Kisah Mahasiswa Rantau Saat Pandemi, Tak Bisa Mudik hingga Lebaran

Hamka Dwi Sultra, telisik indonesia
Minggu, 18 April 2021
0 dilihat
Kisah Mahasiswa Rantau Saat Pandemi, Tak Bisa Mudik hingga Lebaran
Rizal, mahasiswa di Perguruan Tinggi IAIN Kendari asal Maluku. Foto: Ist.

" Cukup sedih, menjalani puasa Ramadan tanpa keluarga dan sanak saudara. Ramadan hanya bersama teman-teman kos "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Pandemi COVID-19 sudah memasuki tahun kedua, hingga akhirnya hampir semua kalangan punya kisah tersendirinya dalam menghadapi virus corona ini, termasuk mahasiswa.

Akibat pandemi COVID-19, Rizal seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi IAIN Kendari asal Maluku, harus menjalani puasa di bulan Ramadan di tanah perantauannya tanpa keluarga.

"Cukup sedih, menjalani puasa Ramadan tanpa keluarga dan sanak saudara. Ramadan hanya bersama teman-teman kos," kata pria 22 tahun ini, Minggu (18/4/2021).

Kendati demikian, Rizal mengaku menerima kondisi yang dialaminya saat ini dengan ikhlas dan tabah.

Bagaimana tidak, jarak untuk mudik di kampung halaman untuk bersama keluarga terbilang jauh, ditambah lagi di masa pandemi COVID-19 tidak mudah untuk mudik lintas provinsi, dimana kampung halaman Rizal berada di Kecamatan Taliabo Barat, Kabupaten Pulau Taliabo, Provinsi Maluku.

"Kampung di Maluku, kalau mau mudik jauh ditambah lagi biaya penyeberangan dari Kendari ke sana mahal di masa pandemi COVID-19 ini. Yah, ikhlas dan tabah agar tidak sedih, apalagi sampai depresi," ujarnya.

Menurut dia, hal yang dilaluinya ini memiliki hikmah tersendiri untuk dijadikan pelajaran dalam mencintai diri sendiri, serta tidak sepenuhnya menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain, namun hendaknya diciptakan sendiri.

Ia mengaku, untuk mengisi hari-harinya pada Ramadan ini, selain kuliah ia menyibukkan diri dengan bekerja sebagai driver ojek online di Kota Kendari.

Baca Juga: 5 Tips Agar Tidur Lebih Nyenyak Selama Bulan Puasa

Bagi Rizal, kondisi ini memang tak terelakkan. Ia terpaksa melalui puasa Ramadan serta bahkan Idul Fitri mendatang di daerah rantau dan jauh dari keluarga dan sanak saudara.

Dengan terpaksa, ia harus menahan keinginan untuk mudik berkumpul bersama keluarga di kampung halaman pada bulan Ramadan karena kondisi di masa Pandemi COVID-19 untuk mudik lintas provinsi belum memungkinkan.

"Yang penting mereka (keluarga) selalu sehat," ungkapnya.

Kendati demikian, jarak yang jauh bukan alasan ia tidak bisa menjalin komunikasi dengan keluarga di kampung. Rizal tetap dapat bersilahturahmi dengan mereka secara virtual. Jika rindu ia mengobrol dengan keluarga dan orang-orang terdekatnya lewat online.

"Semoga, kedepan kondisi lebih memungkinkan sehingga bisa berkumpul kembali bersama keluarga dan sanak saudara di kampung halaman," tutupnya. (B)

Reporter: Hamka Dwi Sultra

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga