Korban Tewas di Gaza Usai 25 Hari Dibombardir Israel Terus Bertambah

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Rabu, 01 November 2023
0 dilihat
Korban Tewas di Gaza Usai 25 Hari Dibombardir Israel Terus Bertambah
Jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 8.796 orang, termasuk 3.648 anak-anak dan 2.290 wanita. Foto: Detik.com

" Angka korban jiwa yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza terus bertambah setiap harinya. Gempuran Israel di Jalur Gaza tak pandang bulu mulai dari warga sipil, fasilitas umum, hingga tempat ibadah "

TEL AVIV, TELISIK.ID - Angka korban jiwa yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza terus bertambah setiap harinya. Gempuran Israel di Jalur Gaza tak pandang bulu mulai dari warga sipil, fasilitas umum, hingga tempat ibadah.

Berikut update korban Palestina di jalur Gaza dikutip dari Aljazeera.com:

1. Jumlah korban meningkat

Jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 8.796 orang, termasuk 3.648 anak-anak dan 2.290 wanita.

Dalam sebuah pengarahan, seorang pejabat Kementerian Kesehatan juga menyampaikan kabar terbaru berikut ini:

- Sebanyak 22.219 orang terluka.

Baca Juga: Imbas Serang Palestina, Israel Dihapus dari Peta

- Terdapat 2.030 laporan orang hilang, termasuk 1.120 anak-anak yang terkubur di bawah reruntuhan.

- 130 paramedis dan kru medis tewas, 28 ambulans hancur, dan lebih dari 270 serangan terhadap sistem layanan kesehatan di Gaza.

- 16 dari 35 rumah sakit tidak beroperasi, dan 51 dari 72 klinik kesehatan dasar telah ditutup.

- Di Tepi Barat yang diduduki, 128 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.980 orang terluka.

2. Rumah sakit untuk pasien kanker tidak berfungsi

Dalam pernyatannya kepada Al-Aqsa TV, direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki (TIKA) mengumumkan bahwa fasilitas tersebut telah kehabisan bahan bakar, sehingga "tidak berfungsi sama sekali.

Kementerian Kesehatan Palestina juga mengonfirmasi bahwa rumah sakit tersebut, dekat Nitzarim di Gaza, telah menghentikan operasinya karena kehabisan bahan bakar dan telah dibom dua kali.

3. Diserang berkali-kali oleh Israel, warga Palestina tetap bersabar

Ditengah penyerangan tentara Israel yang nyaris tak memberi kesempatan warga Palestina mengungsi, tak lantas menggugurkan keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

Seperti yang dialami oleh dr Ahmad Abu Musa adalah seorang dokter yang bertugas di jalur di Gaza. Sejak awal terjadi serangan Israel ke Jalur Gaza dia sehari-hari bertugas membantu para korban.

Tak hanya korban meninggal dan luka, termasuk juga korban yang selamat pun dia tolong dan tenangkan. Dan di antara korban-korban itu ada anggota keluarganya. Putra dan ayahnya gugur dalam satu waktu akibat serangan bom tentara Israel ke Jalur Gaza.

Ketika kehilangan 2 anggota keluarga yang sangat dia sayangi, dr Abu Musa tetap tegar dan profesional. Dia tetap berusaha tenang dan berulang kali mengucapkan lafaz hamdalah.

Melalui unggahan video dari Aljazeera Plus (AJ+), dokter tersebut hanya menghampiri jenazah keluarganya sebentar lalu ia mengusapkan wajahnya sembari pergi menjauh.

Orang-orang sekitar dokter tersebut memberi ucapan bela sungkawa padanya. Namun, dokter yang bekerja di bagian selatan Gaza ini justru membalasnya dengan tenang, "Alhamdulillah, segala puji bagi Allah," seperti dilansir dari Detik.com.

Hal serupa juga dilakukan oleh seorang pria Palestina saat menyambangi rumahnya yang hancur total sebagai salah satu sasaran gempuran pesawat tempur Israel. Kabar ini dinukil dari unggahan video seorang dosen sekaligus translator bersertifikat, Manar Owais, melalui Instagram-nya.

Lelaki tersebut tidak hentinya mengucapkan lafaz hamdalah meski rumahnya sudah hancur lebur. Sebab, menurutnya, keselamatan diri dan keluarganya merupakan hal yang utama untuk disyukuri.

Baca Juga: Update Konflik Israel dan Palestina, Korban Tewas Palestina Tembus 8.525 Orang

"Ini takdir kami. Alhamdulillah. Kami semua selamat. Alhamdulillah. Uang dan harta akan kembali pada-Nya," katanya sembari terus tersenyum.

Cerita lainnya datang dari seorang anak laki-laki Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel. Luka-luka maupun perban di tangannya tidak lantas menghentikan anak tersebut untuk melakukan sujud syukur.

Anak tersebut melakukan sujud syukur kepada Allah SWT sesaat turun dari ambulans di depan sebuah rumah sakit. Hal itu sebagai wujud mengekspresikan rasa syukurnya atas pertolongan dan izin Allah SWT yang membawanya selamat sampai rumah sakit. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga