Menjadi Penanda di Hari Akhir, Ini 7 Keutamaan Perbanyak Sujud

Haerani Hambali, telisik indonesia
Selasa, 18 Januari 2022
0 dilihat
Menjadi Penanda di Hari Akhir, Ini 7 Keutamaan Perbanyak Sujud
Sujud adalah momen yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah Ta’ala. Foto: Repro Nu online

" Sujud adalah momen yang paling dekat dengan Allah Ta’ala, dan saat inilah waktu terkabulnya doa seorang hamba "

KENDARI, TELISIK.ID - Bersujud  adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri dan meningkatkan ketaatan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Melansir Republika.co.id, berikut 7 di antara banyak keutamaan sujud yang perlu kita ketahui.

1. Sujud adalah momen yang paling dekat dengan Allah Ta’ala, dan saat inilah waktu terkabulnya doa seorang hamba.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: 

"Waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah doa."

2. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengenal umatnya pada hari kiamat kelak melalui bekas sujud.

Rasulullah SAW bersabda: 

"Tidak ada seorang pun dari umatku, kecuali aku mengenalnya nanti pada hari Kiamat." Para sahabat bertanya, "Bagaimana engkau mengenal mereka wahai Rasulullah, mereka berada di antara banyak makhluk?"

Beliau menjawab: "Bagaimana pendapatmu jika engkau masuk dalam shirath" di dalamnya terdapat kumpulan kuda berwarna hitam, dan dalam kumpulan itu terdapat seekor kuda yang memiliki ghurrah (wama putih cerah di dahinya) dan muhajjal (berkaki putih), bukankah kamu dapat mengenalinya?" Sahabat itu menjawab, "Ya".

"Sungguh, umatku pada hari itu mempunyai wajah yang putih karena sujud, serta anggota wudhu yang putih karena wudhu.'" (HR Ahmad).

3. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam perintahkan umatnya untuk memperbanyak sujud.

Dari Ubadah bin Shamit, dia mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: 

"Tidaklah seorang hamba melakukan sujud sekali kepada Allah, kecuali Allah akan menuliskan baginya satu kebaikan, menghapus satu keburukan, dan mengangkatnya satu derajat. Oleh sebab itu perbanyaklah melakukan sujud." (HR Ibnu Majah).

4. Orang yang perbanyak sujud akan menemani Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam di surga.

Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim: 

Seorang sahabat Nabi SAW bernama Rabi'ah bin Ka'b Al-Aslami yang bermalam di rumah Rasulullah SAW, lalu menghampiri beliau SAW dengan membawa air wudhu. Kemudian Nabi SAW berkata, "Mintalah sesuatu."

Lalu Rabi'ah menjawab, "Aku ingin menemanimu di Surga." Rasulullah bertanya lagi, "Ada permintaan selain itu?" Rabiah mengatakan lagi, "Itu yang aku minta." Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, "Bantulah aku mewujudkan keinginanmu dengan memperbanyak sujud (sholat)."

5. Hamba yang senantiasa memperbanyak ibadah salat akan masuk surga.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menginfakkan dua jenis (berpasangan) dari hartanya di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga. Lalu dikatakan kepadanya, "Wahai 'Abdullah, inilah kebaikan yang kamu amalkan."

Maka siapa dari kalangan ahlu (rajin beribadah) salat, dia akan dipanggil dari pintu salat dan barangsiapa dari kalangan ahlu jihad dia akan dipanggil dari pintu jihad. Siapa dari kalangan ahlu shiyam (puasa) maka dia akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Siapa dari kalangan ahlu sedekah maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah...." (HR Bukhari).

6. Rasulullah SAW sangat menaruh perhatian pada sujud.

Anas bin Malik mendengar Rasulullah SAW bersabda: 

"Sempurnakanlah ruku dan sujud, demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku benar-benar melihat kalian dari belakang punggungku, jika kalian ruku dan sujud." (HR Bukhari dan Muslim).

7. Setan takut pada Muslim yang sujud  setelah membaca ayat sajadah.

Rasulullah SAW bersabda: 

"Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata, "Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka." (HR Muslim).

Dikutip dari iNews.id, KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) mengungkapkan, andaikan tanpa hidayah, umat Islam tidak akan menikmati ruku dan sujud.

"Ulama-ulama dulu sampai menggambarkan sujud dengan redaksi tarannum (bernyanyi) karena sangkin nikmatnya sujud," katanya dalam ngaji tasawuf Gus Baha.

Baca Juga: Malas Beribadah? Lakukan 3 Amalan dan Baca Doa Ini

Menurut Gus Baha, dalam sebuah riwayat, Nabi risau ketika Bilal tidak kunjung datang untuk mengumandangkan azan sebagai pertanda masuknya waktu salat. "Ketika Bilal datang untuk azan, Nabi sangat senang," kata Gus Baha.

Menurut Gus Baha, ketika manusia mati yang akan dikenang di dunia itu hanya sujud karena itu perintah Allah.

"Kalau kita mati yang paling kita kenang itu pernah sujud. Itu pasti. Dan itu identitas kita," katanya.

Menurut Gus Baha, manusia di dunia diperintah Allah hanya untuk sujud. "Tidak masalah jadi pejabat atau punya uang banyak tapi perintah Allah itu untuk bersujud," ujarnya.

Apalagi nanti saat di Padang Mahsyar. Di situ kelak manusia, mereka yang ada tanda sujudnya akan merasa tenang.

"Maksud tanda sujud atau min aatsaris sujud di sini bukan tanda bekas hitam di jidat, tapi nur atau cahaya orang yang sujud. Tidak ada ulama yang bilang bahwa tanda sujud itu jidat yang hitam," katanya.

Firman Allah SWT : (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar". (QS Al Hadid:12).

Baca Juga: Ini Sunnah yang Pahalanya Menemani Rasulullah SAW di Surga

Sujud akan menjadi identifikasi di akhirat siapa benar dan siapa salah. Sebagai mana firman Allah SWT:

"Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka". (QS. Ar Rahman: 41). (C)

Reporter: Haerani Hambali 

Artikel Terkait
Baca Juga