Kisah Mualaf Vince Focarelli, Dari Ketua Geng Motor Australia jadi Pendakwah

Merdiyanto , telisik indonesia
Rabu, 25 Juni 2025
0 dilihat
Kisah Mualaf Vince Focarelli, Dari Ketua Geng Motor Australia jadi Pendakwah
Vince Focarelli menjadi mualaf setelah sebelumnya seorang ketua geng motor terbesar di Australia. Foto: Repro The Siasat Daily.

" Kisah perjalanan hidup Vince Focarelli, mantan ketua geng motor terbesar di Australia, menjadi sorotan dunia setelah ia memeluk Islam dan beralih menjadi pendakwah yang menginspirasi "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kisah perjalanan hidup Vince Focarelli, mantan ketua geng motor terbesar di Australia, menjadi sorotan dunia setelah ia memeluk Islam dan beralih menjadi pendakwah yang menginspirasi.

Pria kelahiran Italia ini, yang kini menggunakan nama Imran Abdul Salam, telah mengubah hidupnya dari dunia kriminal ke jalan kebaikan, memberikan teladan bahwa perubahan positif selalu mungkin terjadi.

Vince Focarelli pernah menjadi pemimpin tertinggi Comanchero, geng motor terkenal di Australia yang identik dengan kekerasan dan tindak kriminal.

Kehidupannya di masa lalu penuh dengan konflik, termasuk keterlibatan dalam kepemilikan senjata ilegal, perdagangan narkoba, hingga menghadapi enam kali percobaan pembunuhan.

Salah satu momen kelam dalam hidupnya terjadi pada 2012, ketika sebuah penembakan menewaskan anak tirinya yang sangat ia sayangi. Tragedi ini menjadi titik balik yang mengguncang hidupnya.

Baca Juga: Kisah Mualaf Samanta Elsener Adik Darius Sinathrya, Temukan Ketenangan di Masjid

Pada 2017, setelah menghadapi ancaman deportasi dari Australia, Vince memutuskan untuk pindah ke Malaysia. Di sana, ia mulai menemukan hidayah.

Awalnya, Vince mengenal Islam melalui pergaulan dengan anggota gengnya yang beragama Muslim dan diskusi tentang Nabi Isa dari perspektif Islam dilansir dari Okezone.com.

Saat mendekam di penjara selama 14 bulan karena kasus senjata api dan narkoba, Vince meminta Al-Qur’an sebagai teman di sel isolasi.

Meski awalnya tidak memahami isinya, ia berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an, dan keajaiban terjadi, ia dibebaskan dari penjara tak lama setelah itu.

“Hari itu, hal pertama yang saya lakukan adalah pergi ke masjid untuk salat,” ungkap Vince dalam wawancara dengan Sinar Harian.

Setelah memeluk Islam, Vince menjalani kehidupan yang kontras dengan masa lalunya. Ia aktif sebagai duta Bayan Token, mata uang kripto berbasis syariah yang mendanai proyek-proyek bermanfaat bagi umat Islam.

“Saya percaya ketika Anda melakukan hal baik, kebaikan akan kembali kepada Anda,” ujarnya.

Selain itu, ia juga terlibat dalam kegiatan kemanusiaan, seperti mengorganisir konvoi makanan untuk pengungsi Yaman, dan mendirikan Ummah United, sebuah NGO yang memberi ruang bagi kaum muda untuk melakukan amal dan menjauhkan mereka dari kejahatan.

Namun, perjalanan Vince tidak selalu mulus. Pada 2023, ia dideportasi dari Australia ke Italia, negara kelahirannya, dengan alasan yang kontroversial.

Vince mengklaim deportasi itu terkait agama barunya, karena dalam beberapa pekan setelah menjadi mualaf, lima orang di sekitarnya turut memeluk Islam.

Baca Juga: Kisah Mualaf YouTuber Inggris Jay Palfrey, Mendapat Hidayah saat Traveling

“Saya sudah lima tahun tidak terlibat kriminal, membuka restoran, dan memberi makan orang miskin. Mengapa deportasi justru sekarang?” ungkapnya dalam podcast bersama Arie Untung.

Kini, sebagai Imran Abdul Salam, Vince aktif berdakwah dengan cara kekinian, berbagi kisah hidupnya untuk menginspirasi anak muda di Malaysia dan belahan dunia lain. Ia sering memberikan ceramah motivasi tentang transformasinya menjadi pribadi yang lebih baik.

“Kita tidak boleh menghakimi mereka yang memiliki masa lalu gelap. Beri mereka kesempatan untuk berubah,” katanya, menekankan misinya untuk membantu generasi muda menjauhi kejahatan melalui kegiatan positif seperti olahraga dan amal.

Kisah Vince Focarelli adalah bukti nyata bahwa hidayah bisa datang kepada siapa saja, bahkan mereka yang pernah berada di titik tergelap dalam hidup.

Perjalanannya dari ketua geng motor menjadi pendakwah mengajarkan bahwa dengan niat tulus dan keimanan, seseorang dapat menulis ulang babak baru dalam hidupnya yang penuh makna dan kebaikan. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga