Mengarungi Nuansa Mistis Goa Tengkorak di Konsel
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Senin, 16 Desember 2019
0 dilihat
Suasana pendakian menuju goa tengkorak. Foto: Ibnu Sina Ali Hakim/Telisik
" "Dulu ketika ada warga yang meninggal masyarakat akan memasukkannya ke dalam peti dan dibawa ke goa untuk disimpan jadi wajar saja kalau di sekitaran mulut goa itu banyak berserakan tengkorak. "
KENDARI. TELISIK.ID - Matahari mulai memancarkan sinarnya, tepat pada pukul 09.00 Wita, Minggu (15/12/2019) rombongan komunitas te' jalan-jalan tiba di Desa Lelekaa, Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Baca Juga: Abdul Rasyid Sawal: Haruskah Kami Rusuh Agar Kepton Mekar?
Hari ini komunitas yang beranggotakan puluhan orang itu akan menjelajahi Goa tengkorak di Desa Lelekaa, yang konon katanya goa tersebut adalah tempat penyimpanan mayat masyarakat terdahulu.
Untuk mencapai goa tersebut dibutuhkan waktu sekitar satu jam lebih perjalanan dari Kota Kendari ke Desa Lelekaa.
Setibanya di Desa Lelekaa, kita harus menempuh jarak sekitar 30 menit yang melewati perkebunan rindang dan hutan lebat dengan kontur mendaki untuk menuju ke goa tengkorak tersebut dengan menggunakan sepeda mesin.
Selepas berkendara, pertualanganpun dimulai dengan masuk ke dalam kawasan hutan perbukitan dengan bebatuan yang menjulang tinggi, seolah menantang untuk ditaklukkan
Nyanyian burung, rumput ilalalng serta suara serangga menjadi teman perjalanan menembus vegetasi pepohonan yang masih asri, untuk mendekati mulut goa tengkorak.
Selama perjalanan, komunitas tersebut dipandu oleh Irsan yang merupakan warga asli Desa Lelekaa, Irsan menyampaikan tradisi masyarakat terdahulu yang selalu menyimpan mayat di dalam goa.
"Dulu ketika ada warga yang meninggal masyarakat akan memasukkannya ke dalam peti dan dibawa ke goa untuk disimpan jadi wajar saja kalau di sekitaran mulut goa itu banyak berserakan tengkorak," ujarnya.
Masyarakat Lelekaa juga percaya bahwa goa tersebut mempunyai nilai mistis, karena sering terdengar suara aneh dari atas gunung tepat di goa tengkorak yang menggambarkan seolah ada aktivitas yang terjadi di atas gunung. Selain itu, sering terjadi dimana orang yang berkunjug ke goa tersebut akan diusik oleh penunggu goa tengkorak.
Usikan itupun terjadi juga pada salah satu anggota komunitas penggiat wisata itu, yang tiba-tiba mengeluh sakit sebelum sampai ke goa. Kepanikanpun terjadi, teman mereka ditegur oleh penunggu goa tersebut, karena mengeluarkan omongan yang tak pantas saat menuju goa.
Baca Juga: Pemkab Muna Tanggung Seluruh Iuran BPJS Warganya
"Perutku seperti ada yang menggaruk dan ulu hatiku seperti ditusuk jarum," jelas Ibon sambil menahan rasa sakit.
Dengan adanya kejadian itu, komunitas te' jalan- jalan memilih mengakhiri petualangan dan kembali ke desa.
Reporter: M1
Editor: Rani