Israel Paksa Dokter dan Pasien Tinggalkan RS Al-Shifa, Korban Meninggal Tembus 12.000 Orang
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Minggu, 19 November 2023
0 dilihat
Petugas memeriksa mayat-mayat korban yang tewas dalam pengeboman di sekolah yang menampung para pengungsi Palestina. Foto: Repro Kompas.com
" Tentara Israel melakukan pengeboman di sekolah al-Fakhoora, menyebabkan sekitar 200 orang Palestina tewas "
GAZA, TELISIK.ID - Penyerangan Israel pada warga sipil di Palestina masih terus berlanjut. Bahkan Israel masih melakukan pengeboman di beberapa rumah sakit dan sekolah. Pengeboman di Jalur Gaza bagian utara banyak membuat warga Palestina mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB.
Mengutip Aljazeera.com, selain mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB, warga Palestina juga mencari perlindungan dari serangan Israel yang tiada henti, di sekitar Rumah Sakit Indonesia. Orang-orang yang berlindung di sekolah al-Fakhoora di kamp pengungsi Jabalia, banyak di antaranya memiliki masalah kesehatan, mengira mereka bisa mencari perlindungan dari kekerasan di sana.
Namun tentara Israel melakukan pengeboman di area tersebut, menyebabkan sekitar 200 orang tewas di Sekolah al-Fakhoora. Ini bukan serangan pertama terhadap sekolah-sekolah, dan serangan serupa telah dilakukan sebelumnya, juga terhadap toko roti dan rumah sakit.
Baca Juga: Israel Kepung Rumah Sakit Terbesar di Gaza, Jenazah Warga Palestina Dibawa
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, seorang dokter di RS Al-Shifa, Mounir al-Barsh, menceritakan betapa mengerikannya proses evakuasi rumah sakit atas perintah paksa Israel pada Sabtu (18/11/2023). Israel hanya memberikan waktu sejam untuk semua orang di rumah sakit terbesar di Gaza tersebut untuk pergi.
Israel memperingatkan bahwa semua orang yang keluar harus melambaikan sapu tangan putih dan berjalan dalam satu barisan. Sekitar 450 pasien telah coba dibantu untuk dievakuasi, sedangkan sekitar 120 pasien terpaksa harus ditinggalkan karena tidak bisa bergerak.
Untuk membantu mereka, direktur rumah sakit, empat dokter lain, dan sekelompok kecil perawat tetap tinggal di RS Al-Shifa yang belum lama ini digerebek Israel karena dituding jadi markas Hamas.
Baca Juga: Deretan Fakta China jadikan Apartemen 19 Lantai untuk Jalur Kereta Api
Al-Barshr menambahkan, mereka telah dijanjikan bahwa delegasi PBB akan dikirim sekitar pukul 11.00 waktu setempat untuk mengurus orang-orang yang masih tertinggal di rumah sakit. Selain RS Al-Shifa, banyak rumah sakit lain yang juga dituding oleh Israel sebagai markas Hamas.
Hingga kini, korban tewas akibat serangan Israel pada warga sipil tembus 12.000 orang. Sedangakan di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai 1.200 orang.
Israel hanya mengizinkan dua truk bahan bakar per hari memasuki Gaza untuk menggerakkan operasi air dan limbah. Kelompok bantuan mengatakan, jumlah tersebut jauh dari cukup. Sistem kesehatan yang runtuh di Gaza hanyalah salah satu bagian dari krisis kemanusiaan yang lebih luas di tengah kekhawatiran akan penyakit dan kelaparan. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS