Komisi VIII DPR RI Prioritaskan IAIN Kendari Jadi Universitas
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 02 Desember 2019
0 dilihat
Suasana usai kuliah umum oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto Foto: Istimewa
" IAIN Kendari ini sudah layak jadi Universitas, karena kelengkapan sarana prasarana dan jumlah mahasiswa sudah banyak. Ditambah kampus ini juga satu-satunya kampus Islam Negeri di Sultra. "
KENDARI, TELISIK.ID - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mendapatkan dukungan dari banyak pihak terkait wacananya yang akan bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri, termasuk dari Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Baca Juga: Aksi 212 Trending Topik di Twitter
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto menilai, IAIN Kendari saat ini telah layak bertransformasi menjadi Universitas.
Dimana, kata dia, kelayakan alih status dapat diukur dari beberapa aspek antara lain kelengkapan sarana prasarana, banyaknya jumlah mahasiswa, letak kampus yang strategis yaitu berada di ibukota Provinsi serta berstatus sebagai kampus Islam Negeri satu-satunya di Sulawesi Tenggara (Sultra).
"IAIN Kendari ini sudah layak jadi Universitas, karena kelengkapan sarana prasarana dan jumlah mahasiswa sudah banyak. Ditambah kampus ini juga satu-satunya kampus Islam Negeri di Sultra," katanya saat membawakan kuliah umum di Auditorium IAIN Kendari, Senin (2/12/19).
Apalagi, Legislator Daerah Pemilihan Banten II ini melanjutkan, Kementerian Agama (Kemenag) merupakan bagian dari salah satu mitra kerja Komisi VIII DPR RI.
“Ini memang ruang lingkup kewenangan kami di Komisi VIII, karena Kemenag merupakan mitra kerja kami di DPR, oleh karena itu akan kami prioritaskan mengenai alih status IAIN Kendari,” ungkapnya.
Baca Juga: Kades di Buteng Tolak disebut Korban Penipuan
Untuk diketahui, kehadiran Ketua Komisi VIII di IAIN Kendari ini sebagai bentuk dukungan nyata setelah sebelumnya Ia telah menerima kunjungan Wakil Rektor I IAIN Kendari, Dr. Husain Insawan dan Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Nurdin, M.Pd di ruang kerjanya pada 20 November lalu.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Sumarlin