Listyo Sigit Prabowo Calon Tunggal Kapolri Pernah Menjabat Direskrimum Polda Sultra

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Selasa, 12 Januari 2021
0 dilihat
Listyo Sigit Prabowo Calon Tunggal Kapolri Pernah Menjabat Direskrimum Polda Sultra
Dalam karirnya di kepolisian, Sigit terbilang piawai di bidang reserse. Foto: Repro REQnews.com

" Insyaallah satu nama, Pak Listyo Sigit calon kuat. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Anggota Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon Kapolri.

Listyo Sigit Prabowo ini disebut akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.

"Insyaallah satu nama, Pak Listyo Sigit calon kuat," ujar Jazilul dilansir Tribunnews.com, Senin (11/1/2021).

Namun, Jazilul mengaku pernyataannya soal Sigit akan menjadi calon tunggal yang diusulkan Presiden ke DPR, tidak bermaksud mendahului Tuhan dan Jokowi.

"Sekali lagi saya menyampaikan ini, tanpa bermaksud mendahului takdir Allah dan ketentuan Presiden," tutur Wakil Ketua Umum PKB itu.

Terkait waktu penyampaian nama calon Kapolri dari Presiden ke DPR, Jazilul memperkirakan diserahkan pada Rabu (13/1/2021).

"Hemat saya, mungkin Rabu (13/1/2020) keramat itu, kita tunggu saja. Semoga yang terbaik yang diusulkan dan dipilih jadi Kapolri," papar Jazilul.

Perkiraan Jazilul tersebut tidak asal memprediksi saja, tetapi dihitung berdasarkan kalender Jawa untuk melihat hari baik dalam penyerahan nama calon Kapolri.

Pria dengan nama lengkap, Listyo Sigit Prabowo merupakan kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 itu merupakan perwira jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Baca juga: Fraksi PKB Prediksi Listyo Sigit Gantikan Idham Azis Sebagai Kapolri

Perjalanan karir Sigit tak semulus itu. Hal ini karena ia merupakan Non Muslim. Pria yang dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo ini sekarang tengah menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Kedekatan Jokowi dengan Sigit dimulai saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

Saat itu, tengah ada peristiwa bom bunuh diri yang mengguncang Solo pada September 2011 di halaman Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton.

Bom itu meledak hanya berselang lima bulan setelah Sigit dilantik menjadi Kapolres Solo.

Bersamaan dengan itu pula akan diselenggarakan Majelis Parlemen Asia dan Jokowi tengah gencar mempromosikan Solo sebagai destinasi wisata. Namun, Sigit memastikan bahwa kota Solo aman dan acara berjalan lancar.

Kedekatan mereka pun diperkuat ketika Jokowi menjadi Presiden tahun 2014 dan Sigit menjadi ajudan Jokowi hingga tahun 2016. Selama karirnya, banyak prestasi yang telah dicetak oleh Sigit.

Pria lulusan S2 Universitas Indonesia ini pernah menjabat sebagai Kapolres Pati (2009) dan Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010). Setelah itu, dia menduduki posisi Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo.

Saat Jokowi maju sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012, Sigit juga ikut ke Ibu Kota dan menjabat sebagai Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri.

Sebelum menjadi ajudan Jokowi pada tahun 2014, Sigit sebelumnya juga ditugaskan sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2013.

Lalu, usai menjadi ajudan Jokowi pada 5 Oktober 2016 hingga 13 Agustus 2018, ia mendapatkan promosi sebagai Kapolda Banten dan mendapatkan pangkat bintang satu.

Selanjutnya, Sigit menjadi salah satu anggota polisi yang mendapatkan promosi jabatan di lingkungan Polri untuk menjadi Kadiv Propam.

Baca juga: Ambisi Besar Jokowi Melihat Potensi Nikel di Kolaka dan Konawe Utara

Hingga pada 16 Desember 2019, Sigit resmi dilantik menjadi Kepala Bareskrim Polri usai posisi Idham Azis yang ditarik menjadi Kapolri kosong selama 35 hari.

Sebagai pejabat Bareskrim baru, jenderal bintang tiga itu mematok target kerja. Utamanya mengevaluasi reserse dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

Selama menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri pun telah banyak kasus yang berhasil dibongkar oleh Sigit.

Adapun kasus yang paling menonjolkan citranya adalah saat ia berhasil menangkap buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Malaysia.

Penangkapan yang dipimpin Sigit ini mengungkap sejumlah pihak yang terlibat yaitu dari lima tersangka, dua di antaranya adalah anggota polisi yakni Brigen Pol Prasedjo Utomo dan Irjen Pol Napoleon Bonarparte.

Selain itu, ia juga berhasil menetapkan 8 orang tersangka kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kasus besar lainnya adalah pengungkapan narkoba jenis sabu sebanyak 1,2 ton, 35.000 butir pil ekstasi dan 410 kg ganja selama kurun waktu Mei-Juni 2020.

Nama Sigit yang melejit hingga dijagokan sebagai Kapolri selanjutnya justru terhalang isu agama.

Untuk diketahui, Kapolri Jenderal Idham Aziz akan memasuki Pensiun pada awal Januari tahun 2021 dan digadang-gadang akan digantikan oleh Listyo Sigit Prabowo.

Namun demikian, menurut Politisi Nasdem, Polri merupakan instrumen negara untuk menjaga Kamtibmas, bukan lembaga dakwah yang pimpinannya jelas harus beragama Islam. (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga