Kupas Politisi: Muhammad Ali, Politik Jangan Pakai Urat

Musdar, telisik indonesia
Selasa, 16 Maret 2021
0 dilihat
Kupas Politisi: Muhammad Ali, Politik Jangan Pakai Urat
Muhammad Ali. Foto: Ist.

" Proses politik nggak usah pakai urat syaraf, nggak usah pakai urat otot. "

KENDARI, TELISIK.ID - Politisi Golkar Muhammad Ali Tembo, selalu terlihat tampil bersahaja atau mundi-mundi dalam istilah bahasa daerah Wakatobi.

Hal itu diperlihatkan sebagai bentuk implementasi dari prinsipnya bahwa politik tidak perlu menggunakan urat. Urat syaraf maupun urat otot.

"Proses politik nggak usah pakai urat syaraf, nggak usah pakai urat otot," kata Muhammad Ali saat ditemui Selasa (16/3/2021).

Anggota DPRD Kabupaten Wakatobi ini mengungkapkan, yang harus diperlihatkan dalam proses berpolitik adalah mengadu ide dan gagasan.

Sebab menurutnya, setiap yang lahir dari ide dan gagasan adalah sebuah kelembutan jiwa.

"Pencapaian tertinggi dari ilmu pengetahuan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah melembutkan jiwa," sambungnya.

Baca juga: AHY Berkunjung ke Kediaman Jusuf Kalla, Ada Apa?

Oleh karena itu, lanjutnya, mereka yang hebat dalam konteks politik dan demokrasi adalah mereka yang mampu melembutkan jiwa untuk berpikir secara rasional untuk memastikan kepemimpinan di setiap periodesasi sudah berjalan dengan baik. Tak terkecuali dari partai manapun.

Setiap pesta demokrasi, menurut mantan LSM Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera dan Wahana Lingkungan (Walhi) Sultra itu, adalah berlaga dalam keluarga, berlaga dalam harmoni, berlaga dalam rumah serta berlaga dalam satu ideologi.

Selain itu, lanjut mantan Ketua DPRD Wakatobi itu, politik itu suci dan politik adalah nuansa kegembiraan.

Sehingga dalam momentum demokrasi tidak perlu ada adu otot syaraf apalagi adu urat otot.

"Urat syaraf, apalagi perang urat otot, kalau saya mengatakan itu politik primitif kalau tiba-tiba ada kekerasan, premanisme sampai harus membunuh, sungguh naif," kata mantan polisi PDIP ini.

Setiap dinamika yang terjadi dalam demokrasi, seyogyanya dapat diatasi secara baik.

"Selama ada persoalan kalau kita bisa diskusi, ayo. Apa sih yang tidak bisa diselesaikan," tutupnya. (B)

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga