Kejari Muna Batasi Akses Media Saat Terima Pendemo Korupsi Dana Desa
Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 13 Februari 2025
0 dilihat
Ruangan Intelijen Kejari Muna tertutup saat menemui pendemo, Kamis (13/2/2025). Foto : Sunaryo/Telisik
" Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang dipimpin oleh Robin Abdi Ketaren, menunjukkan sikap yang kurang terbuka terhadap media massa "

MUNA, TELISIK.ID - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang dipimpin oleh Robin Abdi Ketaren, menunjukkan sikap yang kurang terbuka terhadap media massa.
Sikap ini ditunjukkan saat Kejari Muna menerima sekelompok pendemo dari Desa Kombikuno, Kecamatan Napanokusambi, Kabupaten Muna Barat, yang menyuarakan dugaan kasus korupsi dana desa (DD) di wilayah tersebut, Kamis (13/2/2025).
Dalam aksi tersebut, pihak Kejari Muna melarang wartawan untuk meliput jalannya demonstrasi.
Baca Juga: Video Ampun Pakde Viral di TikTok, Begini Penjelasannya
Salah seorang staf Kejari Muna, Muchsin, meminta maaf kepada wartawan dan menjelaskan bahwa sesuai arahan dari Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus), aksi unjuk rasa ini sebaiknya dilakukan "satu pintu", tanpa melibatkan media.
“Minta maaf berapa orang wartawan. Ada penyampaian dari Kasi Pidsus, kalau bisa untuk demo ini, nanti satu pintu,” ucap Muchsin.
Pendemo yang datang untuk menyampaikan tuntutan mereka terkait dugaan korupsi dana desa di Desa Kombikuno diterima di ruang Intelijen secara tertutup.
Baca Juga: Curhat Ibu Korban Pencabulan di Baubau, Berjuang Melawan Tumor Ganas
Larangan terhadap media untuk meliput aksi tersebut mengejutkan petugas keamanan yang mengawal jalannya demonstrasi. Pasalnya, ini menjadi kali pertama Kejari Muna melakukan pembatasan terhadap media sejak dipimpin oleh Robin Abdi Ketaren.
Pihak Kejari Muna selama ini dikenal lebih tertutup, terutama terkait perkara-perkara dugaan korupsi yang tengah ditangani. Akses untuk mendapatkan informasi terkait kasus-kasus tersebut, khususnya yang menyangkut dana desa, menjadi semakin sulit sejak kepemimpinan Robin Abdi Ketaren. (C)
Penulis: Sunaryo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS