Ini Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Sudah Sembuh, Kambuh Lagi
Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Rabu, 24 November 2021
0 dilihat
Ilustrasi pasien Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) saat mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Jiwa. Foto: Repro Pikirkanrakyat.com
" Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memiliki potensi untuk sembuh dari penyakitnya jika mendapatkan penanganan yang tepat. Namun pasien yang sudah sembuh bisa kembali kambuh akibat faktor-faktor tertentu "
KENDARI, TELISIK.ID - Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memiliki potensi untuk sembuh dari penyakitnya jika mendapatkan penanganan yang tepat. Namun pasien yang sudah sembuh bisa kembali kambuh akibat faktor-faktor tertentu.
Seperti yang diungkapkan oleh dr. Hj. Murniati Alwi, Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kota Kendari. Dia mengatakan, pasien ODGJ yang telah dinyatakan mampu mendapat pengobatan rawat jalan tidak menutup kemungkinan akan kambuh dan dirawat kembali di RSJ.
"Pasien rawat jalan bisa kembali jadi pasien rawat inap (atau disebut kunjungan kembali) karena banyak faktor. ODGJ kan ada yang ringan, sedang, berat, dan rata-rata temuan dari Dinsos atau yang dirawat inap adalah pasien ODGJ berat. Dalam proses perawatannya selain diberikan obat-obatan, juga dibutuhkan dukungan dari stakeholder, keluarga, lingkungan, supaya kekambuhan itu berkurang," ungkapnya, Selasa (23/11/2021).
Telah diberitakan sebelumnya, data dari Dinas Sosial Kota Kendari mencatat sepanjang tahun 2021, terdapat 21 kasus ODGJ telah dievakuasi dan diserahkan ke pihak RSJ Kota Kendari.
Baca Juga: Nestapa Teluk Kendari, Destinasi Wisata yang Terancam Hilang Akibat Sedimentasi
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Kendari, Anwar mengatakan, dari 21 ODGJ, satu di antaranya diamankan sebanyak tiga kali karena sempat kambuh.
"Sepanjang tahun 2021, kami dari Dinas Sosial telah mengevakuasi 21 kasus ODGJ. Satu di antaranya kami amankan sudah tiga kali karena sempat keluar dari RSJ tapi kambuh lagi," katanya.
Kepala Sub Bidang Kesehatan Jiwa dan Rujukan, Ns. Syahruddin Sumera menjelaskan, ada banyak faktor yang mempengaruhi kunjungan kembali para pasien ODGJ. Pertama adalah karena belum adanya obat-obat kejiwaan yang tersedia di Puskesmas daerah.
"Perlu diketahui bahwa pasien ODGJ yang sudah kooperatif diperbolehkan pulang, namun pengobatannya tetap tidak putus, masih terus dilakukan rawat jalan. Di situ mulai muncul masalah. Di daerah, di puskesmas, belum menyediakan obat-obat jiwa, sehingga dibutuhkan dukungan dari stakeholder terkait dalam upaya perawatan pasien di daerah-daerah," jelasnya.
Hal tersebut menjadi salah satu sebab tidak maksimalnya rawat jalan terhadap pasien ODGJ yang bertempat tinggal di luar Kota Kendari, karena dianggap biaya transportasi lebih besar dibanding biaya obat jika pasien harus melakukan pengambilan obat di RSJ.
Faktor kedua datang dari kesiapan keluarga dan lingkungan dalam menerima kondisi pasien ODGJ.
"Kesiapan keluarga dan lingkungan dalam menerima pasien juga menjadi faktor. Bayangkan bahwa ODGJ hanya dianggap sebagai beban keluarga, dan adanya tekanan dari stigma masyarakat terhadap pasien serta keluarga pasien," imbuhnya.
Ketiga, hal yang berpengaruh dalam kesembuhan ODGJ rawat jalan adalah kondisi sosial ekonomi pasien beserta keluarganya.
"Sosial ekonomi juga jadi faktor yang cukup besar, karena pengobatan ODGJ tidak sesaat tapi itu jangka panjang. Nah ini membutuhkan dukungan. Memang betul, peserta BPJS obat-obatnya ditanggung tapi untuk transportasi dan lainnya tidak," begitu penuturan Syahruddin.
Baca Juga: BNNP Sultra Sosialisasi Tes Urine Pejabat Sekretariat DPRD, Ini Hasilnya
Keempat, kunjungan kembali pasien ODGJ ke RSJ juga disebabkan oleh budaya masyarakat yang masih memandang sebelah mata dan memperlakukan ODGJ dengan rendah.
"Budaya setempat dan perilaku masyarakat terhadap pasien ODGJ juga menentukan kesembuhan si pasien, masyarakat juga perlu diedukasi terkait ini," bebernya.
Ia menegaskan, pasien ODGJ kasus ringan, sedang, maupun berat bisa membaik namun dengan dukungan. Sehingga pihak RSJ Kota Kendari mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu kesembuhan ODGJ.
"ODGJ penyebabnya multifaktor sehingga penanganannya juga multisektor, tidak bisa hanya RS Jiwa. Kami ibarat di dalam tembok, kami menangani pasien rawat inapnya, tapi di mana kebanyakan pasien berada? Saat di luar, saat di masyarakat, sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah," pungkasnya. (A)
Reporter: Apriliana Suriyanti
Editor: Haerani Hambali