Mengenal Amaq Shinta, Korban Begal Jadi Tersangka, Melawan dengan Pisau Dapur

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 16 April 2022
0 dilihat
Mengenal Amaq Shinta, Korban Begal Jadi Tersangka, Melawan dengan Pisau Dapur
Amaq Sinta (34), pria di Lombok Tengah, yang ditetapkan sebagai tersangka karena membunuh begal sebagai upaya membela diri. Foto: Repro Tribunnews

" Amaq Sinta ditetapkan tersangka atas dasar bukti yang ditemukan dari olah tempat kejadian perkara serta kesaksian kedua pelaku begal "

LOMBOK, TELISIK.ID - Penetapan korban begal Amaq Sinta menjadi tersangka pembunuhan atas 2 pelaku begal di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, masih jadi perbincangan.

Kepolisian menyebut, Amaq Sinta ditetapkan tersangka atas dasar bukti yang ditemukan dari olah tempat kejadian perkara serta kesaksian kedua pelaku begal.

Amaq diduga telah melakukan pembunuhan terhadap dua begal yang menyerangnya di Desa Ganti, Praya Timur. 

"Korban begal dikenakan Pasal 338 KUHP menghilangkan nyawa seseorang melanggar hukum maupun Pasal 351 KUHP ayat (3) melakukan penganiayaan mengakibatkan hilang nyawa seseorang," kata Wakil Kepala Polres Lombok Tengah Kompol I Ketut Tamiana dilansir Suara.com jaringan Telisik.id.

Melansir Kompas.com, Amaq Sinta adalah warga Dusun Matek Maling, Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Pria yang juga dikenal dengan nama Murtede ini memiliki dua anak.

Sehari-hari, Amaq Sinta dan istrinya, Mariana (32), bekerja sebagai petani. Ia mengaku selama hidupnya tak pernah mengenyam pendidikan.

Baca Juga: Hendak Lerai Keributan Kakaknya, Pria di Kupang Ini Malah Ditikam

"Saya ini orang tidak sekolah, hanya petani tembakau," ungkapnya.

Lebih lanjut, sebelum insiden pembegalan, Amaq Sinta bercerita, sang istri memang menyuruhnya membawa pisau dapur untuk berjaga-jaga.

Baca Juga: Jadi Tersangka Penganiaya Ade Armando, Ini Cerita Abdul Latip Berangkat ke Jakarta Modal Rp 300.000

Lantaran, jalan yang dilalui menuju rumah sakit di Lombok Timur gelap.

"Jalannya memang gelap, istri saya menyuruh saya bawa pisau dapur untuk jaga-jaga. Saya bawa," kisah Amaq Sinta.

Saran Mariana pun terbukti, Amaq Sinta berhasil membela diri ketika dibegal empat orang saat akan menuju Lombok Timur. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga