Menhub Pastikan KCJB Pilihan Terbaik, Logo dan Tarif Resmi Diumumkan 2 Oktober 2023

Mustaqim, telisik indonesia
Sabtu, 30 September 2023
0 dilihat
Menhub Pastikan KCJB Pilihan Terbaik, Logo dan Tarif Resmi Diumumkan 2 Oktober 2023
Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Tarifnya dianggap sangat mahal. Foto: Ist.

" Menjelang peresmiannya yang direncanakan pada 2 Oktober 2023, tarif pasti moda transportasi baru Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) belum juga diumumkan "

JAKARTA, TELISIK.ID – Menjelang peresmiannya yang direncanakan pada 2 Oktober 2023, tarif pasti moda transportasi baru Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) belum juga diumumkan. Meski sebelumnya sudah dilakukan uji coba pengoperasian oleh Presiden Joko Widodo pada 13 September 2023.

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selaku operator mengusulkan agar tarifnya sebesar Rp 250 ribu dan tarif integrasi lengkap dengan LRT dan feeder sebesar Rp 300 ribu. Namun, usulan tarif tersebut masih dianggap mahal oleh sebagian besar masyarakat.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, terkait besaran tarif merupakan pilihan. Tapi, menurutnya, apabila mengejar cepat, KCJB bisa menjadi salah satu pilihan terbaik.

“Jadi ini pilihan bagi masyarakat. Tapi ingat lho, ini bisa remote, bukan pergi pagi-pulang pagi. Tapi pergi pagi, pulang sore,” ujar Budi kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (29/9/2023).

Dia kemudian memberi gambaran, jika berangkat dari Bandung pukul 06:30 WIB, maka sampai Jakarta pukul 07:00 WIB. “Rapat sampai jam 5 (sore). Setengah 6 (sore) bisa balik lagi atau sebaliknya. Jadi ada suatu perbedaan (dengan) angkutan lainnya,” jelas Budi.

Namun, Budi tak menampik bahwa moda transportasi lainnya tetap beroperasi, termasuk kereta Argo Parahyangan yang melayani relasi Bandung-Gambir. Karena itu, masih banyak alternatif pilihan yang tersedia untuk masyarakat dalam menentukan moda transportasi yang diinginkan.

Baca Juga: Segera Tiba, Kereta Cepat Buatan China Disebut Jadi Kado HUT RI Ke-77

“Parahyangan tetap (beroperasi), terutama untuk masyarakat. Bahkan kita kembangkan titik wisata sehingga masyarakat tetap menggunakan Parahyangan, tetapi ada perbedaan,” ujarnya.

Sebelumnya, Budi mengatakan peresmian akan dilakukan pada 2 Oktober mendatang. Sedangkan untuk soft launching akan dilakukan pada Minggu (1/10/2023) oleh Jokowi.

“Kalau kereta cepat ya kita akan lakukan launching itu tanggal 2 Oktober. Nah ini sama seperti LRT (Light Rail Transit/Transit Kereta Ringan, red), kita lakukannya bertahap hati-hati agar semua berjalan dengan baik,” kata Budi.

Peresmian pengoperasian KCJB direncanakan juga bakal diumumkan sejumlah keputusan penting terkait operasi transportasi baru itu. Salah satunya mengenai logo resmi.

“Terutama logo akan diumumkan oleh Pak Presiden. Kita sudah tahu (logo) Whoosh, Whoosh tetapi Pak Presiden nanti yang kasih tau (logonya) atau panel mengusulkan mana, Pak Presiden dan itu hasil interaksi di banyak sosial media,” beber Budi.

Sementara itu PT KCIC mengklaim banyak masyarakat yang meminta agar uji coba gratis KCJB diperpanjang. Menurut Direktur Utama (Dirut) KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, uji coba gratis menjadi salah satu cara agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati KCJB.

“Dari hasil uji coba gratis yang dilakukan masyarakat dari semua lapisan, kami banyak mendapatkan masukan positif masyarakat terkait kereta cepat nanti seperti apa. Ujungnya semua sama, kapan bisa kami menggunakan lagi, dan kapan dilanjut ke Surabaya,” kata Dwiyana di Hub Space X KAI Expo 2023 yang diselenggarakan di JCC, Jumat (29/9/2023).

Menyinggung kepastian apakah akan ada perpanjangan uji coba gratis, Dwiyana mengatakan, semua akan terungkap pada 2 Oktober 2023 saat Jokowi melakukan soft launching KCJB. Begitu pun dengan tarif yang berlaku saat KCJB beroperasi pada kisaran Rp 250-300 ribu, Dwiyana mengatakan kemungkinan akan ada tarif sosialisasi.

“Kita kan bicara hasil survei ya terkait willingness to pay (kesediaan untuk membayar, red), kalau tarif dari sharehilder (pemegang saham, red) dan stakeholder (pemangku kpeentingan, red) mungkin ada tarif sosialisasi dulu biar antusiasme masyarakat menggunakan. Orang rasakan baru percaya manfaat yang didapatkan,” urai Dwiyana.

Pemerintahan era Jokowi dikenal dengan proyek-proyek infrastruktur dan transportasi jumbo, mulai dari jalan tol hingga kereta cepat. Di tengah anggaran yang jor-joran dikeluarkan untuk itu, tak sedikit masyarakat yang skeptis bahwa proyek-proyek itu tak akan bisa balik modal.

Kondisi ini diakui oleh pakar bisnis Rhenald Kasali. “Ada yang bilang sampai kiamat pun kereta cepat nggak akan balik modal. Sedikit cerita, saya pernah ke Eropa, dan hampir semua di sana nggak ada yang balik modal,” tuturnya, dalam acara Hub Space X KAI Expo 2023.

Baca Juga: Jokowi: Kereta Cepat Jakarta – Bandung Sudah Bisa Diujicobakan 2022

Dia kemudian mencontohkan kereta cepat di Swiss. Ia menceritakan, setiap tiga menit sekali kereta datang ke stasiun. Ketika Sabtu-Minggu pun warga di sana libur dan banyak menghabiskan waktu di rumah, tapi kereta tetap beroperasi walau minim penumpang.

“Nggak ada penumpang tapi muter terus, bagus terus, dibagusin terus. Ketika saya baca-baca, itu subsidi semua. Jadi kalau sampai kiamat nggak balik modal, pasti kita nggak akan bangun itu. Karena transportasi publik memang harus subsidi,” jelasnya.

Rhenald lalu menjelaskan berdasarkan bidang keilmuannya. Menurutnya, dalam konsep ekonomi, keuntungan tak hanya dilihat dari balik modalnya kemudian diputuskan dibangun atau tidak. Bukan hanya persoalan waktu kapan dibutuhkan, tetapi juga terkait dengan branding.

“Ada juga yang bilang buat apa bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sekarang kan udah ada flyover jalannya jadi cepat. Tetap menurut saya kita butuh reputasi. Coba apakah saudara tidak bangga, tadi ada gambarnya kan, transportasi kita sudah bertambah,” kata Rhenald. (A)

Penulis: Mustaqim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga