Kisah Pedagang Keliling, Tulus Berbagi Tanpa Pamrih di Tengah Keterbatasan

Wa Ode Umratul Khazanah, telisik indonesia
Kamis, 10 Februari 2022
0 dilihat
Kisah Pedagang Keliling, Tulus Berbagi Tanpa Pamrih di Tengah Keterbatasan
Wa Ode Samuna, saat berjualan di kawasan perkantoran Dinas PUPR Sultra. Foto: Umratul Khazanah/Telisik

" Sudah melakoni pekerjaan ini sejak puluhan tahun lalu, tepatnya sejak tahun 1980-an "

KENDARI, TELISIK. ID - Inilah kisah Wa Ode Samuna, pedagang makanan keliling asal Kota Kendari, tulus berbagi tanpa pamrih.

Wa Ode Samuna adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang makanan keliling di kawasan Kantor Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepada Telisik.id, Samuna mengatakan, sudah melakoni pekerjaan ini sejak puluhan tahun lalu, tepatnya sejak tahun 1980-an.

Sehari-hari, bersama sangat suami, Ibu dari satu orang anak ini, berkeliling menjajakan barang dagangan berupa kacang rebus, pisang rebus, telur rebus, dan umbi-umbian yang direbus. Dalam sehari, dengan ini ia hanya bisa mendapatkan untung Rp 100.000 hingga Rp 200.000.

Meski tak banyak pundi-pundi rupiah yang bisa dikumpulkan, Samuna mengaku dengan inilah ia turut membiayai kehidupan keluarga, juga menyekolahkan putri semata wayangnya.

Baca Juga: Berawal dari Penasaran, Gadis Ini Jadi Mualaf Bersama Keluarganya

"Alhamdulillah bisa dapat makan," ujarnya, sambil tersenyum kepada Telisik.id.

Meski pendapatannya tak seberapa, tak  membuat Wa Ode Samuna enggan untuk berbagi. Tak hanya menyekolahkan sang anak, ia pun turut berbagi membantu anak-anak yang juga kerabatnya.

"Dulu, di rumah banyak yang tinggal sama saya. Apa yang saya makan itu juga yang mereka makan," tambahnya.

Baca Juga: Mistik: Menyeramkan, Penampakan Jelmaan Suami Bikin Sang Istri Ketakutan

Meski tak banyak yang bisa ia lakukan untuk membantu, Samuna mengaku bahagia melihat anak-anak yang dulu ia rawat, satu per satu menemui kesuksesannya.

"Alhamdulillah, sekarang ada yang sudah jadi guru, ada juga yang sudah jadi anggota polisi," tambahnya lagi.

Keterbatasan ekonomi, lanjut Samuna, bukanlah penghalang untuk kita berbagi. Harta yang banyak bukanlah sebuah syarat mutlak untuk berbagi. (A)

Reporter: Umratul Khazanah

Editor: Kardin

Baca Juga