Karamba Direlokasi, Masyarakat Keluhkan Ikannya Mati

Musdar, telisik indonesia
Rabu, 09 Juni 2021
0 dilihat
Karamba Direlokasi, Masyarakat Keluhkan Ikannya Mati
Karamba yang disediakan pemerintah kota di Kelurahan Petoaha dan Bungkutoko. Foto: Musdar/Telisik

" Masyarakat nelayan di Kelurahan Petoaha dan Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari masih bersikukuh menolak karamba miliknya dibongkar dan direlokasi ke tempat yang baru oleh Pemerintah Kota Kendari. "

KENDARI, TELISIK.ID - Masyarakat nelayan di Kelurahan Petoaha dan Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari masih bersikukuh menolak karamba miliknya dibongkar dan direlokasi ke tempat yang baru oleh Pemerintah Kota Kendari.

Penolakan terjadi lantaran banyak ikan yang mati saat dipindahkan di karamba yang baru.

"Sudah ada contoh ikan dipindahkan 500 ekor, mati sekitar 300 ekor. Ada berapa petak ini, katanya habis mati," kata seorang nelayan yang keberatan karambanya direlokasi, Buton Indah Syarif.

Menanggapi itu, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengungkapkan, kematian ratusan ekor ikan milik warga Petoaha-Bungkutoko adalah sesuatu yang wajar.

Kewajaran dinilai karena yang bernyawa pasti akan mati.

"Ikan itu kan bernyawa, kalau nggak mati gimana," ungkap Sulkarnain Kadir dikonfirmasi di salah satu hotel di Kendari belum lama ini.

Baca juga: BNNP Sultra Edukasi Bahaya Narkoba dan Tes Urine 25 Prajurit Lanal Kendari

Baca juga: Rukun Keluarga Moronene Akan Dikukuhkan Gubernur Ali Mazi

Kendati begitu, Sulkarnain mengatakan, pemerintah kota tidak akan tinggal diam dengan persoalan yang terjadi.

"Tentu kita tidak tinggal diam, kita akan berikan solusi agar pemindahan ini tidak merugikan masyarakat," kata Sulkarnain.

DPRD Kota Kendari yang menerima keluhan pemilik karamba, sudah meninjau langsung karamba baru yang disediakan oleh pemerintah kota.

Peninjauan dilakukan Selasa (8/6/2021) bersama Dinas Perikanan Kota Kendari.

Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan mengaku khawatir karamba yang disediakan oleh pemerintah kota justru membuat masyarakat gagal panen.

Olehnya itu, setelah peninjauan, pihaknya akan melaksanakan rapat kerja untuk mengetahui rencana dan langkah apa yang akan diambil.

"Kami rapat kerja itu untuk mengetahui apa rencana mereka (pemerintah kota)," kata Subhan. (B)

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga