Masyarakat Kota Kendari Diimbau Stop Boros Pangan

Siti Nabila, telisik indonesia
Selasa, 21 Mei 2024
0 dilihat
Masyarakat Kota Kendari Diimbau Stop Boros Pangan
Pj. Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup bersama warga, dalam kegiatan sosialisasi Stop Boros Pangan. Foto: Siti Nabila/Telisik

" Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang upaya mencegah dan mengurangi pemborosan pangan, Pemerintah Kota Kendari menyelenggarakan sosialisasi Stop Boros Pangan "

KENDARI, TELISIK.ID - Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang upaya mencegah dan mengurangi pemborosan pangan, Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan, menyelenggarakan sosialisasi Stop Boros Pangan, Selasa (21/5/2024).

Acara yang berlangsung di halaman kantor Lurah Mokoau ini dihadiri Pj. Wali Kota Kendari Muhammad Yusup, Sekertaris Daerah Ridwansyah Taridala, Pimpinan Perum Bulog, PT. Pos Kendari, camat, lurah se-Kecamatan Kambu dan masyarakat Kelurahan Mokoau.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kota Kendari.

"Pagi ini kami kembali menyalurkan cadangan pangan dan kami juga bisa menyatakan bahwa stok pangan kita saat ini masih tersedia," ujarnya.

Baca Juga: Ilmiati Daud Beber Alasan Dipecat dari Ketua Nasdem Wakatobi

Dia menambahkan, sebelumnya telah diselenggarakan Gerakan Pangan Murah di 20 titik di Kota Kendari, dengan jumlah penerima manfaat kurang lebih delapan ribu kepala keluarga.

Namun dia mengaku, ada kendala yang dihadapi karena semakin hari penduduk di Kota Kendari semakin bertambah dan tentu saja nantinya akan menuntut ketersediaan pangan, sandang dan papan.

Melalui kegiatan edukasi, sosialisasi, kampanye dan gerakan selamatkan pangan secara berkesinambungan, diharapkan masyarakat menjadi keluarga yang cerdas pangan, bijak dalam mengkonsumsi, dan tidak boros pangan.

"Pada kesempatan ini saya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan satu gerakan stop boros pangan, karena salah satu penyebab kita boros makan adalah karena pola hidup yang kurang menghargai makanan atau suka menyisakan makanan," tuturnya.

Selain itu, sering masak berlebihan dan berlebihan dalam membeli bahan makanan. Terakhir dia mengajak untuk berhenti boros dan mulai mencintai makanan dan menjadikan makanan sebagai ladang pahala.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis stiker Stop Boros Pangan dan penyerahan sembako berupa beras kepada masyarakat setempat oleh Pj. Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup.

Pj. Wali Kota Kendari pada kesempatan itu  mengatakan bahwa kegiatan ini didasari oleh besarnya angka pemborosan pangan di Indonesia, sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan pangan.

"Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Sulawesi Tenggara," ujar Pj wali kota.

Dia mengatakan, saat ini terjadi kenaikan inflasi namun masih bisa dikendalikan. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkrit untuk menyelesaikan kerawanan pangan di Kota Kendari. Salah satu penyebabnya ialah pola hidup masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Kapolda Datang ke Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Bahas Ini

Saat ini, kata Pj wali kota, pemerintah terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya upaya mengurangi pemborosan pangan melalui gerakan selamatkan pangan.

"Dengan adanya kegiatan stop boros pangan ini saya berharap semua masyarakat yang hadir pada hari ini menjadi keluarga yang cerdas pangan, bijak dalam konsumsi, sehingga meningkatkan ketahanan pangan khususnya di Kota Kendari," tuturnya.

Pj. wali kota juga berharap bantuan sembako yang diberikan kepada masyarakat, dapat memberikan manfaat dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

Warga yang hadir dalam kegiatan itu merasa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menjaga stok pangan di Kota Kendari. Salah seorang warga, Nurfiatun (50) mengatakan, kegiatan sosialisasi Stop Boros Pangan ini sangat luar biasa karena selain pertama kali di Sulawesi Tenggara, dia juga bisa melihat keseriusan pemerintah untuk mengatasi masalah pemborosan pangan. (A)

Penulis: Siti Nabila

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga