Integrasi Pengurangan Risiko Bencana dalam Pembelajaran Tematik

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Rabu, 29 Juli 2020
0 dilihat
Integrasi Pengurangan Risiko Bencana dalam Pembelajaran Tematik
Dholina Inang Pambudi, M.Pd, Ketua Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Foto: Ist.

" Namun pendidikan dan penyadaran akan mampu membantu dalam mengurangi risiko terjadinya bencana. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction) menjadi keharusan untuk dikembangkan pada semua jenjang pendidikan. Pasalnya, sekolah menjadi sarana berkumpul bagi siswa dengan durasi waktu yang tidak sebentar.

"Jika anak tidak dibekali dengan pengurangan risiko bencana sejak dini akan berdampak minimnya pengetahuan dalam menyikapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu, bahkan mungkin saat jam pembelajaran sedang berlangsung," kata Dholina Inang Pambudi, M.Pd, Ketua Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Mengingat Indonesia merupakan negara dengan potensi ancaman bencana yang tinggi dan beragam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, angin ribut maupun wabah seperti halnya COVID-19 yang masih terus berlangsung sampai sekarang, pendidikan dan penyadaran tidak akan dapat menghentikan sebuah bencana.

"Namun pendidikan dan penyadaran akan mampu membantu dalam mengurangi risiko terjadinya bencana," terang Dholina.

Maka dari itu, lanjut Dholina, diperlukan sebuah inovasi dan strategi pembelajaran yang dapat memberikan bekal kepada generasi penerus bangsa. "Agar memiliki kecakapan dan kesadaran yang baik terhadap bencana sehingga dapat memahami langkah yang tepat untuk mengurangi risiko bencana," tandasnya.

Langkah awal yang dilakukan Dholina bersama timnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

"Pada tahap perencanaan secara rutin melalui daring dan luring berkoordinasi dengan tim inti," kata Dr Suyatno, M.Pd.I selaku Kaprodi S2 Manajemen Pendidikan UAD Yogyakarta didampingi Laila Fatmawati, M.Pd (Kepala Laboratorium PGSD).

Baca juga: Mahasiswa UNY Temukan Penyembuh Luka dari Daun Waru, Miliki Sifat Anti-Inflamasi

Integrasi pengurangan risiko bencana dalam pembelajaran tematik dengan pendekatan living values education itu bagi guru SD Unggulan 'Aisyiyah Bantul dan SD Muhammadiyah Bantul Kota.

Hal tersebut dilakukan agar saat pelaksanaan yang berlangsung pada masa pandemi COVID-19 mendapat masukan dari berbagai lembaga kompeten yang terlibat. Harapannya, guru-guru yang berada di sekolah mitra Sekolah Siaga Bencana (SSB) lebih terampil dan maksimal dalam mengintegrasikan PRB ke dalam pembelajaran.

Selain itu dapat mendiseminasikan ilmu yang diperoleh kepada guru lain agar terbangun secara luas kesadaran bencana masyarakat melalui peran pendidikan.

Selain itu guru mampu mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pengurangan risiko bencana dan media pembelajaran pengurangan risiko bencana dengan bantuan microsoft sway yang belum pernah diterapkan sebelumnya.

Ke depan, para guru semakin bertambah wawasannya tentang integrasi pengurangan risiko bencana melalui  pendekatan LVE, mampu merancang sebuah perangkat pembelajaran inovatif tentang pengurangan risiko bencana dan diimplementasikan serta diseminasi ke seluruh warga sekolah.

Terdapat sebuah novelty sekaligus inovasi guna membantu proses integrasi pengurangan risiko bencana dalam pembelajaran di SD.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga