Kisah Pemuda asal Kolaka, Pilih Jadi Mualaf karena Tertarik dengan Salat

Muh. Sabil, telisik indonesia
Minggu, 25 April 2021
0 dilihat
Kisah Pemuda asal Kolaka, Pilih Jadi Mualaf karena Tertarik dengan Salat
Ilustrasi ibadah salat. Foto: Repro google.com

" Iya kak, sebenarnya keinginan masuk Islam itu sudah ada, waktu saya masih kelas 2 SMA di Koltim "

KOLAKA, TELISIK.ID - Sejatinya, agama merupakan bagian unsur terpenting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang berhak serta bebas memeluk agama manapun yang diyakini.

Sebagaimana dialami Albert (nama samaran), seorang pemuda berusia 22 tahun asal Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang memilih berpindah agama memeluk Islam.

Sebelum masuk Islam, Albert tumbuh besar dalam lingkungan keluarga dan pendidikan yang berlatar non muslim. Baginya, keputusan untuk menjadi muslim harus dilalui dengan penuh perjuangan.

Albert saat ini, masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka. Sembari kuliah, ia juga menghabiskan waktu untuk bekerja sebagai karyawan di salah satu toko bangunan.

Albert mengatakan, keinginan untuk memeluk Islam sebenarnya sudah ada sejak dirinya masih menginjak bangku pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kolaka Timur.

"Iya kak, sebenarnya keinginan masuk Islam itu sudah ada, waktu saya masih kelas 2 SMA di Koltim," katanya kepada Telisik.id, Sabtu (24/4/2021).

Namun saat itu, ia belum mempunyai keberanian kuat berpindah agama karena masih tinggal bersama kedua orang tua dan saudaranya yang notaben beragama non muslim. Barulah setahun yang lalu, Albert kemudian tinggal seorang diri dengan menyewa kost-kostan di Kabupaten Kolaka.

Hal yang melatarbelakangi Albert memeluk Islam, adalah karena perasaan jenuh terahadap agama yang ia peluk sebelumnya. Selain itu, ia juga tertarik terhadap aktivitas ritual ibadah shalat yang ditunaikan umat Islam .

Baca Juga: Ngabuburit di Teluk Masjid Al-Alam Sembari Mancing dan Menikmati Sunset

"Jujur kasian kak, waktu saya masih agama dulu, saya suka merasa jenuh, rasa bosan begitu. Tapi malah kalau saya melihat teman-temanku solat, saya kaya tertarik liat mereka," jelasnya.

Albert menuturkan, seringkali memperoleh kedamaian dan ketenangan jiwa, ketika menyaksikan umat Islam sedang melakukan salat. Dimana, hal itu tidak ia dapatkan saat masih beragama sebelumnya.

Bukan hanya itu, ia juga mengungkapkan acap kali melihat keceriaan serta pancaran cahaya di wajah orang Islam sewaktu selesai menunaikan salat. Sehingga, membuat dirinya makin penasaran dan ingin mengenal Islam lebih dekat.

"Saya tidak tau juga kak, kenapa setiap saya lihat orang solat perasaanku kayak tenang, nyaman begitu saya rasa," terang Albert

"Baru saya suka perhatikan mukanya orang habis solat itu cerah-cerah, bercahaya," tambahnya.

Setelah menunggu sekian tahun, pada hari Selasa, 2 Februari 2021, bertempat di Mushalla kampus USN Kolaka, Albert membulatkan keputusannya memeluk agama Islam. Dibimbing oleh seorang Ustadz, akhirnya Albert mengikrarkan dua kalimat syahadat di hadapan para jama'ah dan beberapa sahabatnya saat itu.

Hingga sampai sekarang, Albert masih menyembunyikan statusnya yang sudah mualaf dari orang tua dan saudara. Ia khawatir akan membuat keluarganya kecewa.

Kendati demikian, ia berencana meminta bantuan sang paman yang terlebih dahulu masuk Islam guna menyampaikan perihal dirinya masuk Islam kepada pihak keluarga di moment hari raya Idul Fitri 2021 nanti.

Ia mengaku sudah bersedia menanggung segala konsekuensinya serta risiko yang akan dihadapi, terutama penolakan dari pihak keluarganya sendiri.

Baca Juga: Raih Apresiasi, Kisah Anggota Polisi Sisihkan Gaji untuk Pembangunan Masjid

"Insyaallah sudah siap terima resikonya nanti, terutama dari orang tua," jelasnya.

Sebelumnya, Albert menyampaikan rasa syukur kepada sang Ilahi karena telah memberi petunjuk dan hidayah padanya.

"Alhamdulillah kak, dapat hidayah, dapat petunjuk," ungkapnya.

Selain itu, ucapan terimakasih kepada seluruh teman serta sahabat ia juga sampaikan yang telah memberikan dukungan moril dan mental kepadanya.

Ia juga mengutarakan harapannya agar Yang Maha Kuasa memberikan hidayah kepada seluruh keluarganya agar memeluk keyakinan yang sama dengannya. (B)

Reporter: Muh. Sabil

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga