Mengenal Depresi Perinatal yang Sering Diabaikan Sebelum dan Sesudah Ibu Lahiran
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Rabu, 11 Mei 2022
0 dilihat
Depresi perinatal saat ibu hamil perlu diwaspadai karena dapat meyebabkan gangguan jiwa yang berkelanjutan pasca melahirkan. Foto: Repro suara.com
" Depresi saat hamil atau yang dikenal dengan depresi perinatal, adalah salah satu kondisi gangguan kejiwaan yang tidak boleh dianggap remeh "
KENDARI, TELISIK.ID - Saat hamil, perempuan seringkali dilanda berbagai kecemasan hingga depresi. Hal itu biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti masalah dengan pekerjaan di rumah, dengan pasangan atau faktor lainnya.
Depresi saat hamil atau yang dikenal dengan depresi perinatal, adalah salah satu kondisi gangguan kejiwaan yang tidak boleh dianggap remeh karena dapat memicu berbagai komplikasi, baik pada ibu maupun janin.
Mengutip dari klikdokter.com, hingga saat ini belum diketahui jelas apa penyebab pasti dari kondisi depresi perinatal tersebut.
Adanya perubahan zat kimia dalam otak yang berperan dalam pengaturan mood dan emosi diperkirakan menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya gangguan suasana hati saat hamil.
Selain itu, faktor stres saat hamil dan situasi yang sulit selama kehamilan juga berperan. Keduanya dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap gangguan suasana hati pada ibu hamil.
Nah, apabila depresi saat hamil tidak ditangani dengan tepat, hal tersebut dapat mengancam kehidupan janin. Saat ibu hamil mengalami stres, hormon kortisol akan meningkat dan memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Sejumlah risiko yang dapat timbul akibat depresi saat hamil, yakni keguguran, terutama pada depresi di trimester pertama, berat badan lahir rendah (BBLR) saat bayi lahir dan kelahiran prematur.
Selain itu, ibu yang mengalami depresi saat hamil juga berisiko mengalami depresi pasca persalinan atau postpartum depression. Bila hal ini terjadi, ibu akan kesulitan untuk merawat bayinya yang baru lahir sehingga kesehatan dan keselamatan bayi pun ikut terancam.
Baca Juga: Awas, 5 Penyakit Ini Sering Terjadi Usai Lebaran
Sebelumnya, salah satu yang pernah mengalami hal serupa yakni penyanyi Britney Spears. Ia berbagi pengalamannya dengan depresi perinatal selama kehamilan sebelumnya.
Dikutip dari tempo.co, menurut penyanyi 40 tahun itu, depresi yang dialaminya benar-benar mengerikan.
"Orang-orang tidak membicarakannya saat itu," ungkapnya pada sebuah unggahan di instagram pribadinya, saat mengumumkan kehamilan anak pertamanya dengan tunangannya Sam Asghari pada April 2022.
Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Harus Rutin Bangun Pagi
"Beberapa orang menganggap berbahaya jika seorang wanita mengeluh seperti itu dengan bayi di dalam dirinya ... tapi sekarang wanita membicarakannya setiap hari," ujar Spears yang bersyukur bahwa tidak perlu lagi menyimpan rasa sakit itu sendiri.
Dari ulasan tahun 2020, depresi perinatal mempengaruhi 10 hingga 20 persen orang di Amerika Serikat selama atau setelah kehamilan, yang merupakan alasan lain mengapa stigma yang disinggung oleh Britney Spears bisa sangat berbahaya.
Depresi dapat membuat Anda merasa terisolasi dan tidak berdaya, seolah-olah hanya Anda sendiri yang melalui perjuangan ini. (C)
Reporter: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali