Kapal Terbakar di Perairan Towea Berlayar dari Wanci

Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 20 April 2021
0 dilihat
Kapal Terbakar di Perairan Towea Berlayar dari Wanci
KM Putra Raja terbakar. Foto: Ist.

" Jadi kapal itu jenis Phisisi yang selalu dicarter wisatawan "

MUNA, TELISIK.ID - Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Towea, Polres Muna telah berhasil mengungkap Kapal Motor (KM) Putra Raja yang terbakar di perairan selat Buton, Kecamatan Towea, Kabupaten Muna, pada Senin (19/4/2021).

Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho melalui Kapolsek Towea, IPDA La Ode Ali Musmin mengatakan, kapal yang terbakar itu berlayar dari Wanci, Kabupaten Wakatobi dengan tujuan Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Kapal jenis Phinisi itu dinahkodai empat anak buah kapal (ABK) yakni, Josephine (WNI), Bennyy Raiwaki (WNI), Jalil Loji (WNI) dan Jen Wiedenhoeft, warga negara Amerika Serikat.

"Jadi kapal itu jenis Phisisi yang selalu dicarter wisatawan," kata Ali Musmin, Selasa (20/4/2021).

Dari keterangan yang didapat, kebakaran diduga akibat korsleting listrik dibagian kamar belakang kapal. Para ABK tidak mampu memadamkan api yang dengan cepat mulai menyala. Para ABK pun langsung menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.

"Saat terbakar, ada kapal Jetliner dan nelayan asal Desa Bontu-Bontu yang melintas. Keempatnya langsung diselamatkan oleh nelayan dan dinaikan ke kapal Jetliner," ungkapnya.

Kapal Jetliner yang mengevakuasi, membawa para korban ke Kendari. Keempatnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Kendari untuk mendapatkan perawatan.

"Tidak ada korban jiwa. Korban hanya shock," sebutnya.

Akibat kebakaran itu, kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar. Tak ada satupun barang berharga milik ABK yang diselamatkan. Begitu pula, dengan kapal ludes terbakar.

Baca Juga: Intip Besaran THR yang Akan Diterima ASN

Sementara itu, salah seorang nelayan asal Bontu-Bontu, Yamin menerangkan, pertama kali melihat kepulan asap dari tengah laut sekira pukul 14.00 Wita.

Lalu, sekitar pukul 17.00 Wita, kepulan asap semakin tebal. Ia yang baru saja selesai memancing memutuskan untuk mendekati sumber asap. Ternyata, ia melihat kapal sudah terbakar.

Pada saat itu juga, ada kapal Jetliner. Oleh kapten kapal Jetliner, ia diminta untuk menyelamatka para ABK kapal yang terbakar itu.

"Sekitar 20 meter dari belakang kapal, saya teriak minta ABK loncat ke laut," katanya.

Saat mereka sudah mengapung di laut, ia lalu menaikan ABK tersebut ke perahunya satu persatu. Setelah itu, ia mengantarkan mereka ke kapal Jetliner.  

"Mereka berjumlah empat orang. Satu perempuan dan satunya orang luar negeri menggunakan tas ransel dan memegang kantong plastik," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga