Dianggap Hina Kristen dan Sempat Doakan Megawati Cepat Mati, Ini Profil Yahya Waloni

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 27 Agustus 2021
0 dilihat
Dianggap Hina Kristen dan Sempat Doakan Megawati Cepat Mati, Ini Profil Yahya Waloni
Ustaz Yahya Waloni. Foto: Repro Suara.com

" Ceramah lawas Yahya Waloni juga sempat kembali viral setelah dibagikan pegiat media sosial, Denny Siregar di jejaring Twitter dan menyebutkan Yahya telah menghina Kristen. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Ustaz yang dikenal dengan aksi ceramah yang berani dan keras itu kini telah masuk bui.

Ia pernah viral mendoakan Megawati cepat ‘mati’, video itu menyebar luas di sejumlah media sosial.

“Orang bilang ustaz Yahya berani sekali, saya bilang doakan Megawati cepat mati di Youtube kana da itu,” kata Yahya dilansir dari kanal YouTube Viral Islam.

Ceramah lawas Yahya Waloni juga sempat kembali viral setelah dibagikan pegiat media sosial, Denny Siregar di jejaring Twitter dan menyebutkan Yahya telah menghina Kristen.

Pada kesempatan tersebut, penceramah kelahiran Sulawesi itu mengatakan, Alkitab yang dibaca umat Kristen merupakan omong kosong dan hanya berisikan kebohongan.

“Mempelajari kebenaran Al-Qur'an, mempelajari kebohongan bible Kristen. Saya yang ditantang atau dilapor ke Mabes Polri, kan begitu. Saya tak mengatakan bible Kristen fiksi, tapi bible Kristen itu palsu!” ujar Yahya Waloni.

Baca juga: Sarah Salleh: Kiprahnya di Tengah Status Calon Ratu Brunei Darussalam

Baca juga: Ashraf Ghani, Sosok Presiden Afghanistan yang Kabur ke UEA Saat Taliban Menguasai Ibu Kota

Bukan hanya itu, Yahya Waloni juga turut memplesetkan ucapan ‘roh kudus’ menjadi ‘roh kudis’.

Yahya Waloni ditangkap oleh Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Kamis, 26 Agustus 2021. Ia ditangkap karena dugaan penistaan agama.

Yahya dilaporkan oleh Komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme soal dugaan penistaan agama terhadap Injil.

Profil Yahya Waloni

Dilansir dari Semarangku, pemilik nama lengkap Yahya Yopie Waloni pernah terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Yahya Waloni lahir di Kota Manado 30 November 1970. Dia lahir di tengah-tengah keluarga Minahasa yang taat pada agama Kristen.

Yahya Waloni pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.

Berpindah ke Balikpapan, Yahya Waloni sempat menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

Pada 2006, ustaz Yahya Waloni pindah ke Tolitoli, di sana dia mendapatkan bimbingan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Yahya Waloni bersama istri memeluk agama Islam secara sah. Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopi Waloni diganti menjadi Muhammad Yahya. Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah. Nama anak-anaknya pun ikut diganti, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan Zakaria tetap menggunakan nama tersebut. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga