''Lalu apa lagi'', tanyaku. Beliau pun menjawab: ''Berbakti kepada kedua orang tua.'' Kemudian apa lagi,'' tanyaku lebih lanjut. Maka beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah.'' (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Istigfar dapat Mengampuni Dosa dan Mencegah Terjadinya Azab

Berikut penjelasan tentang tiga amalan yang dicintai oleh Allah SWT:

1. Salat tepat waktu

Salat tepat waktu memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah mendatangkan kebaikan yang banyak.

Berdasarkan hadis riwayat Ahmad, dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan tentang salat pada suatu hari, kemudian berkata, "Siapa saja yang menjaga salat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan siapa saja yang tidak menjaga salat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf".

2. Berbakti kepada orangtua

Dikutip dalam buku ''Amalan-amalan Saleh yang Paling Dicintai Allah'' oleh Abdillah F. Hasan, seorang anak memang tidak akan bisa melunasi jasa orang tua meski ia memiliki harta dan seluruh jiwa raganya. Tugas seorang anak adalah berbakti dengan memenuhi hak-hak mereka dengan ikhlas.

Allah SWT berfirman yang artinya, "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa: 36)

Baca juga: Lakukan Hal Ini untuk Bahagiakan Orang Tua

3. Berjihad di jalan Allah SWT

Dalam Al-Qur'an surah Al-Anfal ayat 74, Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rejeki (nikmat) yang mulia." (al-Anfal: 74).

Hadis Abu Sa'id Al Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda, "Siapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka dengan lisannya. Apabila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).

Ibnu Taimiyah mendefinisikan jihad dengan penyataan, "Jihad hakikatnya adalah bersungguh-sungguh mencapai sesuatu yang Allah cintai berupa iman dan amal saleh dan menolak sesuatu yang dibenci Allah berupa kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan."

"Banyak amalan-amalan yang dianjurkan bagi kita umat manusia. Di dalam Al-Qur'an Surah Al-Jin dinyatakan, tidak ada tugas kita selain beribadah," ujar Sitti Aminah Haddade, ST, ustazah Wusulul Fawwaz Kendari, Kamis (17/6/2021).

Sitti Aminah Haddade mengatakan, apapun sebenarnya yang kita kerjakan itu semuanya adalah ibadah termasuk kita bekerja, memasak, dan tidur. Jika kita tidur benar-benar istirahat dan membaca doa karena Allah, bangun dan sebelum tidur itu juga termasuk ibadah. Jadi, sangat banyak ibadah yang bisa kita lakukan sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

"Banyak sekali amalan-amalan yang dapat kita lakukan. Saking banyaknya, Allah sebutkan 3 amalan yang paling sederhana yang Allah perintahkan untuk kita supaya bisa tetap istiqomah. Kita sebagai manusia biasa tidak mungkin bisa melakukan semua ibadah. Mungkin ada yang istiqomah di puasa, zakat, salat, kita hanya berusaha memaksimalkan, tapi ada keterbatasan kita sebagai manusia yang dibatasi waktu dan ruang gerak.

Tiga amalan yang paling dicintai Allah yaitu salat 5 waktu dengan tepat waktu, menunjukkan tanggung jawab kita kepada Allah SWT. Dari salat kita, Allah bisa menilai keseriusan kita sebagai seorang hamba. Allah SWT memerintahkan kita untuk salat tepat waktu dengan mengikuti azan yang terdekat di masjid kita, karena di dalam Al-Qur'an Surah An-Nissa ayat 103 telah dijelaskan yang artinya: "Sesungguhnya salat memiliki waktu yang telah ditetapkan orang orang yang beriman.

"Salat di akhir waktu juga tetap salat, hanya berbeda pahala yang didapatkan dibandingkan salat tepat wakt. Jadi, salat tepat waktu sebagai ungkapan syukur kita, sudah diberi waktu, umur panjang hingga saat ini. Kedua, membahagiakan orang lain dengan menghilangkan rasa laparnya yaitu sedekah makanan, apapun yg kita sedekahkan lalu masuk di dalam perut seseorang, kemudian menjadi darah dagingnya sehingga ia bisa beribadah dengan sehat, itulah membahagiakan orang dengan menghilangkan rasa laparnya," jelasnya.

Makanya, tambah Sitti Aminah Haddade, banyak orang yang bersedekah melalui makanan karena itulah yang paling mudah terserap oleh darah lalu diserap oleh tubuh, dimanfaatkan energi dan vitaminnya untuk beribadah.

Ketiga, beribadah secara kontinu atau terus menerus. Di dalam hadis riwayat Muslim dikatakan bahwa amal kebaikan yang paling dicintai Allah SWT adalah yang kontinu walaupun sedikit.

"Misalnya berinfak setiap hari dengan mengeluarkan uang seribu rupiah, Alhamdulillah Allah SWT lebih cintai daripada seratus ribu tapi sekali setahun. Contoh lainnya, membaca Al-Qur'an satu halaman atau satu lembar setiap hari, daripada satu juz tapi sebulan kemudian dibaca kembali," pungkasnya. (B)

Reporter: Irawati

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga