Korban Tewas Palestina 10.328 Orang, Presiden AS: Potensi Jeda Taktis
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Selasa, 07 November 2023
0 dilihat
Korban pengeboman Israel di Gaza, Palestina terus bertambah, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan 10.328 orang di Gaza yang terkepung telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, jumlah tersebut mencakup 4.237 anak. Foto: Tempo.co
" Korban pengeboman Israel di Gaza, Palestina terus bertambah, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, 10.328 orang di Gaza yang terkepung telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, jumlah tersebut mencakup 4.237 anak "
GAZA, TELISIK.ID - Korban pengeboman Israel di Gaza, Palestina terus bertambah, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, 10.328 orang di Gaza yang terkepung telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, jumlah tersebut mencakup 4.237 anak.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berjanji tidak menyerah meskipun banyak seruan di negara-negara PBB untuk gencatan senjata.
Pejabat Israel mengatakan hal itu buntut serangan Hamas pada 7 Oktober yang menyebabkan 1.400 orang tewas di Israel, yang menurutnya sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan lebih dari 240 orang disandera seerti dikutip dari Detik.com.
Baca Juga: Indonesia Bakal Kirim Kapal Rumah Sakit untuk Palestina
Satu bulan sejak dimulainya perang , badan PBB mengatakan “tragedi dengan proporsi yang sangat besar” terjadi di Gaza, di mana orang-orang “tidak diberi bantuan, dibunuh dan dibom keluar dari rumah mereka”.
Setidaknya 16 orang tewas dalam serangan Israel di Rafah semalam, dengan beberapa korban juga dilaporkan dalam pemboman Khan Younis.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan Gaza “menjadi kuburan bagi anak-anak” ketika ia memperbarui tuntutan untuk mencapai gencatan senjata yang sulit dicapai.
Baca Juga: 31 Hari Serangan Israel di Gaza: 10.000 Warga Palestina Terbunuh
Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Netanyahu membahas potensi 'jeda taktis' untuk “jangka waktu yang tidak terbatas” setelah perang. Dr Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, juga mengatakan: "Kami menyerukan PBB dan Palang Merah untuk melindungi institusi kesehatan, mengamankan pergerakan ambulans dan menghentikan ancaman terhadap rumah sakit," bebernya dilansir dari Aljazeera.com.
Pihaknya menunggu intervensi internasional untuk mencegah Israel mengebom Rumah Sakit al-Rantisi setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi sebelum kemungkinan serangan. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS