Lomba Balap Sperma 2025 Segera Digelar, Adu Kuat Ejakulasi dan Punya Lintasan Mirip Sistem Reproduksi
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 23 April 2025
0 dilihat
Balapan sperma pertama di dunia siap dipertandingkan. Foto: Instagram@sprem racing.
" Bukan ajang balap mobil atau pertandingan tinju, namun balapan antar sperma manusia "

LOS ANGELES, TELISIK.ID - Bukan ajang balap mobil atau pertandingan tinju, namun balapan antar sperma manusia. Sebuah startup bernama Sperm Racing akan memfasilitasi perlombaan mikroskopis ini dengan lintasan berbentuk sistem reproduksi wanita sepanjang 20 sentimeter.
Sperm Racing, sebuah perusahaan rintisan berbasis teknologi kesehatan, akan menyelenggarakan perlombaan unik yang diklaim sebagai yang pertama di dunia. Kompetisi ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 25 April di Hollywood Palladium, Los Angeles, dan akan disaksikan langsung oleh lebih dari 1.000 penonton.
Perusahaan ini berhasil menggalang dana sebesar 1 juta dolar AS untuk mendukung penyelenggaraan perlombaan sperma. Menurut laporan media Traded, dana tersebut dikumpulkan dari berbagai investor yang tertarik pada pendekatan baru dalam membahas isu kesehatan pria, khususnya terkait kesuburan.
Empat sosok di balik gagasan ini adalah Eric Zhu dari Thor Ventures dan Aviato, Nick Small yang dikenal sebagai pendiri termuda dalam dunia mata uang kripto, Shane Fan dari Waterfall Market, serta Garret Niconienko dari Vertical Media dan mantan tim MrBeast.
Menurut pernyataan resmi dalam manifesto Sperm Racing yang dilansir NDTV, tujuan utama kompetisi ini bukan sekadar hiburan atau gimmick viral.
“Balap sperma bukan hanya tentang balapan sperma (meskipun, jujur saja, itu menggelikan). Ini tentang mengubah kesehatan menjadi sebuah kompetisi,” tertulis dalam manifesto tersebut, seperti dikutip dari SindoNews, Rabu (23/4/2025).
Lintasan yang digunakan dalam perlombaan ini tidak seperti lintasan balap pada umumnya. Panjang lintasan mencapai 20 sentimeter dan dirancang menyerupai sistem reproduksi wanita. Desain ini mencakup sinyal kimia, dinamika fluida, dan start yang disinkronkan secara mikroskopis.
Baca Juga: Viral Dosen Plester Dinding Pakai Kotoran Sapi untuk Tangkal Panas, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Perlombaan akan diikuti oleh dua sampel sperma dari dua peserta berbeda yang ditempatkan pada posisi awal. Kamera beresolusi tinggi akan digunakan untuk menangkap setiap pergerakan mikroskopis dari spermatozoa selama lomba berlangsung.
“Kami membangun lintasan balap pertama untuk sperma. Dua peserta. Dua sampel. Satu garis akhir mikroskopis,” jelas pernyataan startup tersebut.
Setiap sperma dalam perlombaan ini memiliki ukuran sekitar 0,05 milimeter dan mampu berenang dengan kecepatan rata-rata 5 milimeter per menit. Dengan demikian, perlombaan diperkirakan dapat berlangsung dalam waktu 15 hingga 45 menit, tergantung arah dan konsistensi gerakan sperma menuju garis finis.
Untuk menambah daya tarik acara, kompetisi ini akan disiarkan langsung dengan konsep layaknya pertandingan olahraga profesional. Penonton akan disuguhi statistik lengkap, tayangan ulang instan, papan peringkat, hingga sesi komentar langsung dari pembawa acara.
“Kami mengubah kesehatan menjadi olahraga. Jika Anda dapat berlatih untuk olahraga—menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyempurnakan bentuk tubuh, mendorong tubuh Anda hingga batasnya—lalu mengapa Anda tidak dapat melatih kesehatan Anda juga?” tulis startup itu dalam pernyataan resminya.
Acara ini juga memuat pesan penting tentang penurunan angka kelahiran yang terjadi secara global. Salah satu pendiri, Eric Zhu, menjelaskan bahwa isu ini menjadi dasar dibalik digagasnya lomba balap sperma.
“Kesuburan pria menurun drastis. Hal itu terjadi secara diam-diam, terus-menerus, dan tidak ada yang membicarakannya,” kata Eric Zhu dalam manifestonya yang dikutip dari Daily Mail.
Lebih lanjut, Zhu menyoroti motilitas sperma atau kemampuan gerak sperma sebagai faktor penting dalam penurunan kesuburan pria. Menurut data medis, pria dewasa yang sehat biasanya melepaskan antara 40 hingga 300 juta sperma dalam satu kali ejakulasi, dengan rata-rata sekitar 200 juta.
Baca Juga: Unik: Jepang Tawarkan Jasa Sewa Orang untuk Minta Maaf, Diiringi Tangisan Dibanderol Lebih Mahal
Namun tidak semua sperma memiliki kualitas yang optimal. Dalam banyak kasus, hanya sebagian kecil sperma yang mampu berenang menuju sel telur dengan efisien. Faktor inilah yang mendorong Sperm Racing untuk memfokuskan lomba pada aspek kecepatan dan kekuatan gerak sperma.
Menurut keterangan dalam laman resmi Sperm Racing, acara ini diharapkan mampu mengedukasi publik tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi pria dengan cara yang menyenangkan dan penuh inovasi.
“Setiap orang berhak mendapat kesempatan di garis start,” tulis mereka.
Balapan ini menjadi ajang bagi publik untuk menyaksikan bagaimana sperma bersaing dalam lintasan mikroskopis yang menantang, sembari menyadari bahwa kualitas sperma bisa diukur dan ditingkatkan melalui gaya hidup sehat. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS