Komitmen Cegah Stunting, BKKBN Sultra Gandeng Pemda hingga Media

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 27 Agustus 2022
0 dilihat
Komitmen Cegah Stunting, BKKBN Sultra Gandeng Pemda hingga Media
Kepala BKKBN Sultra, Asmar (tengah) bersama Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir (kiri) pada pencanangan Rumah Data Kampung KB Nanga-Nanga di Kelurahan Mokoau. Foto: Dok BKKBN Sultra

" Pencegahan stunting ini bukan hanya tugas BKKBN saja namun juga menjadi tugas bersama "

KENDARI, TELISIK.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) komitmen melakukan pencegahan stunting di tengah masyarakat.

Hal tersebut dibuktikan dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat terkait bahaya dan cara mencegah stunting pada anak.

Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan, pencegahan stunting ini bukan hanya tugas BKKBN saja namun juga menjadi tugas bersama. Olehnya itu, pihaknya terus menggandeng berbagai pihak untuk bersama-sama mencegah dan menurunkan angka stunting, khususnya di wilayah Sultra.

Saat ini, kata dia, BKKBN sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat di berbagai daerah di Sultra, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga desa. Termasuk terus melakukan pendampingan terpadu percepatan penurunan stunting.

Kepala BKKBN Sultra, Asmar saat menandatangani MoU bersama seluruh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) di 17 kabupaten/kota yang ada di Sultra. Foto: Dok BKKBN Sultra

 

“Kita terus juga jalin kerja sama dengan pemerintah setempat. Jadi kita harap bagaimana semua lini berperan hingga di desa, sehingga masyarakat paham apa yang mesti dilakukan untuk mencegah stunting,” katanya kepada Telisik.id belum lama ini.

Baca Juga: Hadapi Dunia Kerja, Mahasiswa FPIK UHO Latih Pemetaan dan Pengolahan Data Remote Sensing

Lebih lanjut Asmar mengatakan, BKKBN juga menggandeng pihak TNI dalam pencegahan stunting baik di daerah hingga pusat. Salah satunya melalui program Bapak Asuh Anak Stunting, di mana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dikukuhkan menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting.

“Kalau di Sultra yang jadi Bapak Asuh Anak Stunting ada komandan Korem, bupati, wakil bupati. Ini program nasional yang diteruskan di daerah. Jadi kita memang juga menjalin kerja sama dengan TNI. Karena lewat TNI kita bisa lebih cepat dalam bergerak dan koordinasi dari TNI juga bagus dan rapi karena mereka pakai system komando,” ujarnya.

Sebelumnya, BKKBN telah menandatangani MoU bersama seluruh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB)  di 17 kabupaten/kota yang ada di Sultra.

Proses tandatangan MoU bersama seluruh kepala Dinas PPKB kabupaten/kota se-Sultra dengan Kepala BKKBN Sultra dalam Kegiatan Rakerda BKKBN wilayah. Foto: Dok. Telisik

 

MoU juga dilakukan dengan beberapa media lokal di Sultra. Kerja sama dalam penayangan produksi multimedia, Iklan Layanan Masyarakat (ILM) pencegahan stunting melalui siaran televisi lokal, kerja sama ILM pencegahan stunting melalui surat kabar lokal, dan kerjasama dalam pemberitaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting melalui media.

"Intinya ini harus dikerjasamakan untuk mencapai tujuan kita pada program bangga kencana dan penurunan stunting di Sultra. Selain itu ada perjanjian juga dengan beberapa media," kata Kepala Bidang Advokasi Penggerak dan Informasi (ADPIN) BKKBN Sultra, Agus Salim, pada Rabu (20/4/2022).

Baca Juga: Berpeluang Jadi Pj Wali Kota Kendari, Sekda Minta Doa Agar Amanah

Sementara itu, Sub Koordinator Bina Keluarga Balita (BKB), Taufik mengatakan, BKKBN juga berkerja sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) tentang pengembangan inovasi, informasi, edukasi dan pendampingan gizi dalam percepatan penurunan stunting.

Ia juga mengatakan, kerja sama ini juga bertujuan untuk mengaudit kasus stunting yang ada di kabupaten/kota di Sultra. Tim audit ini yaitu tim pakar dan tim teknis.

"Tim pakar itu, ada asosiasi gizi, ikatan dokter anak dan organisasi himpunan psikologi, dan tim teknis itu dari seluruh dinas PPKB dan dinas kesehatan kabupaten/kota," tutur Taufik. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga