Kasus Jembrana Sapi Bali di Bombana Menurun
Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 07 Januari 2025
0 dilihat
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya. Foto: Erni Yanti/Telisik/Ist
" Kasus penyakit suspek Jembrana pada sapi Bali di Kabupaten Bombana mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan "
BOMBANA, TELISIK.ID - Kasus penyakit suspek Jembrana pada sapi Bali di Kabupaten Bombana mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya.
Rusdin Jaya mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan dinas terkait di Bombana, termasuk dokter hewan dan Kepala Bidang Peternakan setempat.
Menurut Rusdin, pada awal tahun 2024, Kementerian Pertanian telah mengirimkan lebih dari 3.000 dosis vaksin Jembrana yang diharapkan dapat membantu menanggulangi penyebaran penyakit ini.
"Untuk menangani kasus ini, kami telah berkoordinasi dengan teman-teman di Bombana dan Kabidnak Bombana. Meskipun kasus penyakit suspek Jembrana sudah mulai melandai, kami tetap mengambil langkah-langkah antisipatif, termasuk dengan bantuan vaksin Jembrana yang diberikan Kementan pada awal tahun 2024," kata Rusdin.
Baca Juga: Wabah Jembrana Meluas, Distanak Sultra Lakukan Vaksinasi Massal untuk Sapi Bali
Selain vaksin, pada akhir tahun 2024, bantuan berupa desinfektan dan obat-obatan juga telah disalurkan untuk mendukung pencegahan dan pengobatan.
Mengenai beredarnya foto ternak sapi yang mati, Rusdin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak jelas asal-usulnya.
"Berdasarkan laporan dari peternak pada 1 Januari 2025, memang ada satu ekor sapi yang sakit di Kecamatan Rumbia," ujarnya.
Namun, setelah mendapatkan penanganan dari petugas Kesehatan Hewan (Keswan), sapi tersebut hingga kini belum dilaporkan mati.
Kepala UPTD Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, dr. Rakhwana menambahkan, meskipun saat ini tidak ada laporan kematian sapi yang signifikan, vaksinasi dan kerjasama erat antara peternak dan pemerintah daerah tetap diperlukan untuk memantau kesehatan ternak secara berkelanjutan.
Baca Juga: Ular Piton 8 Meter Memangsa Seekor Sapi di Muna Barat
Sebagai langkah pencegahan, peternak diimbau untuk segera melaporkan setiap gejala mencurigakan pada ternak mereka, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Selain itu, petugas lapangan juga diingatkan untuk terus melaporkan kondisi kesehatan ternak melalui sistem ISIKHNAS agar perkembangan penyakit dapat dipantau dengan lebih baik.
Pihaknya berharap kolaborasi antara semua pihak dapat membantu mencegah meluasnya wabah penyakit Jembrana, sekaligus menjaga kesehatan ternak sapi, khususnya sapi Bali di Kabupaten Bombana. (B-Adv)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS