Luhut Dipercaya Prabowo Duduki Jabatan Baru Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi AI
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 27 Agustus 2025
0 dilihat
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Prabowo sebagai Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi Pemerintahan. Foto: Repro Antara.
" Luhut Binsar Pandjaitan mendapat mandat baru dari Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin percepatan transformasi digital di pemerintahan "

JAKARTA, TELISIK.ID - Luhut Binsar Pandjaitan mendapat mandat baru dari Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin percepatan transformasi digital di pemerintahan.
Penugasan ini menempatkannya sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan, posisi strategis yang diharapkan mendorong efisiensi dan modernisasi layanan publik.
Pengangkatan Luhut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2025 tentang Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah. Luhut menyampaikan bahwa mandat tersebut telah diberikan sejak tujuh bulan lalu.
“Kami melihat potensi penghematan, angka yang sangat luar biasa. Keinginan Presiden untuk budget deficit itu lebih rendah dari apa yang ada sekarang, seperti yang beliau pidatokan,” kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (27/8/2025).
Ia mengungkapkan, langkah penghematan yang digagas melalui digitalisasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat menekan defisit APBN hingga Rp400 triliun pada 2026.
Baca Juga: Kementerian PU Lepas Tangan Mulai 2026, Begini Nasib IKN ke Depan
“Budget deficit mungkin kira-kira kalau saya tidak keliru angkanya Rp600-an triliun. Dengan penghematan-penghematan tadi yang dicoba secara sepintas dihitung oleh tim, itu hampir Rp350 triliun sampai Rp400 triliun,” ujarnya.
Luhut menekankan bahwa angka tersebut belum termasuk potensi penghematan dari sektor lain. Ia menegaskan akan segera melaporkan hasil awal ini kepada Presiden Prabowo.
Untuk mendukung tugasnya, ia dibantu oleh dua menteri yaitu Rini Widyantini sebagai Menteri PANRB dan Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital. Komite ini juga akan melibatkan berbagai pihak guna mempercepat penerapan teknologi di birokrasi.
Dalam paparannya, Luhut mengungkapkan bahwa pembentukan Government Technology (GovTech) menjadi salah satu fokus utama.
“Jujur, sebenarnya baru kita mulai paham mengenai AI ini bulan Agustus ini. Kemarin kami juga di-brief bagaimana di Amerika juga sekarang lagi gencar-gencarnya digitalisasi, mereka berbasis AI. Saya bahagia betul karena ini dilakukan oleh anak-anak Indonesia,” tuturnya.
Luhut menambahkan, proyek percontohan untuk digitalisasi penyaluran bantuan sosial akan dimulai di Banyuwangi, Jawa Timur. Meski demikian, digitalisasi tidak hanya terbatas pada bansos, tetapi juga mencakup integrasi data dan sistem perencanaan anggaran nasional.
Baca Juga: Gaduh Nampan MBG Disebut Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan Istana
“Perencanaan nanti kita masukkan di Bappenas. Sehingga semua anggaran terpadu, programnya terpadu, legalnya terpadu, semua kita buat terpadu,” tegasnya.
Selain itu, Luhut menyebut bahwa tim yang mengembangkan GovTech adalah kelompok yang sebelumnya mengerjakan aplikasi Peduli Lindungi. Ia optimistis bahwa kolaborasi ini akan menjadi pengubah arah bagi sistem pemerintahan Indonesia.
“Ini game changer buat Republik Indonesia. Besok kami akan laporan pada Presiden, insya allah,” pungkasnya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS