Kilas Balik Kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga Hijrah ke Madinah

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 06 September 2024
0 dilihat
Kilas Balik Kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga Hijrah ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah menandai dimulainya era baru dalam sejarah Islam. Foto: Repro Pixabay

" Perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahiran hingga hijrah ke Madinah, dipenuhi dengan tantangan besar yang menjadikan kisahnya inspiratif "

JAKARTA, TELISIK.ID - Nabi Muhammad SAW merupakan sosok mulia yang menjadi teladan bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebagai nabi dan rasul terakhir, mengemban tugas berat untuk menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia.

Perjalanan hidupnya, mulai dari kelahiran hingga hijrah ke Madinah, dipenuhi dengan tantangan besar yang menjadikan kisahnya inspiratif.

Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awwal, sekitar tahun 570 Masehi. Sebelum dilahirkan, ia sudah menjadi yatim karena ayahnya, Abdullah, meninggal dunia saat ia masih dalam kandungan.

Saat usianya baru enam tahun, ibunya, Aminah, juga meninggal dunia, menjadikan beliau seorang yatim piatu. Nabi kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib.

Di usia delapan tahun, Muhammad SAW mulai membantu pamannya menggembala kambing untuk meringankan beban keluarga. Pengalamannya sebagai penggembala ini membentuk karakternya yang sabar dan gigih. Selain itu, beliau sering merenung di padang luas, memperhatikan alam dan kebesaran Allah.

Mengutip nu.online.org, Jumat (6/9/2024), ketika usianya menginjak 12 tahun, Nabi Muhammad SAW ikut dalam perjalanan dagang pamannya ke Syam. Ini menjadi pengalaman awal beliau dalam berdagang, yang kelak membuatnya dikenal sebagai pedagang yang jujur.

Kemampuannya dalam berdagang semakin berkembang, dan beliau mulai berdagang sendiri dengan membawa barang dagangan milik Sayyidah Khadijah.

Baca Juga: Ini Penyebab Allah Turunkan Musibah

Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah pada usia 25 tahun. Khadijah, seorang janda kaya raya yang berusia 40 tahun, tertarik pada Nabi karena sifatnya yang jujur dan amanah. Pernikahan mereka berlangsung harmonis dan menghasilkan beberapa anak.

Khadijah selalu mendukung Nabi dalam setiap langkah hidupnya, termasuk ketika mulai menerima wahyu dari Allah.

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira pada malam 17 Ramadan. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut, yang memerintahkan Nabi untuk membaca. Inilah awal mula turunnya Al-Qur'an, yang menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia.

Setelah menerima wahyu, Nabi mulai berdakwah menyebarkan Islam di Mekkah. Pada awalnya, beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi kepada keluarga dan sahabat terdekat.

Namun, seiring waktu, beliau mulai berdakwah secara terang-terangan, yang menimbulkan banyak tantangan dan penolakan dari masyarakat Mekkah, khususnya para pembesar Quraisy.

Gangguan yang dialami oleh Nabi dan pengikutnya semakin berat, mulai dari intimidasi, penganiayaan, hingga usaha pembunuhan. Dalam dakwahnya, Nabi menekankan pentingnya keesaan Allah dan kepercayaan pada hari kiamat, yang bertentangan dengan keyakinan masyarakat Mekkah yang menyembah berhala.

Puncak tekanan terhadap Nabi Muhammad SAW terjadi ketika beliau dan pengikutnya dipaksa untuk berhijrah. Nabi memutuskan untuk hijrah ke Madinah pada tahun 622 M, tepatnya pada tanggal 2 Rabiul Awwal.

Perjalanan hijrah ini bukan hanya bertujuan untuk menyelamatkan diri dari ancaman kaum Quraisy, tetapi juga untuk membangun komunitas Muslim yang lebih kuat di Madinah.

Baca Juga: 6 Doa Dibaca saat Rabu Wekasan, Lengkap dengan Terjemahannya

Ada beberapa alasan mengapa Nabi Muhammad SAW memilih Madinah sebagai tempat hijrah. Pertama, penduduk Madinah sudah berbaiat dan memeluk Islam. Kedua, masyarakat Madinah dikenal ramah dan memiliki pengalaman dalam peperangan. Ketiga, Nabi memiliki hubungan darah dengan Bani Najjar, salah satu suku yang tinggal di Madinah.

Selain itu, letak Madinah yang strategis menjadikannya tempat yang ideal untuk membangun basis kekuatan Islam. Perjalanan hijrah yang penuh tantangan ini menjadi titik balik dalam sejarah Islam, karena setelah hijrah, dakwah Islam semakin berkembang pesat dan mendapat dukungan dari berbagai kalangan.

Setelah tiba di Madinah, Nabi Muhammad SAW mulai membangun masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Mendirikan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah dan pemerintahan. Selain itu, Nabi juga mempersaudarakan kaum Muhajirin (pendatang dari Mekkah) dengan kaum Anshar (penduduk asli Madinah) untuk menciptakan persatuan di antara umat Muslim.

Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah menandai dimulainya era baru dalam sejarah Islam. Dari Madinah, Islam menyebar ke seluruh Jazirah Arab dan sekitarnya. Peristiwa ini juga menjadi awal penanggalan kalender Hijriyah yang digunakan oleh umat Muslim hingga saat ini. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga