Ikuti Jejak Amerika, Israel Tarik Diri dari Dewan PBB
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 08 Februari 2025
0 dilihat
Israel telah terlibat dalam berbagai perang besar, yang menentukan dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah. Foto: Repro Getty Images
" Langkah diplomatik Israel kembali menjadi sorotan setelah negara tersebut mengumumkan penarikan diri dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) "

TEL AVIV, TELISIK.ID - Langkah diplomatik Israel kembali menjadi sorotan setelah negara tersebut mengumumkan penarikan diri dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC).
Keputusan ini diambil setelah Amerika Serikat lebih dulu menyatakan tidak lagi berpartisipasi dalam badan yang berpusat di Jenewa itu.
Dengan keputusan ini, Israel dan Amerika Serikat menegaskan sikap mereka terhadap UNHRC yang kerap mengeluarkan resolusi terkait konflik di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menyatakan bahwa negaranya menyambut baik langkah yang diambil oleh Amerika Serikat.
“Israel menyambut baik keputusan Presiden (Donald) Trump untuk tidak berpartisipasi dalam Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC),” tulisnya melalui akun X resminya.
Ia menegaskan bahwa Israel mengikuti langkah Washington dengan alasan yang sama, yaitu sikap dewan yang dinilai bias terhadap Israel.
Baca Juga: Trump Tutup Semua Bantuan Luar Negeri Amerika, Kecuali Mesir dan Israel
Mengutip Reuters, Sabtu (8/2/2025) Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menandatangani perintah eksekutif untuk menarik negaranya dari UNHRC.
Langkah ini memperkuat kebijakan luar negeri AS yang lebih selektif dalam mendukung badan-badan di bawah naungan PBB.
Selain itu, keputusan ini juga diiringi dengan penghentian bantuan dana tambahan kepada badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, yaitu United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
Mantan Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah menghentikan pendanaan UNRWA pada Januari 2024. Keputusan ini diambil setelah Israel menuduh 12 karyawan UNRWA terlibat dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh Hamas.
Insiden tersebut menjadi pemicu perang antara Israel dan Hamas yang berlangsung hingga saat ini. Penghentian pendanaan AS untuk UNRWA dijadwalkan tetap berlaku setidaknya hingga Maret 2025.
Penarikan diri Israel dan AS dari UNHRC dianggap sebagai respons terhadap kebijakan dewan yang sering mengkritik Israel dalam berbagai resolusi.
Sebelumnya, UNHRC kerap mengeluarkan laporan mengenai dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer Israel di wilayah Palestina. Hal ini membuat Israel dan sekutunya menilai UNHRC tidak objektif dalam menilai konflik yang terjadi.
Baca Juga: Gencatan Senjata dan Penyerahan Sandera Disepakati, Israel Bantai 77 Warga Gaza
“Dewan ini telah lama digunakan sebagai alat untuk menyerang Israel tanpa mempertimbangkan realitas di lapangan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataan resminya.
Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan diri menjadi sasaran kritik yang dinilainya tidak adil. Sebelum keputusan ini diambil, Dewan Hak Asasi Manusia PBB beranggotakan 47 negara yang dipilih berdasarkan wilayah.
Meski tidak memiliki kekuatan mengikat dalam keputusan yang dibuatnya, resolusi dan laporan yang dikeluarkan oleh UNHRC sering digunakan sebagai dasar bagi investigasi internasional terkait konflik dan pelanggaran hak asasi manusia. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS