Libur Sekolah, Bocah 13 Tahun Bantu Orang Tua dengan Berjualan Buroncong

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 03 Januari 2025
0 dilihat
Libur Sekolah, Bocah 13 Tahun Bantu Orang Tua dengan Berjualan Buroncong
Seorang gadis kecil bernama Sulviani sedang melayani pembeli buroncong jualannya. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Sulviani (13) memilih untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan berjualan "

KENDARI, TELISIK.ID – Di tengah liburan sekolah yang biasanya dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain atau bersantai, Sulviani (13) memilih untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan berjualan.

Gadis kecil yang saat ini duduk di bangku kelas VII di SMP 20 Kendari ini setiap hari terlihat tekun menjual buroncong di sekitar kawasan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dengan tangan mungilnya, Sulviani tampak cekatan membalik buroncong yang ia buat sendiri. Buroncong, makanan tradisional khas Sulawesi Tenggara yang terbuat dari tepung ketan, kelapa, dan gula merah, menjadi pilihan tepat untuk dijual, apalagi jika lokasinya ramai pengunjung.

Sulviani mengaku sudah terbiasa dengan kegiatan ini dan bisa menghasilkan pendapatan sekitar 35 ribu hingga 50 ribu rupiah per hari, tergantung banyaknya pembeli.

"Sebelum mulai jualan, saya diajari ibu cara buat buroncong," kata Sulviani dengan senyuman.

Baca Juga: Juru Parkir KFC Kendari: Kerja Ikhlas Walau Penghasilan Tergerus Pembayaran Nontunai

Sejak belajar membuat buroncong, Sulviani semakin mahir dan kini bisa membuat buroncong sendiri. Hasil penjualannya, menurutnya, biasanya digunakan untuk membeli paket data internet guna mendukung tugas-tugas sekolah atau untuk jajan.

Meski masih muda, Sulviani sudah menunjukkan pemahaman tentang pentingnya belajar mandiri dan ikut meringankan beban ekonomi keluarganya.

Orang tua Sulviani bekerja keras setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ibunya, yang bekerja sebagai tukang sapu di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, pulang pada sore hari, sementara ayahnya yang bekerja sebagai tukang bangunan baru pulang pada malam hari.

Dalam situasi ini, Sulviani merasa bahwa berjualan adalah cara yang bisa ia lakukan untuk membantu meringankan beban orang tuanya sekaligus belajar mandiri sejak dini.

“Saya ingin membantu orang tua dan bisa membeli keperluan sekolah,” kata Sulviani dengan tekad yang kuat.

Meski masih belia, Sulviani memiliki semangat besar untuk meraih masa depan yang lebih baik. Ia juga mendapat dukungan penuh dari Wa Tati, pemilik usaha buroncong yang telah membuka lapaknya sejak setahun lalu.

Wa Tati mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa dibantu oleh keponakannya, Sulviani, dalam berjualan selama liburan sekolah.

Dengan antusias, Wa Tati mengatakan bahwa ia memberikan upah harian kepada Sulviani sebagai bentuk apresiasi atas bantuannya.

Baca Juga: Tukang Parkir yang Ikhlas: Sosok Pekerja Keras untuk Keluarga

“Sulviani sangat membantu, apalagi saat libur sekolah seperti sekarang. Saya terharu melihat kesungguhan dan semangatnya untuk bekerja, berbeda dengan anak-anak zaman sekarang yang lebih suka menghabiskan waktu bermain di ponsel,” ujar Wa Tati dengan penuh rasa bangga.

Wa Tati juga berharap agar Sulviani kelak menjadi kebanggaan orang tuanya dan sukses di masa depan.

“Semoga Sulviani terus semangat dan menjadi anak yang sukses. Saya yakin dengan kerja keras dan semangat seperti ini, dia akan mencapai apa yang diinginkannya,” kata Wa Tati, penuh harapan. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga