Ini 10 Penyebab Benjolan di Miss V, Hati-hati Kanker
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Jumat, 17 Februari 2023
0 dilihat
Benjolan di Miss V bisa disebabkan berbagai macam faktor, dari yang tidak membahayakan hingga penyakit serius. Foto: Kompas.com
" Benjolan di area intim kewanitaan seringkali membuat kita khawatir. Benjolan di Miss V memang bisa saja muncul karena faktor wajar dan tidak membahayakan seperti masa subur dan bertambah tua "
KENDARI, TELISIK.ID - Benjolan di area intim kewanitaan seringkali membuat kita khawatir. Benjolan di Miss V memang bisa saja muncul karena faktor wajar dan tidak membahayakan seperti masa subur dan bertambah tua.
Namun benjolan di Miss V bisa juga disebabkan penyakit serius dan memerlukan perhatian medis.
Dilansir dari Suara.com-jaringan Telisik.id dan Celebrities.id, berikut beberapa penyebab benjolan di organ intim wanita:
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Kurang Makan Sayur Bagi Kesehatan
1. Kista Vulva
Vulva kamu memiliki sejumlah kelenjar, termasuk kelenjar minyak, kelenjar Bartholin, dan kelenjar Skene. Kista dapat terbentuk jika kelenjar ini tersumbat. Ukuran kista bervariasi, namun kebanyakan terasa seperti benjolan kecil yang keras.
Kista biasanya tidak menyakitkan kecuali jika terinfeksi. Kista biasanya hilang tanpa pengobatan. Jika kista terinfeksi, dokter dapat mengeringkannya dan mungkin meresepkan antibiotik jika ada tanda-tanda infeksi.
2. Kista Miss V
Kista Miss V dapat menjadi penyebab terjadinya benjolan pada Miss V, tepatnya di dinding. Kista vagina merupakan hal umum yang sering dirasakan para wanita terutama setelah melahirkan karena Miss V mengalami cedera.
Kista Miss V dapat memicu rasa tidak nyaman ketika kamu dan pasangan sedang berhubungan seks. Umumnya penyembuhan penyakit kista satu ini dilakukan dengan proses pembedahan.
3. Bintik Fordyce
Bintik Fordyce, atau kelenjar sebaceous, adalah benjolan kecil berwarna putih atau kuning-putih di dalam vulva kamu. Ini bisa jadi penyebab benjolan di Miss V.
Bintik-bintik ini juga ditemukan di bibir dan pipi. Mereka biasanya pertama kali muncul selama masa pubertas, dan kamu cenderung mendapatkan lebih banyak seiring bertambahnya usia. Bintik Fordyce tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya.
4. Varises
Benjolan pada Miss V dapat muncul karena adanya varises pada bagian vulva kamu. Hal ini akan turut dirasakan bagi wanita yang berumur atau sedang mengandung. Penyakit satu ini memang tidak menimbulkan rasa sakit akan tetapi menyebabkan gatal hingga berdarah.
5. Rambut tumbuh ke dalam
Mencukur, waxing, atau mencabut bulu kemaluan meningkatkan risiko rambut kemaluan tumbuh ke dalam. Hal itu dapat menyebabkan terbentuknya benjolan kecil, bulat, terkadang nyeri atau gatal. Benjolan di Miss V mungkin berisi nanah, dan kulit di sekitar benjolan juga bisa menjadi lebih gelap.
Jangan mencoba mencabut rambut yang tumbuh ke dalam sendiri. Itu bisa menyebabkan infeksi. Dalam kebanyakan kasus, itu akan sembuh tanpa pengobatan. Temui dokter jika meradang. Itu bisa menjadi tanda infeksi.
6. Lipatan kulit Extra pada Area Miss V
Benjolan pada daerah Miss V juga disebabkan oleh munculnya lipatan kulit extra. Hal ini tentu mengganggu penglihatan visual yang membuat tidak nyaman. Meski begitu namun liputan kuit extra pada Miss V tida berbahaya dan kamu dapat menghilangkannya dengan proses laser dan pembedahan.
7. Lichen Sklerosus
Lichen sclerosus adalah kondisi kulit yang tidak umum terutama menyerang mereka yang telah mengalami menopause. Ini juga bisa jadi sebab benjolan di Miss V. Ini paling sering terlihat di vulva dan di sekitar anus. Gejala mungkin termasuk:
- Gatal, seringkali parah.
- Kulit tipis dan berkilau yang mudah robek.
- Bintik putih pada kulit lama kelamaan bisa menjadi bercak kulit tipis dan keriput.
- Berdarah atau memar.
- Lepuh, yang mungkin atau mungkin tidak diisi dengan darah.
- Rasa sakit saat buang air kecil atau saat berhubungan seks.
Lichen sclerosus biasanya diobati dengan krim atau salep kortikosteroid. Itu bisa kembali setelah perawatan. Mereka dengan lichen sclerosus memiliki sedikit peningkatan risiko kanker vulva.
8. Herpes kelamin
Penyebab benjolan pada Miss V bisa terjadi karena kamu terkena herpes kelamin. Herpes satu ini bisa terjadi karena adanya virus dan bakteri yang ditularkan melalui hubungan seks yang sembarangan seperti oral dan anak.
9. Kutil kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Mereka disebarkan melalui seks vaginal dan anal. Lebih jarang, mereka menyebar melalui seks oral.
Banyak orang memiliki kutil kelamin dan tidak mengetahuinya. Jika kamu memiliki gejala, itu mungkin termasuk:
- Kelompok benjolan kecil berwarna kulit.
- Bercak kasar dari kutil yang berjarak dekat, terkadang digambarkan menyerupai kembang kol.
- Gatal atau terbakar.
Kutil kelamin dapat tumbuh di vulva atau anus, atau di vagina kamu. Tidak ada cara untuk menyembuhkan kutil kelamin, tetapi kutil kelamin dapat dihilangkan oleh dokter kamu atau dengan menggunakan krim resep, laser, atau pembedahan. kamu tidak boleh menggunakan penghilang kutil yang dijual bebas.
Beberapa jenis HPV dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Jika kamu memiliki kutil kelamin, penting untuk mengunjungi dokter kamu untuk tes Pap guna mengetahui jenis HPV yang menyebabkannya.
Baca Juga: 5 Penyebab Maag Akut yang Perlu Diketahui
10. Kanker Vulva
Penyebab benjolan pada bagian miss V dapat terjadi karena munculnya gejala kanker vulva. Penyakit satu ini tidak bisa dianggap remeh dan perlu pengobatan serius. Berikut gejala-gejala potensi kamu mengidap kanker vulva
- Luka datar atau menonjol atau benjolan di vulva anda.
- Warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap dari kulit sekitarnya.
- Bercak-bercak kulit yang menebal.
- Gatal, terbakar, atau nyeri
- Luka yang tidak sembuh dalam beberapa minggu.
- Perdarahan atau keputihan yang tidak biasa.
Munculnya benjolan pada area kewanitaan pasti memunculkan rasa tidak percaya diri dan tidak nyaman. Oleh karena itu kamu perlu berkonsultasi kepada dokter terkait kondisi yang kamu rasakan selama ini.
Ada baiknya kamu temui dokter dengan cepat dan tanggap apabila mengalami kejadian upnormal seperti:
- Gejala seperti penyakit menular seksual.
- Keluarnya cairan nanah atau darah dari benjolan. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS