Inilah 10 Orang yang Dijamin Masuk Surga
Haerani Hambali, telisik indonesia
Senin, 15 November 2021
0 dilihat
10 sahabat Rasulullah SAW dijamin akan masuk surga bersama Nabi karena kecintaannya pada Allah dan Rasul-Nya. Foto: Repro Republika.co.id
" Rasulullah SAW menjamin para sahabatnya akan masuk surga bersamanya. Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga "
KENDARI, TELISIK.ID - Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam begitu memuliakan para sahabatnya. Dalam mensyiarkan islam, Nabi Muhammad selalu didukung dan dilindungi oleh para sahabatnya.
Rasulullah SAW menjamin para sahabatnya akan masuk surga bersamanya. Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda: "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga."
Rasullulah dan para sahabatnya begitu banyak melewati rintangan dalam mensyiarkan agama Islam. Para sahabat pun dengan setia mendampingi, mendukung dan menjaga Rasulullah SAW.
Berikut ini daftar para sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga, dikutip dari Suara.com jaringan Telisik.id dan Merdeka.com.
1. Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang pertama yang masuk Islam dan juga khalifah pertama. Abu Bakar manusia terbaik di bumi setelah Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut tercantum juga dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhrori seperti berikut ini.
“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu”.
Abu Bakar diberi gelar "As Siddiq" atau "(Pemberi Kebenaran). Dia dua setengah tahun lebih muda dari Nabi Muhammad SAW dan orang pertama yang masuk Islam.
2. Umar bin Khattab
Umar bin Khattab dijuluki Singa Padang Pasir karena tak pernah takut pada apapun dalam mensyiarkan agama Islam bersama Rasulullah SAW. Karakternya yang tegas dan pemberani membuatnya disegani banyak orang, bahkan oleh kaum Quraisy.
Umar bin Khattab masuk Islam di hadapan Nabi Muhammad SAW pada tahun 6 kenabian dan mendapatkan gelar Al-Farouq dari Rasulullah.
Pada masa Jahiliyah, Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang paling sering mengintimidasi para kaum Muslim di masa awal penyebaran Islam. Namun, meski awalnya sangat ganas dan gemar menyiksa budak-budak beragama Islam, Umar mendapat hidayah ketika Ia hendak berencana membunuh Nabi Muhammad SAW.
Umar adalah salah satu dari empat Khalifah yang dibimbing dengan benar. Bahkan hari ini, dia terus menjadi teladan untuk kekuatan, keadilan, cinta, dan belas kasihan. Pertobatannya ke Islam menandai awal dari fase baru panggilan tersebut.
3. Utsman bin Affan
Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga selanjutnya adalah Utsman bin Affan. Utsman bin Affan lahir di Taif, dekat Mekah kira-kira enam tahun setelah Tahun Gajah dari sebuah keluarga kaya Quraisy.
Utsman bin Affan merupakan khalifah ketiga yang dikenal memiliki kekayaan yang melimpah dan juga baik akhlaknya. Selain itu, Utsman juga diberi julukan dzunnur’air (memiliki dua cahaya) karena menikahi dua putri Rasulullah SAW yakni Ummu Kultsum dan Ruqayyah.
Sepanjang hidupnya dia adalah pria yang baik, murah hati dan bahkan sebelum dia masuk Islam dia akan dengan bebas memberikan uang untuk membantu mereka yang membutuhkan. Utsman adalah seorang mualaf awal dan dikatakan telah menghabiskan sejumlah besar kekayaannya untuk amal.
4. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib ini khalifah terakhir dan juga sebagai menantu Rasulullah SAW karena menikahi putrinya yakni Fatimah Az-Zahra. Ali bin Thalib mendapat gelar sebagai ‘Karrahmallah Wajhah’ yang mana artinya semoga Allah SWT selalu memuliakan wajahnya.
Baca Juga: Keutamaan Berdoa Setelah Berwudhu, Dibukakan 8 Pintu Surga
Ali lahir pada tanggal 13 Rajab bulan Gajah. Ali dan Nabi Muhammad memiliki kakek yang sama, Abdul Mutalib.
Ali menjadi sangat terikat dalam gerakan Islam di Madinah, di mana dia menjabat sebagai wakil dan utusan Nabi Muhammad SAW, dan menjadi salah satu bawahannya yang paling tepercaya.
Ali sangat dipuji karena kebijaksanaan pepatahnya, seperti terkenal dengan nama Bab ul-Ilm (gerbang menuju pengetahuan). Belajar dari Nabi, dia menjadi salah satu orang penting untuk menjawab pertanyaan teologis.
5. Thalhah bin Ubaidillah
Thalhah bin Ubaidillah juga menjadi sahabat Nabi Muhammad SAW yang selalu setia dan tak pernah berhenti berjuang dalam mensyiarkan agama Islam. Ia mendapat banyak julukan, salah satunya yaitu Asy-Syaahidul Hayy (syahid yang hidup).
Thalhah adalah anggota suku Abu Bakar. Dia adalah seorang pengusaha sukses yang melakukan perjalanan ke utara dan selatan Jazirah Arab dan mengumpulkan banyak keuntungan. Nabi berkata tentang Talha:
Dia, yang ingin melihat seorang syuhada berjalan di tanah, biarkan dia melihat Talha bin Ubaidullah. (Mishkat, Ibn Hisham).
Rasulullah SAW pernah mengenakan dua lapis baju besi dan mencoba untuk naik ke atas sebuah batu, tetapi tidak mampu, maka Thalhah berjongkok di bawahnya, mengangkat Nabi sedemikian rupa sehingga ia dapat duduk di atas batu besar itu.
Allah sangat senang dengan bantuan Thalhah dan Nabi memberitahu Thalhah bahwa surga sekarang wajib baginya (Tirmidzi). Dia kemudian dikenal sebagai "Talha yang Dermawan" dan "Talha yang Baik" karena kemurahan hatinya. Dia terkenal karena membantu mereka yang berutang, rumah tangga yang mengalami masa-masa sulit.
6. Zubair bin Awwam
Zubar bin Awwam adalah sepupu dan juga sahabat Rasulullah SAW sekaligus orang pertama yang penuh gagah berani menghunuskan pedangnya untuk menegakkan agama Allah SWT. Apapun akan dilakukan untuk mensyiarkan Islam.
Zubair bin Awwam masuk ke dalam 7 orang pertama yang memeluk Islam saat usianya yang terbilang masih muda, tepatnya 15 tahun. Setelah memeluk Islam, Allah semakin melapangkan rezekinya dan Zubair pun semakin semangat untuk memberikan hartanya dalam dakwah.
Zubair membelanjakan semua hartanya di jalan Allah hingga ia wafat dalam keadaan terlilit utang.
Harta kekayaannya pun didapat dari bisnis yang sukses. Dimulai dari latihan bisnis kecil-kecilan, berjualan, dan sebagainya.
Dikutip dari detik.com, dikisahkan dari salah seorang sahabat seperti yang dikutip dari buku Kisah-kisah Terpuji Asma'ul Husna tentang kedermawanan Zubair dalam berjuang di jalan Allah. Sahabat itu berkata:
"Zubair memiliki 1.000 macam kekayaan yang digunakanannya untuk berdakwah. Namun tidak ada 1 dirham (Rp 4 ribu) pun masuk ke rumahnya."
Selain kedermawanannya, kisah keberanian Zubair karena kecintaannya pada Rasulullah dan Allah SWT pun tertuang dalam buku Road to Jannah karya Robi Afrizan Saputra.
Dikisahkan saat usia Zubair masih sangat muda, ia pernah mendapat siksaan dari orang-orang Quraisy tepatnya pamannya sendiri yang memimpin penyiksaan tersebut. Ia disekap di dalam sebuah dedaunan lipatan tikar yang dipenuhi asap api dengan tujuan membuat napas Zubair menjadi sesak.
Zubair bin Awwam pun dipaksa untuk mengingkari Allah SWT dalam kondisi tersiksa dan sesak, kaum Quraisy tersebut berkata:
"Ingkarilah Tuhan Muhammad itu, niscaya akan aku lepaskan siksa ini darimu."
Keadaan tersiksa sekalipun tidak menggoyahkan Zubair dalam mempertahankan agama Allah SWT, ia pun menjawab:
"Tidak. Demi Allah, aku tidak akan kembali pada kekafiran untuk selama-lamanya," jawab Zubair dengan pasti.
Kisah lainnya bercerita tentang Zubair yang selalu mengawal Rasulullah dalam peperangan. Banyaknya luka di tubuhnya membuktikan keberanian dan keperkasaan Zubair dalam membela Islam.
7. Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman bin Auf adalah sabahat Rasulullah SAW yang juga dikenal karena kedermawannya. Ia seorang pengusaha kaya raya yang tak pernah hitung-hitungan untuk menyumbangkan kekayaannya, tertutama untuk urusan menegakkan Islam. Ia pun diberi julukan ‘Sahabat Bertangan Emas’.
Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari delapan orang pertama yang menerima Islam dan salah satu dari enam orang yang dipilih Umar Bin Khattab untuk membentuk dewan syura untuk memilih khalifah setelah kematiannya. Dia menerima Islam hanya dua hari setelah Abu Bakar ash-Siddiq melakukannya.
8. Sa’ad bin Abi Waqqash
Sa’ad bin Abi Waqqash merupakan paman sekaligus sahabat Rasulullah SAW. Sa’ad menjadi orang pertama yang dengan gagah melepaskan anak panahnya untuk menegakkan agama Allah dan membantu Rasulullah untuk menysiarkan agama Allah SWT.
Sa'ad bin Abi Waqqas lahir di Mekah. Dia berumur tujuh belas tahun ketika dia memeluk Islam. Sa'ad adalah orang ketujuh belas yang memeluk Islam.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasulullah kembali menatap mereka dengan bersabda, "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki penduduk surga."
Mendengar ucapan Rasulullah SAW, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.
Dia terutama dikenal karena kepemimpinannya dalam penaklukan Persia pada tahun 636, menjadi gubernur atasnya, dan kunjungan diplomatik ke China pada tahun 616 dan 651.
9. Sa’id bin Zain bin Amru bin Naufal Al-Adawi
Sa'id bin Zaid lahir di Makkah pada tahun 22BH (Sebelum Hijrah). Dia mewarisi keyakinan agama ayahnya tentang Monoteisme Islam, dan menerima Islam sejak usia dini.
Sa'ad bersama istrinya menerima Islam ketika hanya segelintir yang menjadi Muslim. Mereka mengalami segala macam pelecehan, ejekan dan penyiksaan karena keputusan mereka.
Sa’id menjadi pelopor untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan menegakkan agama Allah SWT. Ia selalu bersemangat dalam mensyiarkan agama Allah SWT bersama Rasulullah SAW. Diketahui, ia sahabat Raulullah SAW yang membuat Umar bin Khattab memeluk Islam.
Sa'ad dan istrinya Fatimah binti Khattab berperan penting dalam konversi Umar bin Khattab yang menjadi salah satu pengikut terbesar Islam. Dia bertugas di tentara penakluk Islam untuk waktu yang lama dan memainkan peran penting dalam menjadikan wilayah Irak dan Suriah menjadi bagian dari tanah Islam.
10. Abu Ubaidilah bin Jarrah
Abu Ubaidillah bin Jarrah adalah sabahat Rasulullah SAW yang dikenal memiliki sifat lemah lembut dan penyabar. Meski demikian, ia selalu cekatan jika dihadapkan dalam berbagai urusan penting bak singa jantan. Semasa hidupnya, ia selalu setia mendampingi Rasulluah SAW.
Dia digambarkan sebagai "Amin" atau penjaga komunitas Muhammad dengan martabat dan rahmat, seorang pria yang tampan, menyenangkan, berbicara dengan baik dengan tubuh yang tinggi, langsing dan mata yang tajam dan cerah.
Baca Juga: Wajib Anda Tahu, Ini Dia Sedekah yang Paling Utama, Apa Saja?
Berdasarkan karakter dan sifatnya, dia sangat rendah hati.
Dikutip dari detik.com, Abu Ubaidah memeluk Islam atas ajakan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq. Salah seorang sahabat Rasul dan periwayat hadis terkenal, Abdullah bin Umar, pernah bercerita tentang keutamaan sifat dari Abu Ubaidah:
"Ada tiga orang Quraisy yang sangat bersih wajahnya, tinggi akhlaknya, dan sangat pemalu. Bila berbicara mereka tidak pernah dusta. Dan, apabila orang berbicara, mereka tidak cepat-cepat mendustakan. Mereka itu ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Abu Ubaidah bin Jarrah".
Sebagai seorang yang dipercaya dan mampu menjaga amanah, Abu Ubaidah pernah diuji oleh Allah SWT dalam Perang Badar. Dikisahkan dari buku The Great Sahaba, saat itu Abu Ubaidah berda dalam barisan terdepan untuk membela Islam.
Ia pun berani menyusup di antara barisan para musuh dan berhasil mengalahkan mereka. Hingga suatu ketika, Allah membuatnya harus berhadapan dengan ayah kandungnya, Abdullah bin Jarrah, yang saat itu masih dalam keadaan kafir dan menolak untuk memeluk Islam.
Sebelumnya, Abu Ubaidah sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghindari ayahnya. Namun, sang ayah terus mengejarnya meskipun berkali-kali ia lari dari hadapan beliau.
Hingga pertarungan pun tidak terelakkan dan Abu Ubaidah pun memenangkan pertarungan dengan ayahnya. Ia pun merasa sedih saat itu, namun rasa sedihnya lebih disebabkan oleh keadaan kafir sang ayah di akhir napasnya.
Kisah-kisah di atas tersebut membuatnya menjadi orang kepercayaan dan orang yang dicintai Rasulullah. Kecintaan Rasulullah SAW pada Abu Ubaidah pun termaktub dalam kisah yang diriwayatkan dari seorang panglima perang, Amr bin al-Ash, ia berkata:
"Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang lebih engkau cintai?' dijawab dengan Rasulullah, 'Aisyah.'
Kemudian ditanyakan lagi siapa yang dicintai Rasulullah dari golongan laki-laki hingga dijawab, 'Abu Bakar.'
Lalu, ditanyakan lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau pun menjawab, "Abu Ubaidah bin al-Jarrah." (C)
Reporter: Haerani Hambali
Editor: Fitrah Nugraha