Marak Seks Bebas, Penyakit Cacar Monyet Mengintai

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 19 Oktober 2023
0 dilihat
Marak Seks Bebas, Penyakit Cacar Monyet Mengintai
Seseorang yang memiliki banyak partner seksual dapat berisiko tinggi terinfeksi penyakit cacar monyet atau monkeypox. Foto: Herminahospitals.com

" Satu lagi virus baru ditemukan muncul di Indonesia. Virus yang menyeybakan penyakit cacar monyet atau monkeypox ini dikatakan ahli sulit dikendalikan karena maraknya seks bebas "

KENDARI, TELISIK.ID - Satu lagi virus baru ditemukan muncul di Indonesia. Virus yang menyeybakan penyakit cacar monyet atau monkeypox ini dikatakan ahli sulit dikendalikan karena maraknya seks bebas.

Dilansir dari Ameera.republika.co.id, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan seseorang yang memiliki banyak partner seksual dapat berisiko tinggi terinfeksi penyakit cacar monyet atau monkeypox.

"Bisa melalui kontak langsung, seperti berciuman, hubungan seks, terutama hubungan seks yang multiseks atau dengan partner lain yang tidak diketahui," kata Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Harimat Hendarwan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Ia menjelaskan virus monkeypox dapat menginfeksi tak hanya melalui hewan, namun juga dapat ditransmisikan melalui kontak fisik secara langsung atau kontak seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi.

Baca Juga: Ini Penyebab Gairah Seks Wanita Menurun

Ia menjelaskan penyakit zoonosis langka tersebut bisa masuk tubuh melalui kulit yang terluka atau permukaan lapisan kulit dalam (mukosa), mulut, dan faring. Selain itu, ujar dia, virus tersebut bisa masuk melalui alat kelamin serta anus.

Selain kontak fisik dan seksual dengan penderita, kata dia, penyakit cacar monyet bisa ditularkan lewat benda yang sudah terkontaminasi serta hewan, seperti monyet, tupai, dan tikus yang terinfeksi virus.

"Kontak fisik maupun juga melalui benda yang sudah disentuh oleh penderita kemudian disentuh orang lain atau bisa juga dari hewan ke manusia, bisa dari kera, tupai, tikus yang mengandung virus monkeypox," katanya.

Ia menjelaskan upaya mitigasi penyakit agar tak menyebar luas, antara lain menerapkan pola hidup sehat, seperti rajin mencuci tangan, menghindari kontak dengan penderita, serta melakukan seks yang aman.

"Berhubungan seks yang aman dengan partner, jangan pria suka pria, dan multipartner," ujarnya.

Dikutip dari Kompas.com, kasus penyakit monkeypox atau cacar monyet ditemukan di DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, saat ini warganya yang terpapar cacar monyet telah diisolasi.

"Yang bersangkutan itu telah diisolasi, terus yang bersangkutan kontak ke siapa saja kita tracing, ini sedang berlangsung tracing," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Heru mengatakan, warga yang terpapar cacar monyet itu sampai saat ini masih dipantau oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Salah satu yang dipantau soal kondisi kesehatannya.

"Kita tanya kontak 24 jam sebelumnya dia dengan siapa saja, dicari, ini sudah dicari. Sudah dapat sih, sudah ada. Ini sedang dites kesehatan. Semoga bisa kita lokalisir," ucap Heru.

Sebelumnya, anggota Tim Kerja Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kemenkes Chita Septiawati menyampaikan, pasien terkonfirmasi positif cacar monyet merupakan warga DKI Jakarta.

Baca Juga: Beberapa Makanan ini Harus Dihindari saat Cuaca Panas, Nomor 7 Banyak Dikonsumsi

"Kasus cacar monyet itu dilaporkan pada 14 Oktober 2023," kata Chita.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi adanya temuan kasus positif cacar monyet pada warga DKI Jakarta tersebut.

"Ada satu kasus. Jadi total kasus cacar monyet di Indonesia ada ada dua kasus," kata Nadia, Selasa (17/10/2023).

Kasus cacar monyet sebelumnya juga pernah ditemukan di DKI Jakarta pada 20 Agustus 2022. Cacar monyet adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke hewan dan bisa ditularkan pula dari hewan ke manusia. Penyebabnya adalah virus cacar monyet, yang merupakan anggota genus Orthopoxvirus dan famili Poxviridae. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga